Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hend Anisa

Dokter Hewan dalam Tantangan Kesehatan di Masa Depan

Info Sehat | 2024-12-25 11:35:47


Peran dokter hewan dalam masyarakat telah berkembang secara signifikan melampaui tugas tradisionalnya seperti merawat hewan peliharaan dan mengontrol kesehatan ternak. Di masa yang akan datang profesi dokter hewan akan memainkan peran yang sangat penting dalam menghadapi berbagai ancaman kesehatan global. Dengan adanya konsep one health yang menekankan hubungan erat antara kesehatan manusia, hewan dan lingkungannya, dokter hewan akan berperan penting dalam menjaga keseimbangan kesehatan global.

1. Tantangan Kesehatan di masa depanDunia dalam beberapa tahun kedepan akan menghadapi tantangan kesehatan yang semakin berat. Salah satunya adalah penyakit yang ditularkan oleh hewan kepada manusia, yaitu penyakit zoonosis. Pandemi covid-19, flu burung dan Ebola merupakan kasus-kasus nyata yang menunjukkan hubungan erat antara kesehatan hewan dan manusia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 60% penyakit menular pada manusia pada manusia berasal dari hewan.

Dengan adanya kondisi tersebut, kerja sama antar disiplin ilmu sangat diperlukan guna mencegah dan mengontrol penyakit-penyakit tersebut.Perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan dapat merubah habitat hewan liar sehingga dapat menimbulkan resiko konflik yang antara hewan dan manusia. Hal ini dapat mempengaruhi dan juga memperparah penyebaran penyakit yang dibawa oleh hewan kepada manusia. Dokter hewan yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang ekologi hewan dan biologi hewan, memiliki peran vital dalam memitigasi dampak ini.

Selain itu, dalam konteks kemajuan teknologi di masa depan dokter hewan juga dituntut untuk melakukan perubahan dalam sistem produksi protein hewani. Perubahan iklim merupakan salah satu dampak dari adanya limbah kotoran hewan yang tidak dilakukan pemanfaatan lebih lanjut oleh pihak yang terlibat. Oleh karena itu dokter hewan dalam sektor peternakan dituntut untuk menciptakan sistem produksi yang efisien dan berkelanjutan.

2. Kontribusi Dokter Hewan di Masa Depan1). Pengendalian dan pencegahan penyakit zoonosisDokter hewan sudah pasti menjadi pemeran utama dalam pendeteksi, pencegahan dan pengendalian penyakit zoonosis. Selain itu, dokter hewan dapat bekerjasama antar divisi ilmu untuk memahami pola penyebaran penyakit. Di masa depan, dengan adanya perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) akan memungkinkan dokter hewan untuk memprediksi dan mengantisipasi resiko penyakit dengan lebih akurat.

Dengan kemampuan analisis dini, dokter hewan dapat membantu mencegah wabah yang memiliki potensi penyebaran yang tinggi.2). Konservasi dan keberlanjutan ekosistemSemakin maraknya pemburuan liar terhadap hewan-hewan diluar sana tidak dipungkiri di masa depan mungkin akan bertambah jumlah hewan yang berstatus terancam punah. Oleh karena itu, diperlukan peran vital dokter hewan dalam melakukan konservasi terhadap hewan-hewan terancam punah. Konservasi tidak hanya melindungi hewan, tetapi juga dapat menjaga keseimbangan ekosistem.3). Inovasi Teknologi Kedokteran HewanPengembangan teknologi di masa yang akan datang memukinkan untuk adanya inovasi seperti telemedicine hewan dan robotika yang dapat membantu dokter hewan di wilayah terpencil. Dokter hewan dapat bekerjasama antar disiplin ilmu guna menciptakan teknologi yang dapat membatu para dokter hewan di wilayah-wilayah yang memiliki jumlah dokter hewan sedikit guna meningkatkan pemerataan kesejahteraan hewan di wilayah tersebut.4). Meningkatkan keamanan dan ketahanan panganPada dasarnya sebagian besar produk pangan seperti daging, susu dan telur berasal dari hewan. Oleh karena itu, dokter hewan berperan memastikan bahwa produk pangan yang dihasilkan oleh hewan aman untuk dikonsumsi.5). Peningkatan kesadaran publik tentang kesejahteraan hewanDokter hewan memiliki peran penting dalam edukasi di masyarakat tentang kesehatan hewan. Dokter hewan dapat mengedukasi masyarakat tentang vaksinasi, nutrisi, dan perawatan yang baik untuk hewan peliharaan. Selain itu, mereka juga menyampaikan informasi tentang dampak penyakit hewan terhadap manusia, sehingga meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan penyakit zoonosis. 3. Tantangan yang harus dihadapiMeskipun memiliki peran penting dalam membangun kesehatan yang lebih baik di masa depan, dokter hewan sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Profesi ini mendapat apresiasi yang kurang oleh masyarakat maupun pihak pemerintahan padahal dokter hewan memiliki kontribusi yang sangat banyak dalam kesehatan masyarakat dan ekosistem lingkungan kita. Banyak sekali tokoh dari profesi dokter hewan yang membantu masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan global. Seperti Prof. Dr. Fedik Abdul Rantam, drh. sebagai dosen di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga dan peneliti di bidang virologi yang mampu menemukan vaksin “Merah Putih” atau Inavac yang merupakan pemberian nama dari presiden Jokowi. Vaksin ini juga telah mencapai tahap 3 yang dimana telah di suntikan ke 5000 subjek relawan. Selain itu, pendidikan dan pelatihan dokter hewan harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Kebutuhan untuk menguasai teknologi baru, bekerja lintas disiplin, dan memahami tantangan global menjadi tuntutan bagi dokter hewan masa depan. Dukungan pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa dokter hewan memiliki sumber daya dan pelatihan yang memadai.4. KesimpulanDokter hewan merupakan salah satu pemeran utama dala kesehatan global di masa depan. Dokter hewan tidak hanya perberan dalam menjaga kesehatan hewan dan kesejahteraan hewan tetapi juga menjadi penjaga keseimbangan lingkungan. Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para dokter hewan dimasa depan

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image