Etika Bisnis Membentuk Hubungan Sehat Dalam Lingkungan Kerja
Bisnis | 2021-11-14 22:59:03Dalam setiap kegiatan, atau dimanapun kita pasti ada yang namanya aturan baik itu dalam bentuk tertulis ataupun tidak. Begitu pula dalam dunia bisnis ada yang namanya aturan atau etika dalam perusahaan. Etika bisnis tersebut harus diikuti oleh pimpinan ataupun karyawan dalam perusahan agar bisnis dalam perusahaan berjalan dengan baikTanpa adanya etika dalam berbisnis dapat menyebabkan banyaknya perselisihan yang terjadi baik dalam maupun luar perusahaan. Untuk itu, sangatlah penting bagi pelaku bisnis untuk memilih etika dalan menjalankan usaha bisnisnya.
Di dalam beretika ini sendiri meliputi sikap seperti tepat waktu dalam menghadiri rapat, menyebutkan nama klien dengan baik. Memberi ucapan terima kasih atau maaf pada klien jika diperlukan. Hal-hal kecil inilah yang merupakan penerapan dari beretika dalam berbisnis itu sendiri.
Etika pada dasarnya sebuah pedoman perilaku atau sikap yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis mulai dari individu, perusahaan ataupun masyarakat. Dengan diterapkannya etika bisnis dalam perusahaan maka akan membentuk hubungan yang sehat dalam lingkungan kerja.
PENGERTIAN ETIKA BISNIS
Dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan dalam kegiatan bisnis dengan tidak menyalahi aturan dalam masyarakat serta sesuai dengan norma dan etika yang berlaku.
TUJUAN ETIKA BISNIS
⢠Mendorong kesadaran moral
Di dalam jalannya sebuah kegiatan bisnis yang baik adalah tidak hanya berorientasi pada keuntungan, produksi barang dan kegiatan operasional; lainnya, tetapi juga harus memperhatikan tingkat moralitas yang baik dari seorang pebisnis dan perusahaan pengelola itu sendiri.
⢠Menjaga tata sikap dan perilaku dalam bisnis
Dalam bisnis sendiri tentu saja ada aturan dan standar operasional kerja yang berlaku dimana salah satunya memiliki etika bisnis. Hal ini dibuktikan dengan adanya penjagaan tata sikap dan perilaku ketika menjalankan bisnis.
⢠Memberikan batasan untuk menjalankan bisnis dengan baik
Adanya batasan kerja yang professionaldiantarakeedua pihak menjadikan pebisnis enggan melakukan hal yang curang. Dengan adanya aturan, perjanjian dan tahjapan kerja yang disepakati dan sesuai dengan SOP. Batasan moralitas ini akan menjaga kepercayaan masing-masing karyawan dalam perusahaan.
PRINSIP ETIKA BISNIS
Dalam etika bisnis, terdapat prinsip-prinsip yang dijadikan pedoman oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut mempunyai patokan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja perusahaan tersebut. Prinsip-prinsip yang berlaku dalam kegiatan bisnis tidak bisa lepas dari kehidupan kita sebagai manusia. Prinsip-prinsip etika bisnis biasanya terkait dengan sistem nilai yang dianut oleh masing-masing masyarakat
Prinsip-prinsip etika bisnis yang telah ada tentu harus diterapkan dalam kegiatan berbisnis guna membawa perusahaan mereka menjadi yang terdepan. Namun prinsip-prinsip etika bisnis baru dapat berjalan jika suatu perusahaan membangun satu budaya di perusahaan tersebut (corporate culture) yang disebut Keraf sebagai etos bisnis.
Kebiasaan ini lama-kelamaan akan menyebar luas dan diterapkan oleh seluruh orang yang terlibat dalam kegiatan bisnis di perusahaan tersebut dan berubah menjadi sikap dan perilaku dalam berorganisasi sehingga melahirkan suatu identitas dan ciri khas perusahaan tersebut. Kebiasaan tersebut merupakan etos perusahaan dimana etos ini juga menjadi jiwa yang menyatukan dan menyemangati segala komponen pelaku bisnis untuk berperilaku baik sesuai dengan prinsip yang dianut perusahaan.
Dalam menjalankan sebuah bisnis, setiap pemilik usaha harus menjadi panutan atau contoh bagi orang lain yaitu mampu menangani tanggungjawab dan menyadari peluang sesuai dengan tanggungjawab yang didapatkannya, salah satunya dengan memastikan kegiatan bisnis dapat berjalan dengan baik.
Â
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.