Beasiswa Dian Bantu Lebih Banyak Perempuan Lulus Perguruan Tinggi
Eduaksi | 2021-11-11 15:43:16Kamis, 11 November 2021 - Praktik budaya yang memprioritaskan pendidikan bagi laki-laki masih sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Menurut data Profil Perempuan Indonesia 2020 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, perempuan usia 15 tahun ke atas yang menamatkan pendidikan di tingkat SMA/sederajat hanya sebesar 32,53 persen. Sehingga, jumlah perempuan yang melanjutkan ke perguruan tinggi juga semakin rendah. Fenomena ini disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari stigma sosial, kekerasan, marginalitas gender, dan ketidakmerataan akses pendidikan. Namun yang sering terjadi, banyak perempuan muda yang berasal dari keluarga pra-sejahtera tidak diberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi karena permasalahan ekonomi keluarga.
Pada tahun 2015, permasalahan sosial inilah yang mendorong Yayasan Dian Sastrowardoyo berkolaborasi dengan Hoshizora Foundation menyelenggarakan program Beasiswa Dian. Beasiswa ini memberikan kesempatan kepada lebih banyak perempuan di Indonesia yang kesulitan finansial agar dapat melanjutkan pendidikannya hingga ke perguruan tinggi. Hingga saat ini, terdapat total 17 perempuan yang lolos Beasiswa Dian setelah melalui proses seleksi bersama tim Hoshizora Foundation dan seleksi wawancara secara langsung oleh Dian Sastrowardoyo.
Selain dukungan finansial untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, Beasiswa Dian juga berkomitmen memberikan program pendampingan untuk mengembangkan potensi diri Adik Bintang (sebutan bagi penerima beasiswa) selama masa perkuliahan. Program pendampingan ini meliputi aktivitas pengembangan karakter, pelatihan kepemudaan, proyek sosial, dan pengembangan karir guna mempersiapkan Adik Bintang memasuki dunia kerja dan semakin bermanfaat di masyarakat.
âProgram Beasiswa Dian ini ditujukan untuk perempuan-perempuan Indonesia, dimana tantangan yang dihadapi oleh mereka cukup besar. Mereka harus menghadapi mindset yang masih kental tentang perempuan itu tugasnya didapur, tidak perlu sekolah tinggi, mengurus anak dan lain sebagainya. Dengan adanya program Beasiswa Dian ini harapannya dapat menjawab berbagai stigma yang selama ini terjadi di lingkungan Adik Bintang. Mendukung mereka dapat meraih cita-cita, menjadi role model di wilayahnya masing-masing, serta berperan aktif mendorong perempuan-perempuan lain di lingkungannya untuk berani bercita-cita tinggi. Kami yakin bahwa dari perempuan-perempuan hebat ini akan lahir para penerus bangsa yang hebat juga dan tentunya akan membawa kemajuan di berbagai bidang di Indonesia.â ungkap Yudi Anwar, Direktur Eksekutif Hoshizora Foundation.
Setelah mendampingi Adik Bintang Beasiswa Dian selama 4 tahun perkuliahan, Hoshizora Foundation dan Yayasan Dian Sastrowardoyo hari ini mengumumkan kelulusan 11 penerima beasiswa dari batch 2 dan 3 lewat acara âAdik Bintang Graduation - Beasiswa Dianâ. Dian Sastrowardoyo yang turut hadir selama acara tak kuasa menahan tangis haru mendengarkan ungkapan syukur Adik Bintang karena berkat Beasiswa Dian mereka mampu menyelesaikan pendidikan dan bermimpi lebih tinggi. Tak lupa di akhir acara, Dian menyampaikan wejangan kepada para Adik Bintang dalam menghadapi kehidupan setelah perkuliahan.
âSesuatu akan terasa sulit karena ketakutan kita sendiri untuk mencoba hal baru. Jika kalian mendapatkan kesempatan untuk magang atau bekerja, jangan ragu untuk bertanya pada hal-hal yang belum dimengerti. Lalu, jangan ragu untuk mengemukakan pendapat dan jangan pernah merasa minder. Karena kalian orang hebat yang punya tempat dan kesempatan yang sama.â ungkap Dian Sastrowardoyo.
Lewat acara kelulusan ini, para alumni Beasiswa Dian secara resmi menjadi alumni Adik Bintang Hoshizora. Mereka akan dijembatani agar tetap bisa berjejaring, saling memberikan dukungan, dan meningkatkan kesiapan dalam menyambut jenjang lanjutan pasca lulus melalui program Alumni Hoshizora.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.