Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image yulia pita

Aplikasi MyPertamina Efektifkah?

Eduaksi | Sunday, 10 Jul 2022, 10:10 WIB

Akhirnya Pertamina menetapkan bahwa per 1 Juli 2022, pembelian Pertalite untuk kendaraan roda empat harus melalui aplikasi MyPertamina. Alasan klasik pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) Pertalite ini adalah agar subsidi tepat sasaran. Tidak menutup kemungkinan jika akhirnya sepeda motor juga diberlakukan hal yang sama.

Dalih klasik pemerintah untuk membatasi pembelian Pertalite ini merupakan bagian dari upaya mengurangi subsidi BBM dengan membatasi pembelian menggunakan aplikasi digital. Pembatasan pembelian BBM melalui aplikasi MyPertamina sebenarnya hanyalah cara. Tujuan akhirnya adalah menurunkan konsumsi BBM Pertalite yang kemudian diikuti oleh berkurangnya pasokan. Dan akhirnya, semua akan beralih pada Pertamax dan Dexlite. Pada titik ini, negara tidak perlu lagi menyubsidi BBM.

Pembatasan konsumsi BBM bersubsidi adalah langkah awal dari penghapusan subsidi oleh negara kapitalis neoliberal. Dengan demikian, pada hakikatnya, pembatasan pembelian Pertalite dengan menggunakan cara pemakaian aplikasi untuk pembelian merupakan kebijakan yang lahir dari rahim kapitalisme neoliberal.

Dalam Islam sumber daya energi dan produk turunannya termasuk dalam kategori kepemilikan umum. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya umat Islam berserikat dalam tiga perkara: air, api, dan padang gembalaan.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).

Jadi BBM adalah kepemilikan umum sehingga pengelolaannya harus diserahkan pada negara sebagai perwakilan umat dengan hasilnya dikembalikan pada umat. Dalam hal ini, negara boleh menjual BBM kepada masyarakat dengan harga nol (gratis), harga subsidi, harga impas, harga untung, maupun harga pasar. Jika memilih harga untung atau harga pasar, keuntungan yang didapatkan wajib dikembalikan ke masyarakat dalam berbagai bentuk, semisal pelayanan kesehatan, pendidikan, atau fasilitas umum lain seperti transportasi. Saatnya negeri ini menggunakan aturan Islam secara Kaffah.

Yulia Dwi Puspitasari

Guru SMA Swasta

Plemahan Kediri

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image