Poin-Poin Mengajar ala Rasulullah SAW.
Eduaksi | 2021-11-07 08:57:15Proses belajar-mengajar yang baik antara guru dan murid akan berpengaruh terhadap keberhasilan dan suksesnya ilmu yang disampaikan. Oleh karena itu, untuk mendukung terciptanya suasana dan proses belajar-mengajar yang kondusif, seorang guru harus memperhatikan beberapa hal berikut :
1. Rendah hati
2. Lemah lembut dan santun.
3. Keep smile
4. Tidak mudah membentak dan memarahi murid saat melakukan kesalahan.
5. Tidak langsung mencela dan menjelekkan atau membodohkan murid ketika melakukan kekeliruan.
6. TIdak memuji murid secara langsung dihadapan teman-temannya.
7. Sabar terhadap kenakalan yang ditimbulkan oleh muridnya.
8. Sebisa mungkin tidak melakukan hukuman fisik terhadap murid. Sebab, yang mereka butuhkan adalah perhatian, buka kekerasan.
9. Memberikan perhatian yang sama terhadap murid, yaitu antara yang bodoh dengan yang pintar, yang miskin dengan yang buruk rupa. Soerang guru tidak boleh pilih kasih kepada murid tertentu. Sebab, hal ini adalah kunci untuk meraih cinta dari semua murid, dan menjadi kunci utama kesuksesan dalam mengajar.
10. Jika ada pertanyaan yang menyudutkan, bahasa yang kasar, dan perlawanan dari murid, seorang guru tidak boleh langsung marah, tetapi tetap tersenyum dan menghadapinya dengan lembut.
11. Memiliki ketegaran hati dan keberanian untuk menyampaikan sesuatu yang benar
poin-poin yang menjadi salah satu acuan terhadap seoang pengajar tersebut, merupakan beberapa poin yang pernah disampaikan dan dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Berkenaan dengan poin-poin tersebut, Allah Swt. berfirman :
"...Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu" (QS. Ali 'Imran {3}:159)
Suatu waktu, Rasulullah Saw. sedang membangikan harta rampasan perang setelah terjadinya perang Hunain, tiba-tiba datang orang Arab dari pedesaan yang mendesak beliau dengan meminta jatah dari harta tersebut. Bahkan, ia menarik selendang beliau dengan keras hingga tertarik ke belakang dan di leher beliau terlihat bekas goresan selendang yang menjerat leher. Diperlakukan seperti itu, beliau tetap tersenyum dan tidak marah.
Untuk diketahui orang arab pedesaan (badui) terkenal memiliki sifat kasar, kolot, semaunya sendiri, dan tidak mau mengalah. sifat ini masih melekat sampai sekarang.
Dari contoh tersebut, sudah seyogianya jika seorang pengajar muslim mencontoh Rasulullah Saw. dalam setiap perilaku, kepribadian, pemikiran, moralitas, tindakan, gaya interaksi dengan orang lain, kecakaapan dalam mengajar, serta penampilannya.
Untuk diketahui penampilan jangan lantas diartikan harus berjubah dan bersurban. Tetapi, penampilan rapi, menjaga kebersihan, selalu wangi, tidak amburadul, dan lain-lain.
Sumber :
Buku Rasulullah Saw.: Guru Paling Kreatif, Inovatif, & Sukses Mengajar
wetanprogo.blogspot.com
youtube.com
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.