Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Cekpoin

FKM UI dan DRRC UI Gelar Webinar Kesehatan

Eduaksi | Tuesday, 05 Jul 2022, 23:13 WIB
Tangkapan layar saat webinar (Dok. DRRC UI)

DEPOK - Merupakan Perguruan Tinggi (Perti) mitra pemerintah dalam G20, Universitas Indonesia (UI) miliki tanggung jawab besar untuk kepemimpinan Indonesia di mata internasional.

Tim periset Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan DRRC Universitas Indonesia yang diketuai oleh Prof. Fatma Lestari serta dengan dukungan dari Direktur Riset dan Pengembangan Universitas Indonesia (DRP UI) serta kolaborasi dengan ITTP COVID-19, ASEAN University Network, dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia menyelenggarakan webinar daring bertajuk “Harmonisasi dan Penguatan Standar Kesehatan Global dan Protokol Rekognisi COVID-19”.

dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., PhD, Sekretaris Universitas Indonesia (Dok. DRRC UI)

Kegiatan yang dilaksanakan pada, Jumat (1/7/2022) tersebut merupakan implementasi dari memfasilitasi diskusi, dialog, dan juga kontribusi secara intelektual dalam Presidensi G20 Indonesia secara internasional.

dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., PhD selaku Sekretaris Universitas Indonesia berterima kasih kepada FKM UI atas dukungan terhadap webinar ini. Ia pun berharap bahwa webinar yang dilakukan untuk mendukung suksesnya G20 ini akan memberi benefit nyata di tingkat region.

Direktur DRP UI, Munawar Khalil, S.Si., M.Eng., Sc., PhD. menambahkan bahwa Universitas Indonesia mendukung secara penuh pelaksanaan webinar ini. Dukungan pun turut diberikan oleh Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S.D.Sc.dalam sambutannya menyampaikan bahwa webinar ini merupakan kontribusi nyata FKM UI untuk pelaksanaan G20 di Indonesia.

Isu strategis yang diangkat dalam webinar tersebut dari beberapa pakar tentang harmonisasi protokol COVID-19 meliputi beberapa hal penting, yakni:

Pengalaman masyarakat sipil dari perwakilan negarw G20 terkait protokol COVID-19

Kemungkinan alternatif protokol COVID-19 (pilihan harmonisasi protokol COVID-19 antar negara G20)

Prof. Fatma Lestari, Kepala DRRC UI (Dok. DRRC UI)

Meninjau gap , kebijakan, dan regulasi saat ini terkait harmonisasi protokol COVID-19 antar negarw G20, dan

Mengidentifikasi area potensi untuk perbaikan dan rekomendasi yang diperlukan dalam meningkatkan harmonisasi protokol COVID-19 antar negara G20.

Nara sumber webinar ini terdiri atas pemateri kunci perwakilan berbagai bidang yang dari beberapa institusi pemegang peranan penting dalam penanganan COVID-19. Mereka adalah perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Universitas Teknologi Malaysia (UTM) ITTP, dan PPID.

Pelaksanaan webinarnya sendiri dibagi menjadi dua sesi yakni sesi survei (tautan: https://bit.ly/G20HarmonizingSurvey) dan FGD yang dilakukan pada pagi hati. Sesi selanjutnya yakni pembahasan harmonisasi tes dan vaksin COVID-19 yang difasilitasi pleh Prof. Fatma Lestari (FKM/ DRRC UI) beserta Dr. dr. Brian Sriprahastuti, MPH (KSP). Pembahasan mengenai interoperabilitas data COVID-19 sendiri sebagai bagian dari bahasan webinar difasilitasi oleh Dr. Hendy Wijaya (FKM/ DRRC UI).

Berikut adalah beberapa poin utama yang disampaikan oleh para pemateri:

"Riset kebijakan G20 di bidang kesehatan oleh tim FKM UI telah membuahkan beberapa rekomendasi untuk penguatan harmonisasi tes, vaksin, dan data interopabilitas COVID-19." tutur Prof.fl Fatma Lestari dalam pemaparannya

"Pentingnya kepemimpinan yang kuat dan transformatif antar negara G20" ungkap Prof. DR. Ing. Eko Supriyanto (UTM-ITTP).

"Pentingnya implementasi penggunaan G20 universal verifilter untuk negara G20 berbasis QR code sertifikat vaksin." tutur dr. Imran Pambudi, MPHM perwakilan Kemenkes RI.

"Pada intinya segala implementasi kebijakan harus berdasarkan data formal." kata Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH. beserta Dr. PH dari FKM menegaskan.

Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan webinar ini adalah disepakati perlunya harmonisasi protokol dan sharing data sebagai harmonisasi protokol COVID-19 harus diteruskan dengan memperhatikan data-data yang dapat dishare. Termasuk di dalamnya adalah data dalam bentuk aggreggated/ federated data, data genom, dan format common data module.

Didapatkan juga hasil dari webinar tersebut adalah kesepakatan bahwa harmonisasi protokol ialah harus terbangunnya trust antara publik/ masyarakat dan wali data (data custodian). Hasil akhirnya sendiri sebagai capaian utama adalah berbagai pengalaman dan pengetahuan serta kebijakan terkini tentang protokol COVID-19 dalam rangka mewujudkan dan berkontribusi dalam harmonisasi tersebut antar negara G-20 dan area potenial untuk perbaikan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image