Prof. E Aminuddin Aziz: Sastra Indonesia membangun Peradaban Manusia
Sastra | 2022-07-05 13:35:37Pengantar
3 Juli merupakan Hari Sastra Indonesia. Tahun ini, 2022, perayaan tersebut memasuki tahun kesembilan. Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Badan Bahasa) selaku pengampu perkembangan sastra, menjadi tuan rumah pada helat tersebut.
Berikut ditranskripsikan pidato sambutan oleh Kepala Badan Bahasa, Prof. E. Aminuddin Aziz dari tautan kanal youtube
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Selamat malam Salam sehat salam bahagia dan sejahtera bagi kita semuanya.
Seorang sahabat saya akademisi dan juga sastrawan senior pernah menyampaikan pandangannya ketika saya tanyakan tentang perkembangan dan kemajuan sastra Indonesia. Dengan sangat percaya diri dan penuh semangat, sahabat saya itu menyatakan bahwa sastra Indonesia telah begitu maju.
Bukan hanya dari segi bentuknya, tetapi juga dari segi isinya. Bukan hanya terkait dengan proses kreatif penciptaan karyanya, tetapi juga mengenai kedalaman kajian keilmuan sastra, yaitu sastranya. Sastra Indonesia bukan semata berbicara untuk menyentuh emosi jiwa dan romantisme masa lalu, tetapi juga tentang perspektif serta visi ke depannya agar bisa menjadi bagian dan bersama-sama dengan yang lain membangun peradaban manusia.
Sebagai akademisi dan sastrawan senior yang dihormati, sahabat saya juga mengatakan bahwa kemajuan itu dapat juga dilihat dari kesemarakan jumlah bagiannya yang kini bukan hanya ramai diisi oleh sastrawan tua tetapi dan ini yang gerakannya justru dipenuhi kaum muda yang penuh semangat. Dengan demikian, katanya layak untuk diyakini dan patut diharap bahwa sastra Indonesia akan senantiasa hidup dan memoles pikiran hati dan jiwa manusia Indonesia dan masyarakat pada umumnya di manapun berada.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa atau selama ini dikenal dengan nama Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi menerima mandat utama untuk mengembangkan, membina, dan melindungi Bahasa dan Sastra Indonesia. Selain itu, bersama-sama dengan pemerintah daerah, Badan bahasa juga memfasilitasi pengembangan pembinaan dan perlindungan bahasa dan sastra daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Ini kami mencanangkan program yang bisa bersentuhan langsung dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh negara, bangsa, dan masyarakat pada umumnya.
Ada tiga program prioritas yang kami usung, yakni penguatan literasi, pelindungan bahasa dan sastra, dan peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Penajaman program prioritas yang kami lakukan selama dua tahun terakhir ini.
Alhamdulillah telah menorehkan sedikit catatan yang membahagiakan. Keberadaan Badan Bahasa terasa semakin dirasakan nilai pentingnya karena kami ini bergerak dan nafas bersamaan dengan irama dan harapan masyarakat. Walaupun seringkali kami tidak bisa melayani semua harapan dan permintaan masyarakat, mengingat berbagai keterbatasan kami miliki. Namun, prinsip kami adalah kalau kami tidak bisa meladeni semuanya, maka kami tidak akan meninggalkan semuanya, melainkan ada hal baik yang harus kami lakukan.
Saya melihat kesemarakan penyelenggaraan program prioritas badan bahasa ini terjadi di seluruh Indonesia difasilitasi oleh jajaran pegawai kami di UPT Balai dan kantor bahasa di 30 provinsi bersama pemerintah daerah dan masyarakat.
Hadirin yang berbahagia, para penggiat bahasa dan sastra baik sastra Indonesia maupun daerah ini ikut bahu-membahu untuk melambungkan dan menjayakan karya-karya kreatifnya. Praktik-praktik baik yang selama ini telah dilakukan akan kami lanjutkan, misalnya residensi penulis yang sempat terhenti selama pandemi Covid 19. Penghargaan kepada para bagian bahasa dan sastra. Penerjemahan karya-karya sastra untuk peningkatan kecakapan literasi dan revitalisasi bahasa daerah.
Hadirin yang Budiman, sejak pandemi Covid 19 menghantam kita semua pada awal tahun 2020 baru kali ini kami di badan bahasa mengadakan acara terbuka untuk merayakan sebagian kegiatan apresiasi bahasa dan sastra. Kalau Bapak, Ibu, Saudara-saudara mengamati keadaan lingkungan dan suasana di kantor badan bahasa kali ini, maka akan tampak perbedaan yang sangat mencolok pasca banjir dahsyat yang melanda sebagian kota Jakarta yang tak terkecuali juga menimpa kantor kami di Rawamangun ini.
Kemudian kami merenovasi perkantoran ini selain pernyataan yang menunjukkan kehadiran taman-taman yang untuk menciptakan kenyamanan. Yang paling mencolok adalah kehadiran panggung terbuka yang kita jadikan tempat acara ini.
Kami sengaja menyediakan panggung ini untuk bisa digunakan sebagai tempat bagi para pegiat bahasa dan sastra yang ingin menggelarkan karya-karya kreatifnya dan berbagi dengan masyarakat. Panggung terbuka ini adalah milik kita bersama.
Milik para pegiat bahasa dan sastra. Milik siapapun dan dimanapun berada. Untuk menyediakan kudapan sederhana kami mengundang para pedagang kaki lima untuk menjajakan makanannya di sini.
Sebuah kehormatan dan kebahagiaan yang tak terkira karena pada malam ini bersama dengan pengurus majalah sastra Horison kami menjadi tempat untuk merayakan hari sastra Indonesia ke-9. Perayaan hari sastra Indonesia kali ini bertepatan dengan peringatan 100 tahun kebudayaan sastra Indonesia Chairil Anwar 100 tahun, tokoh wartawan dan sastrawan Mochtar Lubis, dan 100 tahun kritikus sastra Indonesia HB Yasin. Selain itu, acara ini juga berbarengan dengan perayaan 56 tahun majalah sastra Horison.
Untuk peringatan dan perayaan itu semua dihadirkan sambutan dan pembacaan puisi oleh Mendikbud ristek pidato kebudayaan oleh Profesor Salim Said. Pembacaan cerpen puisi dan musikalisasi puisi. Di sini nanti ada sebuah kerja sama pagelaran oleh generasi yang berbeda untuk semua kerja sama ini atas nama badan bahasa Kemendikbud.
Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya khususnya kepada Mas menteri Nadiem Makarim, Taufik Ismail dan seluruh jajaran majalah sastra Horison, Profesor Salim Said, Pak Putu Wijay, ibu Nini L. Karim. Kami manusia oleh saudara Rizky Anugrah Putra dan tim musikalisasi puisi dari SMA Labschool Kebayoran serta semua pihak yang telah ikut terlibat dalam penyelenggaraan acara ini. Seluruh kawan-kawan saya di badan bahasa di Rawamangun ini, Rawamangun bagi mereka adalah tanah suci bagi banyak bagian sastra Indonesia.
Malam ini pasti begitu banyak pegiat dan penerima sastra Indonesia di seluruh penjuru tanah air yang ikut menyaksikan acara ini dan malam mingguan bersama kita bahkan ada komunitas sastra yang saking semangatnya sengaja membuat acara nonton bareng atau nobar. Saya menyampaikan terima kasih kepada mereka semuanya. Selamat menikmati suasana riang gembira namun penuh makna yang kami beri tajuk malam sastra di badan bahasa. Terima kasih.
wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Selamat malam.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.