Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Didi Rosadi

BELASAN PURNAMA MERAH PUTIHKU TERLIPAT

Guru Menulis | Wednesday, 03 Nov 2021, 18:08 WIB
Poto : Upacara Bendera di Sekolah SMPN 3 Satu Atap Cijaku

.........

Ada apa dengan cinta

Tapi aku pasti akan kembali

dalam satu purnama

untuk mempertanyakan kembali cintanya

bukan untuknya, bukan untuk siapa

tapi untukku

Karena aku ingin kamu, itu saja

(Rako Prijanto dalam AADC)

Penggalan puisi yang bercerita tentang rasa yang terpisah jarak antara Rangga dengan Cinta dalam Ada Apa Dengan Cinta, membawa kita larut dalam suasana orang yang sedang jatuh cinta. Rasa tersampaikan dalam bait-bait kata menembus ruang dan waktu, menganulir semua keterbatasan sehingga ketidakhadirannya tetap dianggap ada. Penulis tidak bermaksud mengupas lebih jauh film lama diwaktu kita masih remaja, dan menghindari dakwaan “sedang jatuh cinta” akan tetapi hanya ingin mengupas penggalan kata “satu purnama” yang menggambarkan keterpisahan dalam lintasan waktu.

Merah putih merupakan simbol negara yang mulai berkibar 17 Agustus 1945, simbol sebagai penyampai pesan dari semua harapan, bahwasanya keberanian dalam menyampaikan kebaikan serta aturan harus tetap ada dan terjaga tanpa takut dengan tekanan. Bagi dunia pendidikan khususnya di sekolah, minimal kita akan diingatkan tentang identitas kebangsaan setiap hari Senin sebelum masuk kelas, dengan melaksanakan Upacara Bendera. Bentangan bendera dengan iringan suara lantang, gerak jalan yang memperlihatkan kerjasama, ditambah nyanyian-nyanyian pengiring lagu wajib nasional. Semua suara dan gerak upacara bendera akan mengikuti orkestra yang sudah dibakukan. Suara dan gerakan terlihat indah dan sarat akan makna.

Upacara bendera di sekolah di atur dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2018 dimana pelaksanaannya meliputi Hari Kemerdekaan, Hari Senin, Hari pendidikan Nasional, Hari Kabangkitan Nasional dan Hari Lahirnya Pancasila serta hari Pahlawan Nasional. Adapun tujuan dari pelaksanaan Upacara Bendera antara lain : memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara, membiasakan bersikap tertib dan disiplin, meningkatkan kemampuan memimpin, membiasakan kekompakan dan kerjasama, menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

Tujuan-tujuan dari Upacara Bendera akan tersampaikan apabila pelaksanaan di lapangan dilakukan secara khidmat dari semua peserta dan petugas upacara. Upacara Bendera di sekolah sudah terbiasa dilaksanakan setiap hari Senin. Lalu bagaimana pada saat pandemic covid-19, apa kabar benderaku?.

Semenjak 2 maret 2020 covid-19 melanda Indonesia, menggerus semua sektor kehidupan yang berbau kerumunan, termasuk di dalamnya dunia pendidikan. Daring dan luring menjadi solusi terbaik untuk menghindari jumlah kematian. Upacara Bendera menjadi moment penting yang tidak boleh dilaksanakan. Merah putihku terlipat dalam peristirahatan panjang sampai waktu yang sudah ditentukan.

Covid-19 telah memberikan warna warni buat menentukan aktivitas kehidupan manusia, zona hijau, kuning, orange dan merah sebagai penanda boleh tidaknya aktivitas sekolah dilakukan. Pertengahan tahun 2021, sudah mulai banyak sekolah yang melakukan Pertemuan Tatap Muka Terbatas dengan scenario yang sudah ditentukan. Merah Putih kini mulai berkibar menapaki tiang-tiang penyangga.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image