Ketidakadilan Gender dalam Politik
Politik | 2022-07-02 20:08:49Dalam membangun demokrasi terasa mustahil apabila dilakukan tanpa memperjuangkan hak seluruh warga baik laki-laki maupun perempuan untuk dapat masuk ke dalam ruang politik. Ironisnya, fakta pahit yang terlihat saat ini kedudukan perempuan dalam konteks sistem politik nasional seringkali dianggap sebelah mata. Begitu banyak hambatan bagi perempuan untuk dapat terjun ke dalam dunia politik praktis. Hal ini karena politik praktis sendiri terlanjur dicap sebagai wilayah maskulin sehingga tabu rasanya jika perempuan turut andil di dalamnya. Dalam pembuatan kebijakan seringkali hanya mengambil sudut pandang dari laki-laki. Hal ini karena dalam politik praktis partisipasi perempuan masih terbilang rendah sehingga kepentingan perempuan dalam pengambilan keputusan politik kurang terakomodasi dan dalam proses pengambilan keputusan kebijakan yang dihasilkan dirasa miskin perspektif gender.
Persaingan politik yang sengit kerap dinilai tidak ramah bagi perempuan mengingat ranah politik merupakan wilayah yang didominasi oleh nalar dan maskulinitas. Contohnya, perempuan rentan mendapat serangan politik karena identitasnya sebagai perempuan seperti dianggap tidak mampu untuk memimpin, irasional, lemah, tidak dapat mengambil keputusan secara objektif karena lebih mengedepankan perasaan, bahkan mendapatkan komentar miring tentang fisiknya dan lain sebagainya. Padahal jika dilihat secara objektif terdapat berbagai hal substansial yang dapat diperhitungkan dalam keterlibatan perempuan di ranah politik praktis seperti integritas, program kerja, rekam jejak, dan lain sebagainya.
Untuk dapat mengakhiri ketimpangan gender dalam ranah politik praktis maka diperlukan pendidikan politik berperspektif gender bagi seluruh masyarakat termasuk bagi para elite. Hal ini agar tidak ada lagi praktik mendiskreditkan lawan politik berdasarkan gender yang disandangnya. Dalam ranah politik jika terjadi perbedaan pemikiran hendaknya dilakukan secara ideal seperti adu gagasan dan berlomba membuat strategi terbaik terlepas dari perbedaan gender antara satu sama lain. Sudah menjadi tanggung jawab bersama khususnya bagi pemerintah untuk dapat mewujudkan ranah politik praktis yang ramah bagi perempuan sehingga diharapkan dalam praktiknya dunia politik terbuka baik bagi laki-laki maupun perempuan dan dapat mewujudkan kesetaraan gender di dalamnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.