Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Thresia Antiq

Body Language Sebagai Bentuk Komunikasi Nonverbal

Gaya Hidup | Tuesday, 28 Jun 2022, 17:15 WIB

Bahasa tubuh (body language) adalah penggunaan perilaku fisik, ekspresi, dan tingkah laku untuk berkomunikasi secara nonverbal. Perilaku nonverbal dapat membuat orang merasa nyaman, membangun kepercayaan dan koneksi dengan orang lain. Namun, mereka juga dapat membingungkan orang lain, menimbulkan ketegangan, dan bahkan menciptakan lingkungan yang tidak nyaman. Komunikasi nonverbal dapat mempengaruhi kata-kata kita karena dapat mengulangi pesan kita, bertentangan dengan kata-kata kita, memperkuat pernyataan kita, menggantikan arti dari apa yang kita coba katakan, dan melengkapi apa yang kita coba katakan. Bahasa tubuh adalah sesuatu yang biasanya alami dan sering dilakukan secara naluriah daripada secara sadar.

Sebagai manusia, kita mengekspresikan diri dengan cara yang berbeda, termasuk verbal, vokal, dan nonverbal. Vokal mengacu pada nada, kecepatan, dan infleksi. Nada suara seseorang dapat menunjukkan berbagai emosi termasuk sarkasme, kemarahan, kasih sayang, kepercayaan diri, ketakutan, dan sebagainya.

Beberapa contoh komunikasi nonverbal meliputi :

1). Ekspresi wajah.

Ada enam ekspresi universal di mana individu menggunakan fitur wajah untuk menyampaikan emosi dasar, termasuk terkejut, bahagia, marah, takut, sedih, dan jijik. Ekspresi wajah memainkan peran penting dalam percakapan, karena individu dapat merasakan ekspresi wajah, membantu mereka membaca situasi.

2). Gerakan dan postur tubuh

Gerakan dan postur tubuh Anda mencakup aspek-aspek seperti duduk, berjalan, berdiri, menahan, berdiri, dan bahkan gerakan halus.

3). Gestur

Gestur mencakup tindakan seperti melambai, menunjuk, dan bahkan menggunakan tangan saat berbicara. Menggunakan tangan saat berbicara dapat membantu menyampaikan ide-ide karena membantu memproses dan mengekspresikan pikiran dengan lebih efektif. Setiap kali berbicara dengan tangan, seseroang dapat berpikir dari pikiran lebih jernih, dan kadang-kadang tangan membantu menyampaikan maksud lebih dari fitur vokal.

4). Kontak mata

Indera visual adalah jenis komunikasi non-verbal yang sangat penting karena Anda dapat melihat banyak hal melalui mata seseorang, termasuk kejujuran, permusuhan, ketertarikan, dan kasih sayang. Kontak mata juga memainkan peran penting dalam menjaga percakapan, karena mereka dapat menunjukkan empati individu, perhatian, dan bahkan seberapa terlibat mereka dalam percakapan.

Salah satu efek dari pandemi Covid-19 adalah komunikasi video meningkat secara dramatis dalam kehidupan individu. Rapat, konferensi, dan kegiatan pendidikan telah dialihkan ke aplikasi seperti Zoom, Microsoft Teams, dan lain-lain. Masker juga membatasi kemampuan kita untuk menafsirkan emosi dan berkomunikasi, karena dua organ utama yang membantu membaca wajah orang lain adalah mata dan mulut. Meskipun mulut tertutup, ada beberapa cara untuk meningkatkan komunikasi sambil tetap aman dan mengenakan masker, yaitu :

1). Memanfaatkan dan mengenali wajah bagian atas melalui alis, mata, dan pipi bagian atas selama komunikasi interpersonal.

2). Menggunakan seluruh tubuh Anda selama komunikasi, ini termasuk gerak tubuh dan gerakan tubuh.

3). Berikan perhatian yang lebih besar dengan berlatih mendengarkan secara aktif dan menghadap lawan bicara Anda secara langsung.

4). Lebih mengandalkan konferensi video untuk interaksi interpersonal.

Penggunaan konferensi video telah meningkat secara eksponensial karena pandemi. Sayangnya, ia memiliki keterbatasan! Namun, ada banyak cara agar kita tetap bisa menyampaikan bahasa tubuh yang positif selama komunikasi online, di antaranya :

1). Meluruskan postur kita.

2). Meninggalkan ruang untuk mengekspresikan ide melalui tangan dan gerakan tubuh bagian atas kita.

3). Selalu buat dan pertahankan kontak mata!

4). Mampu mengenali dan menggunakan fitur wajah untuk meningkatkan ekspresi.

5). Menggunakan vokal untuk menyampaikan emosi yang berbeda.

Dapat dikatakan bahwa bahasa tubuh memainkan peran penting dalam semua bentuk komunikasi karena dapat membantu memecahkan hambatan serta membentuk hubungan yang lebih baik dengan individu lain. Karena sifat pandemi, ada berbagai batasan terkait sentuhan manusia. Namun, ada cara untuk mengatasi tantangan ini sambil tetap aman seperti yang telah dijelaskan. So, have you used proper body language to communicate ?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image