Analisis Iklan Sabun Cuci Baju Rinso Menggunakan Jenis Tindak Tutur dalam Kajianj Pragmatik
Sastra | 2022-06-28 03:47:15Penulis :
- Dr. Aida Azizah, S.Pd., M.Pd. (Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unissula)
- Andre Budi Setyawan (Mahasiswa PBSI Unissula)
Pragmatik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari mengenai tindak tutur yang mengkaji fungsi dari suatu ujaran, pragmatik juga studi mengenai kondisikondisi penggunaan bahasa manusia yang ditentukan oleh konteks masyarakat. Menurut Levinson pragmatik adalah kajian mengenai penggunaan bahasa atau kajian bahasa dan perspektif fungsional. Yang berarti mengkaji aspek-aspek struktur bahasa dengan pengaruh yang di sebabkan oleh ujaran dari penutur.
Di pragmatik ada terdapat jenis-jenis tindak tutur, berikut jenis-jenis tindak tutur :
1. Konstantif : tuturan yang bisa dibuktikan benar atau salahnya dengan menggunakan pengetahuan.
2. Performatif : tuturan yang di ujarkan setelah melakukan sesuatu.
3. Lokusi : tuturan untuk mengutarakan sesuatu yang dirasakan
4. Ilokusi : tuturan yang memiliki maksud tertentu untuk mitra tutur
5. Representatif : tuturan yang mempunyai jenis makna : menyatakan, menuntut, mengakui, melaporkan, menunjukkan, menyebutkan, kesaksian, dsb.
6. Direktif : tuturan yang mengandung jenis makna : memaksa, mengajak, meminta , menyuruh, menagih, mendesak, memohon, menyarankan, memberi aba-aba.
7. Ekspresif atau Evaluatif : tindak tutur untuk menjadi suatu evaluasi menganai hal yang terdapat dalam tuturan tersebut, tuturan tersebut mempunyai jenis makna : memuji, mengucapkan terima kasih, mengkritik, mengeluh, menyalahkan, mengucapkan selamat, menyanjung.
8. Komisif : tindak tutur yang mengikat penuturnya untuk melakukan apa yang di sebutkan dalam tuturan, tuturan tersebut yaitu : berjanji, bersumpah, mengancam, menyatakan kesanggupan.
9. Deklarasi atau Isbati : suatu tuturan untuk menciptakan suatu hal yang baru, tuturan tersebut seperti : mengesahkan, memutuskan, membatalkan, melarang, mengizinkan, mengabulkan, menggolongkan, mengampuni, memaafkan.
10. Langsung : tuturan untuk menyampaikan informasi
11. Tidak Langsung : tuturan untuk memerintah
12. Harfiah : tuturan yang mempunyai kesamaan makna dengan kata-kata yang menyusunnya
13. Tidak Hrafiah : tuturan yang tidak sesuai dengan makna kata yang menyusunnya.
Berikut teks iklan sabun cuci baju rinso :
“Baru! Pertama di Indonesia Rinso, Molto & Trika hadir dalam satu rangkaian baru Japanese Peach.
Nikmati perpaduan aroma buah Peach istimewa dari Jepang dan bunga Sakura yang lembut, manis dan menyegarkan pada pakaian favorit Teman Rinso. Dilengkapi dengan teknologi Double Clean Fresh yang mampu melindungi pakaian kesayangan Teman Rinso dari bakteri* dan cepat hilangkan bau tak sedap hanya dengan 1x kucek!
Yuk buruan cobain Teman Rinso!”
Analisis teks dalam jenis-jenis tindak tutur dalam kajian pragmatik :
- “Baru! Pertama di Indonesia Rinso, Molto & Trika hadir dalam satu rangkaian baru Japanese Peach.” Kalimat ini termasuk ke dalam tindak tutur langsung karena menyampaikan informasi yaitu ada sesuatu yang baru dan pertama di Indonesia Rinso, Molto & Trika hadir dalam satu rangkaian baru Japanase Peach.
- “Nikmati perpaduan aroma buah Peach istimewa dari Jepang dan bunga Sakura yang lembut, manis dan menyegarkan pada pakaian favorit Teman Rinso.” Kalimat ini termasuk ke dalam tindak tutur ilokusi karena memiliki maksud tertentu untuk mitra tutur yaitu agar mitra tutur mencoba menikmati perpaduan aroma buah peach istimewa dari Jepang dan bunga Sakura yang lembut, manis dan menyegarkan pada pakaian mitra tutur.
- “Dilengkapi dengan teknologi Double Clean Fresh yang mampu melindungi pakaian kesayangan Teman Rinso dari bakteri* dan cepat hilangkan bau tak sedap hanya dengan 1x kucek!” Kalimat ini termasuk ke dalam tindak tutur langsung karena memberi informasi kepada mitra tutur tentang teknologi produk Rinso.
- “Yuk buruan cobain Teman Rinso!” Kalimat ini termasuk ke dalam tindak tutur direktif karena penutur mengajak, meminta, menyuruh mitra tutur untuk mencoba produk Rinso.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.