Pandora Papers, Ulah Demokrasi
Politik | 2021-10-23 20:39:57Oleh: Mariyam Sundari
Pandora Papers adalah yang terbesar dalam mengungkap skandal orang-orang kaya yang menyembunyikan hartanya. Pun pada 2016 lalu, Panama Papers menjadi skandal terbesar pada masanya. Oleh karena itu, sangat mungkin pada tahun-tahun berikutnya terkuak skandal yang jauh lebih besar dari Pandora Papers.
Karena sesungguhnya, fenomena penggelapan pajak akan terus terjadi seiring menguatnya kapitalisme global. Ketimpangan antara si kaya dan miskin akan makin lebar karena hanya segelintir yang makin menguasai aset-aset publik seperti SDA.
Sisanya yang memadati bumi harus rela memunguti sisa-sisa makan mereka. Begitu pula, sistem politik demokrasi membuka celah sebesar-besarnya bagi para pejabat untuk menyalahgunakan wewenangnya.
Korupsi pun makin tak terbendung. Oligarki makin kuat mencengkeram pemerintahan. Harta para pejabat yang melimpah akan kuat terlindungi dan terbebas dari pajak. Inilah penyakit bawaan demokrasi kapitalisme, menyebabkan harta berputar pada segolongan elite kekuasaan saja. Rakyat yang tak bisa mencukupi kebutuhan pokoknya terpaksa membayar pajak untuk menopang roda pemerintahan.
Walhasil, permasalahan multidimensi terus terjadi lantaran pemerintah â yang seharusnya menjadi institusi pelindung dan pengurus umat â nyatanya sibuk mengurusi korporasi dan oligarki. []
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.