Kenangan, Derita Yang Terawat
Sastra | 2021-10-22 13:43:04Manifestasi kenangan
Dihari ini beberapa tahun kebelakang, aku telah memanfaatkan kesempatan kedua
Kesempatan yang engkau berikan, dan engkau menyambutku dengan senyum menerpa
Dan sekarang, kita adalah segumpal ruang
Terkadang merasa sendirian, dan tak apa
Kamu itu elok, mengagumimu adalah kewajaran, membencimu itu kenistaan
Jatuh hati lagi padamu? Itu mudah
"Dan aku tak melihat hal serupa pada diri ini"
Aku seorang pelupa, yang terus ingat hal rinci akan mu
Aku sering lupa dimana meletakkan HP terakhir kali aku gunakan, tetapi tidak dengan senyuman terakhirmu yang kau berikan kepadaku
Aku ingat nama lengkapmu, aku ingat tanggal lahirmu, aku ingat terakhir kau berbohong
Dan aku ingat, adalah tugas seorang pria untuk memaafkan kebohongan wanita
Seperti yang ku ucap, aku benar memang pelupa
Aku lupa apa kekuranganmu
Kamu masih ingat mimpi itu, yang kita bahas bersama?
Aku masih berusaha menggapainya
Dan kamu tahu kenapa ini menyakitkan?
Kita sudah tak bersama lagi
Bukan sekedar berjarak tetapi memang benar sudah berpisah
..............................................
Demi itu, aku menyanggupi kegagalan berulang kali dalam mencari yang sepertimu.
Masih mencintaimu adalah kenyamanan, meski arti sebenernya adalah
kehampaan......
Mencintaimu adalah derita yang kurawat
Kemana aku akan pulang, bersandar dan mengistirahatkan diri kala hatimu tak jadi rumahku?
lagi...
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.