Sifat Kepemimpinan Pribadi
Gaya Hidup | 2021-10-19 09:44:16kepeimpinan harus melekat pada setiap pribadi individu. sifat ini bisa kita miliki dengan berbagai macam cara dan tujuan kita memiliki sifat kepemimpinan ini. individu yang memiliki sifat kepemimpinan yang baik pasti selalu menjadi pusat perhatian bagi siapa saja yang melihat nya. aura positif yang di keluarkan menjadi daya tarik bagi siapapun disekitar nya. kepemimpinan seseorang bisa terbentuk dari beberapa kegiatan dan bagaimana orang tua mendidik anak nya. banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan untuk membentuk kepemimpinan pada diri pribadi masing-masing individu. tinggal bagaimana kita mengelola dan mencerna materi yang masuk ke dalam diri kita masing-masing.
kepemimpinan para imam bisa menjadi teladan dan contoh untuk kehidupan sehari-hari kita. banyak sekali tokoh yang bisa kita teladani sifat kepemimpinanya. diantara nya yaitu ada :
kepemimpinan ali bin abi thalib : merupakan pemimpin yang baik hati, berani, dan juga ali bin abi thalib pemimpin yang peduli pada pendidikannya.
kepemimpinan umar bin khattab : umar menjadi pemimpin mulai dari 634 sampai 644 masehi. umar juga dikenal dengan sosok pemimpin yang berani, keras, bijaksana tetapi juga terkenal lembut.
selain kepemimpinan nabi yang bisa kita tiru, kita juga bisa meneladani bagaimana ayah kita memimpin sebuah keluarga dan menjadi kepala keluarga di lingkungan kita.
ayah bisa menjadi pemimpin di keluarga kita dengan banyak rintangan dan tantangan yang menguji kesabaran. maka dari itu bisa menjadi teladan kita sebagai pemimpin. banyak sekali sikap yang bisa kita contoh, mulai dari kejujuran, keberanian, dan tanggung jawab. semua sifat itu juga bisa kita terapkan pada diri kita untuk menjadi pemimpin. selain pemimpin, ayah juga menjadi imam di keluarga yang bisa memimpin semua kegiatan di keluarga. seperti salat berjamaah, pastinya di pimpin oleh imam yaitu ayah kita. keberanian dalam memimpin salat harus dimiliki juga di diri kita khususnya anak laki-laki. ini juga menjadi salah satu sifat kepemimpinan yang harus kita miliki. membentuk kepemimpinan juga bisa melalui berbagai kegiatan. mulai dari kegiatan sosial, kegiatan kegamaan, dan kegiatan organisasi.
kegiatan sosial yang bisa kita lakukan yaitu seperti bakti sosial. melalui kegiatan ini kita bisa membentuk jiwa kepemimpinan kita dengan menjadi ketua atau manajer acara. karena itu kita di minta untuk mengatur jalannya acara. dari awal sampai acara selesai itu semua tergantung dari konsep dan cara kita mengatur nya.
kegiatan keagamaan yang membentuk kepemimpinan pribadi kita adalah dengan mengikuti kajian-kajian yang biasa diadakan oleh pengurus masjid. meneladani sifat kepemimpinan nabi juga salah satu bentuk yang bisa kita lakukan.
kegiatan organisasi menurut saya yang paling bisa kita lakukan untuk membentuk sifat kepemimpinan dalam diri kita. semua kegiatan dalam organisasi mengajarkan kedisiplinan dan keberanian setiap individu dalam membentuk sifat kepemimpinan. ditambah pengalaman kita jika pernah menjadi pemimpin dalam sebuah organisasi. bisa di sekolah, lingkungan, bahkan di tempat kerja kita.
penting bagi kita memiliki sifat kepemimpinan agar kita tidak mudah di pengaruhi oleh orang lain. kepribadian yang kita punya bisa menjaga kita dari hal-hal buruk pada masa sekarang ini. melalui kepemimpinan juga kita bisa menyebarluaskan relasi kita di pekerjaan agar bisa di kenal oleh orang banyak.
sifat kepemimpinan juga di perlukan oleh seorang pebisnis. melalui banyak hal untuk bisa di kenal oleh orang banyak bisa dilakukan. tentunya dengan kepribadian kepemimpinan yang kita miliki menjadi. satu hal yang bisa menarik sesama kawan pebisnis lainnya, sehingga bisa menjalin hubungan baik untuk bisa bekerja sama.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.