Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Tri Yuni Hendrawati

UMJ mendapatkan pendanaan Hibah Kemendikbud Ristek dalam Riset Aloe vera

Teknologi | Monday, 18 Oct 2021, 10:59 WIB

Tahun 2021 ini Kelompok peneliti ketua Tri Yuni Hendrawati dengan Anggota Ismiyati dan Agung Siswahyu berhasil memenangkan Hibah penelitian skema Penelitian Pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi dari Kemendikbud Ristek dengan judul “Upaya Peningkatan Kelayakan dan Pembuatan Bisnis Plan Industri Berbasis Aloe vera Terpadu”. Mitra adalah PT. Agriland Agro Sinergi, Bogor dan Arcia Oil Pontianak.

Tanaman Aloe vera termasuk dalam keluarga liliaceae. Daerah distribusinya meliputi seluruh dunia. Lidah buaya sendiri mempunyai lebih dari 350 jenis tanaman. gel Aloe vera mengandung unsur utama, aloin, emodin, gum dan unsur lain seperti minyak atsiri. Aloin merupakan bahan aktif yang bersifat sebagai antiseptik dan antibiotik. Karbohidrat dalam gel lidah buaya terdiri dari tiga komponen yaitu 16,2 % cairan berisi mannan, 0,7% mikropartikel berisi polisakarida (kaya akan galaktosa), dan 83,1 % dinding sel yang berisi asam galakturonat. Polisakarida yang diisolasi dari lidah buaya dengan alkohol, tersusun dari manosa : glukosa : galaktosa : galaktosa A: fruktosa : arabinosa : silosa dengan perbandingan 120:9:6:3:2:2:1. Komponen aktif polisakarida, dan barbaloin dari gel lidah buaya mempunyai stabilitas yang maksimal pada suhu 70o C dan terjadi penurunan stabilitas pada suhu yang lebih tinggi atau lebih rendah dari suhu tersebut. Barbaloin merupakan komponen yang tidak stabil jika dilarutkan dalam metanol, dan mengalami transformasi menjadi satu seri komponen yang tidak teridentifikasi.

Aloe vera mempunyai kegunaan yang unik. Komponen polisakarida lidah buaya bertanggungjawab terhadap kemampuan penetrasi dan lubrikasi. Enzim berguna dalam pemrosesan nutrisi dalam makanan. Protein berguna untuk memperbaiki jaringan tubuh. Sebagai kosmetik, lidah buaya bagus sekali dalam mempertahankan kelembaban, mengencangkan dan menghaluskan kulit. Pulp dan fraksi cairan kuning dari daun lidah buaya berkhasiat sebagai antijamur. Kedua bahan tersebut dapat menghambat pertumbuhan jamur patogen F. oxysporum, R. solani, C.coccodes [9]. Berdasar pada kandungan senyawa kimia tersebut, maka diversifikasi produk lidah buaya sangat luas antara lain diperlukan untuk bahan kosmetika. Aloe vera mengandung berbagai macam zat di dalam daunnya seperti vitamin, mineral, enzim dan asam amino. Kandungan zat yang bermacam inilah menyebabkan lidah buaya dapat dimanfaatkan di berbagai bidang antara lain industri kosmetika, farmasi dan makanan. Asam-asam amino dan sifat serta konsentrasinya dalam gel kondisinya berubah-ubah tergantung kondisi penyimpanan daun lidah buaya pada tempat gelap atau terkena cahaya. Dengan adanya kuinon dan antrakuinon yang terkandung di dalamnya, maka adanya cahaya akan menyebabkan perubahan kemerah[1]merahan pada gel akhirnya membentuk warna cokelat muda sampai coklat. Oleh karena itu berhubung cahaya atau panas merupakan katalis untuk reaksi tersebut, maka cara yang terbaik untuk menghindari perubahan warna ini adalah dengan menyimpan di tempat gelap, dingin dan kering. Dalam mengatasi luka, gel Aloe vera memiliki sifat-sifat menghentikan pendarahan (adanya kandungan Ca), mencegah infeksi, memiliki efek proteolitik untuk mempercepat dan meningkatkan epitelisasi, devitalisasi jaringan, anti bakteri dan antiseptik. Khasiat Aloe vera cukup beragam, antara lain sebagai antibiotik, antiseptik, antibakteri, antivirus, antijamur, antiinfeksi, anti peradangan dan anti pembengkakan. Aloe vera dapat menghambat pertumbuhan organisme penyebab penyakit kulit. Pada uji invitro, diketahui bahwa Aloe vera dapat menghambat pertumbuhan Dermatophilus congolensis. Adanya kemampuan tersebut, maka lidah buaya dapat digunakan sebagai kosmetik untuk pengobatan dan perawatan kulit. Dalam pemanfaatannya sebagai kosmetik, lidah buaya diformulasikan untuk pengobatan dan perawatan kulit (kulit yang terbakar, iritasi, jerawat, melembabkan kulit, pelindung kulit dari sinar matahari) dan pengobatan dan perawatan rambut (anti ketombe, melembabkan rambut, merangsang pertumbuhan rambut). Bentuk produk kosmetik yang dikembangkan dari lidah buaya dan dipasarkan antara lain shampo, tonik, sabun, lotion, dan krim.

Di Amerika dan Australia, produk minuman Aloe vera dikonsumsi sebagai minuman diet yang mempunyai kalori rendah (4 kal/100 g gel), kaya serat dan nutisi. Di dalam negeri Aloe vera diolah menjadi manisan lidah buaya, jeli, dodol, jus segar dan teh lidah buaya. Evaporasi vacum pada gel Aloe vera pada 120 menit dan 40 0 C dapat mempertahankan kandungan asam amino esensial dan non esensial. Proses pengeringan pada pembuatan Tepung Aloe vera optimal pada suhun 120 0 C dengan Aloenin (B), Aloeresin A, and Chrysophanol tetap dipertahankan.

Produksi Aloe vera / Lidah Buaya Indonesia 19.088 ton daun Aloe vera/tahun, untuk industri lokal 1300 ton daun lidah buaya/tahun. Industri kosmetik, farmasi, makanan dan minuman, saat ini di Indonesia mengimpor produk turunan Aloe vera berupa ekstrak Aloe vera dan tepung Aloe vera dari Singapura, Malaysia, Amerika, dan Australia. Harga ekstrak Aloe vera Rp.800.000/liter dan nilai tambahnya cukup besar jika dapat diolah dari Daun segar menjadi Ektrak dan tepung Aloe vera dan dirancang industri terpadu dan zero waste.

Pelepah Aloe vera jika tidak diolah menjadi cepat rusak maka perlu pengolahan industri berbasis Aloe vera terpadu yang zero waste. PT. Agriland Agro Sinergi adalah investor yang siap bekerjasama dalam merealisasikan Industri Aloe vera terpadu dan mempunyai kebun Aloe vera yang menghasilkan pelepah Aloe vera. Sebagian besar ekspor Aloe vera masih dilakukan dalam bentuk daun segar untuk keperluan bahan baku industri negara-negara tujuan ekspor, padahal industri kosmetik, farmasi, makanan dan minuman di Indonesia mengimpor produk turunan Aloe vera berupa ekstrak Aloe vera dan tepung Aloe vera dari Singapura, Amerika, Australia dan Cina. Harga ekstrak Aloe vera Rp.140.000 sampai 800.000/liter dan nilai tambahnya cukup besar jika dapat diolah dari Daun segar menjadi Ektrak dll. Perlu dilakukan perancangan industri, pembuatan kelayakan dan bisnis plan Industri berbasis Aloe vera terpadu skala menengah sehingga Aloe vera yang mudah rusak mendapatkan nilai tambah dan dapat menjadi substitusi impor dan potensi ekspor.

Pada hibah penelitian skema Penelitian Pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi tahun 2021 sampai 2022 ini bertujuan menghasilkan kelayakan dan bisnisplan Industri Berbasis Aloe vera Terpadu dengan mitra investor PT. Agriland Agro Sinergi pada Industri Aloe vera Terpadu dan pada produksi kosmetik berbasis ekstrak Aloe vera bekerjasama dengan Arcia Oil IKM Kosmetik, Pontianak. Tahapan metode penelitian trial run produksi ekstrak gel Aloe vera 1x dan Aloe vera Glycolic Ekstrak dan Teh Kulit Aloe vera pada skala pilot 10 liter per batch, pengujian produk pada Laboratorium pengujian, pengurusan merk, pengurusan BPOM untuk kosmetik berbasis Aloe vera. Perhitungan neraca massa dan energi, penentuan kapasitas dan spesifikasi peralatan, pembuatan Detailed Engineering Design (DED) dan tata letak industri, pembuatan kelayakan aspek teknis teknologis, SDM, ekonomi, sosbud, hukum dengan indikator nilai BEP, IRR, ROI dan POT serta optimasi sampai didapatkan hasil layak, desiminasi hasil dan pembuatan sampel untuk uji coba pasar pada produk berbasis Aloe vera.

Hasil yang ditargetkan adalah Produk Kelayakan dan Bisnisplan Industri Berbasis Aloe vera Terpadu secara lengkap dan siap implementasi investasi oleh PT. Agriland Agro Sinergi. UMJ mempunyai unggulan inovasi dan pusat percontohan pengolahan Aloe vera terpadu yang dapat menjadi referensi stakeholder yang memanfaatkan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image