Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Fadhli

Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia 2021 : Pengenalan Dasar Kebersihan pada Anak

Eduaksi | Friday, 15 Oct 2021, 14:47 WIB

Kebersihan merupakan benteng awal dalam dalam menjaga kesehatan untuk terhindar baik dari virus, bakteri, maupun penyakit penyerta lainnya. Salah satu indikator utama dalam menjaga kebersihan adalah mencuci tangan dengan sabun. Dikarenakan tangan merupakan sumber aktivitas yang berhubungan langsung dengan dengan organ-organ dalam seperti mulut, hidung, mata telinga dan organ vital lainnya. Selain sumber aktivitas pada diri, Adapun penumpukkan micro bakteri dan virus lebih sering berdiam diri di telapak tangan. Maka dari itu cuci tangan pakai sabun sebagai indikator utama dalam menjaga kebersihan diri dan dapat ditanamkan sejak usia anak-anak supaya menjadi terbiasa dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat melalui cuci tangan.

Pada tahun 2008, Kemitraan Cuci Tangan Global (GHP) memprakarsai pencanangan Global Hand Washing Day, dan selanjutnya oleh PBB ditetapkan setiap tanggal 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPSS). Di tahun 2021 ini, tema dalam Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia mengeluarkan tema tentang; “Masa Depan Kita di Tangan Kita – Mari Beraksi Bersama untuk membuat CTPS Nyata bagi Semua”, dengan tagline Cuci Tangan Pakai Sabun Budaya Kita.

Sesuai dengan tema di tahun ini, bahwa Masa Depan kita di Tangan Kita di generasi yang akan mendatang. Penting dalam edukasi dasar kebersihan pada anak mengenai manfaat lebih dari cuci tangan di mana masa anak-anak merupakan masa beradaptasi dengan lingkungan sekitar sehingga kita sebagai orang tua harus menjadi mentor yang terbaik kepada anak terutama dalam penerapan pola hidup bersih dan sehat. Adapun dampak penyakit yang timbul jika kita tidak dibiasakan untuk mencuci tangan seperti Diare, Menurunnya Imunitas Tubuh, hingga menimbulkan penyakit menular lainnya. Selain itu, di masa pandemic Covid 19 bercuci tangan harus menjadi suatu kebiasaan minimal meminimalsirikan penularan virus Covid 19.

Adapun supaya menjadi kebiasaan sejak di usia anak, hal yang terpenting dan harus selalu diingat adalah menerapkan kepada anak-anak untuk cuci tangan pakai sabun dalam lima waktu yang pas. Lima waktu yang harus selalu diingat untuk cuci tangan pakai sabun adalah sebelum dan sesudah buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB), sebelum dan sesudah makan, sesudah bermain, dan sesudah melakukan aktivitas apapun. Untuk Langkah mencuci tangan yang baik dan benar, bisa mencoba mengikuti panduan yang dijelaskan sebagai berikut :

1) Basahi tangan dengan air mengalir dan teteskan/ usapkan sabun secukupnya

2) Gosok kedua telapak tangan sampai ujung jari. Gosokkan juga telapak tangan ke kanan ke penggung tangan kiri (atau sebaliknya), dengan jari-jari saling mengunci ( berselang-seling) antara tangan kanan dan kiri. Gosok sela jari-jari tersebut. Lakukan sebaliknya;

3) Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lain dan saling mengunci. Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan berputar. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.

4) Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya dengan gerakan ke depan, ke belakang dan berputar. Lakukan sebaliknya

5) Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan gerakan memutar. Lakukan pula untuk tangan kiri.

6) Setelah minimal 10 detik mencuci tangan, bilas tangan hingga seluruh busa sabun hilang.

7) Keringkan tangan dengan tisu bersih atau handuk sekali pakai, atau pengering udara. Jika memungkinkan, gunakan tisu atau handuk untuk mematikan kran.

Langkah-langkah untuk simulasi cuci tangan dengan baik dan benar ini diharapkan sebagai ikhtiar kita dalam Bersama-sama menjaga kebersihan terutama pada usia anak-anak yang sangat rentan pada penyakit.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image