Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Fadhli

Meminimalisir Anak dalam Penggunaan Gadget : Lakukan Permainan Tradisional Bersama Keluarga

Eduaksi | Wednesday, 13 Oct 2021, 15:28 WIB

Masa Pandemi Covid 19 ini telah merubah seluruh aktivitas manusia guna untuk meminilasir penyebaran Covid 19. Selain yang biasanya anak-anak disibukkan dengan kegiatan di sekolah dan orang tua sibuk di pekerjaan masing-masing serta jika masuk pada liburan berkunjung ke . Namun pada masa ini, selain mendominasi aktivitas di dalam rumah Adapun mengisi hari-hari libur pun dilakukan di rumah. Melihat kondisi tersebut, aktivitas yang paling sering dilakukan adalah penggunaan Gadget atau alat gawai baik dalam berkomunikasi ataupun bekerja dan menyelesaikan Pendidikan anak. Namun yang menjadi kekhawatiran ketika Gadget menjadi candu atau terbiasa sampai menjadi pola hidup sehari-hari. Jika ini dibiarkan maka interest dalam berkomunikasi secara langsung akan berkurang terutama komunikasi kepada anak. Dampak tersebut akan semakin renggang hubungan antara orang tua dan anak karena disibukkan dengan gawainya masing-masing. Untuk meminimalisir kejadian tersebut, diharuskan ada inovasi untuk membentuk aktivitas sehingga berada di dalam rumah tetap nyaman dan komunikasi antar keluarga tetap terjaga . aktivitas tersebut bisa dilakukan dalam bentuk permainan tapi dari segi edukasi kepada anak tetap ada nilainya.

Kalua kita lahir di tahun 70-90an pasti mengenal permainan tradisional anak. Di era modern ini seringkali permainan ini hampir dilupakan akibat di era ini banyak sekali permainan melalui visual seperti gadget, atau di alat permainan berbasis teknologi lainnya. Namun banyak sekali manfaat permainan tradisional yang menyenangkan dan edukatif. Karena permainan tersebut tidaklah berat dan menumbuhkan daya kreatif yang tinggi. Selain itu tanpa mengeluarkan biaya apapun. Menurut sumber dari ibupedia.com, Berikut permainan-permainan tradisional yang dapat ditiru Bersama keluarga adalah :

1. Permainan Kucing dan Anjing

Permainan tradisional anak yang menyenangkan ini pasti familiar bagi Ibu. Bagaimanakah caranya?

Beberapa anak berbaris menjadi 3 barisan. Baris yang pertama membentuk sebuah lingkaran. Untuk barisan kedua dan ketiga harus mengikuti dan berdiri di belakang barisan yang pertama untuk membentuk lingkaran juga;Ditetapkan dahulu siapa yang menjadi kucing dan anjing;Nanti anjing akan mengejar kucing. Jika kucing lelah berlari, maka siswa yang menjadi kucing akan berhenti di barisan lain;Anjing akan mengejar anak yang berada di barisan paling belakang dimana kucing berhenti;Jika kucing berhasil ditangkap, anak yang semula jadi kucing harus berganti posisi menjadi anjing dan mengejar mangsa berikutnya; danLakukan pergantian posisi. Sang kucing tidak lagi berhenti di lapangan barisan, tetapi juga harus berhenti di belakang barisan. Nanti sang anjing harus berlari mengejar kucing yang ada di barisan paling depan.

Permainan Tradisional anak ini digemari karena selain sederhana, dibutuhkan kelincahan dan kemampuan fisik yang cukup menguras keringat.

2. Permainan Lalu Lintas

Permainan tradisional anak yang mendidik ini mungkin sekarang akan sangat populer mengingat film Squid Game sedang viral di dunia maya. Bagaimanakah cara bermain permainan lampu lalu lintas?

Menentukan satu anak siapa yang menjadi pemandu;Anak lainnya mengatur jarak di belakang pemandu;Jika pemandu berteriak “merah”, tidak ada satupun anak yang boleh bergerak;Jika pemandu berteriak “hijau”, maka anak-anak boleh bergerak dan berlari;Jika pemandu berteriak “macet”, nanti anak-anak harus merangkak selambat mungkin; danJika ada anak yang salah bergerak, nantinya akan menjadi pemandu berikutnya.

Permainan Tradisional anak ini diminati karena dibutuhkan daya konsentrasi yang baik agar cepat tanggap dan tidak salah menanggapi teriakan warna lampu.

3. Permainan tupai melawan ular

Bagaimanakah cara melakukan permainan tradisional anak yang mendidik ini?

Seluruh pemain dibagi menjadi 2 kelompok. Misal dinamakan grup A dan B;Pemain akan berbaris membentuk saf dan saling berpegangan pinggul kepada temannya;Anak yang berada di barisan paling depan adalah kepala ular yang melindungi ekor ular. Sementara, siswa yang berada di paling belakang nantinya tidak dapat dijangkau oleh tupai;Masing-masing kelompok nantinya harus menjadi tupai dengan cara tupai yang berada di grup A harus menangkap ular yang ada di grup B. Tupai yang ada di grup B harus menangkap ular yang berada di grup A; danPeserta yang akan menjadi seekor tupai nantinya menjangkau ekor ular sebanyak mungkin yang ia dapat. Sementara itu, kepala ular harus menjaga ekor ular yang ada di belakang

Permainan tradisional anak ini sangat menarik karena melatih kekompakan dan kerjasama sekaligus membutuhkan kelincahan

Selain itu, Adapun permainan yang menggunakan alat sebagai intrumen dalam memulai permainan. Adapun permainan tradisional yang menggunakan alat adalah sebagai berikut :

1. Permainan Bola Estafet

Permainan Tradisional anak ini menggunakan bola ini adalah permainan yang menyenangkan. Bagaimanakah caranya?

Sediakan minimal 2 bola;Buat 2 barisan yang dibagi menjadi dua kelompok;Atur jarak untuk masing-masing barisan;Setiap kelompok nantinya akan menggunakan 1 bola. Pada permainan pertama, dilakukan dengan cara mengoper bola melalui samping kanan dan juga kaki nantinya tidak boleh bergerak sedikit pun saat mengoper bola. Badan langsung menghadap ke belakang setelah bola tepat berada di belakang. Nantinya, bola tersebut akan dioper secara estafet; danYang jadi pemenang adalah yang membawa bola paling jauh pada waktu yang ditentukan.

Permainan Tradisional anak menggunakan ini meski sederhana, tetapi menumbuhkan rasa kompetisi dan kerjasama antar anak di satu kelompok.

2. Permainan pass and run

Bagaimanakah cara memainkan permainan tradisional anak menggunakan bola ini?

Peserta dibagi menjadi 2 kelompok. Lama permainan biasanya sekitar 10 menit;Saat bola dilempar, siapa yang lebih cepat mengambil bola nanti bisa mengoper bola langsung ke temannya sendiri di satu kelompok. Bagi anak yang memegang bola tidak diperbolehkan untuk melangkah lebih dari 3 kali ketika mengoper bola;Kemudian, kelompok lawan harus mengejar dan juga merebut bola dari kelompok musuh untuk memegang bola dan memasukkannya ke gawang musuh; danSalah satu cara yang dilakukan untuk memasukkan bola ke gawang lawan, orang yang telah memegang bola harus mampu melompati garis gawang dengan syarat tidak diperbolehkan dari 3 langkah.

Permainan tradisional anak ini menuntut kekompakan dan kerjasama yang baik. Itulah beberapa permainan tradisional yang bisa dilakukan di rumah Bersama keluarga. Walaupun permainan ini sudah ada sejak jaman dulu, namun permainan tersebut bisa terus dilestarikan untuk tetap meningkatkan komunikasi intensif kepada keluarga.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image