Asal Usul Managemen Pendidikan
Sejarah | 2022-06-10 04:24:12Pengertian Manajemen dan Manajemen Pendidikan
Kata manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja manager yang artinya menangani. Dalam bahasa Arab manajemen diartikan sebagai idaarah, yang berasal dari kata adaara, yaitu mengatur. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Manajemen sendiri, dalam Kamus Bahasa Indonesia, diartikan dengan ‘proses pemakaian sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan atau penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.
Menurut Parker, pengertian manajemen adalah sebuah seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang. Adapun pengertian manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Kemudian,Ramayulis menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Alquran, seperti firman Allah Swt.:
يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَآءِ اِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلًيْهِ فِيْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَرُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّوْنَ (5)
Artinya : Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu (QS. AsSajdah/32: 5).
Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa Allah swt adalah pengatur alam (Al Mudabbir/manager). Keteraturan alam raya ini merupakan bukti kebesaran Allah swt dalam mengelola alam ini. Namun, karena manusia yang diciptakan Allah Swt. telah dijadikan sebagai khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah mengatur alam raya ini.
Beberapa pengertian manajemen di atas pada dasarnya memilki titik tolak yang sama, sehinggga dapat disimpulkan ke dalam beberapa hal, yaitu : 1. Manajemen merupakan suatu usaha atau tindakan ke arah pencapain tujuan melalui suatu proses. 2. Manajemen merupakan suatu sistem kerja sama dengan pembagian peran yang jelas 3. Manajemen melibatkan secara optimal kontribusi orang-orang, dana, fisik, dan sumber–sumber lainnya secara efektif dan efisien. Sedangkan pendidikan Islam adalah usaha untuk mengubah tingka laku individu dalam kehidupannya, kemasyarakatannya maupun alam sekitarnya yang berlandaskan Islam.
Sejarah Managemen Pendidikan
Manajemen pendidikan memiliki sejarah yang panjang dalam proses perkembangannya. Sebelumnya, manajemen pendidikan dikenal dengan istilah administrasi pendidikan. Meskipun terjadi perubahan istilah pada administrasi dan manajemen dalam sektor pendidikan yang selanjutnya menjadi kepemimpinan pendidikan, tetapi proses perkembangan bidang kajian ini tidak menyebar secara merata di berbagai Negara. Lahirnya bidang manajemen pendidikan berawal dari perkembangan teori administrasi pendidikan. Penekanan terhadap manajemen pendidikan berawal di Amerika Serikat pada abad ke-19. Sehingga, perubahan dari ‘administrasi pendidikan’ menjadi ‘manajemen pendidikan’ (educational management) terjadi selama tahun 1974–1988.
Perjalanan awal kelahiran manajemen pendidikan dikarakteristikkan dengan kepercayaan yang hebat terhadap konsep dan praktik yang berasal dari kondisi industri Amerika Serikat. Pada saat tersebut, manajemen pendidikan adalah sebagai sebuah profesi dan selanjutnya sebagai sebuah bidang studi di Amerika Serikaaat. Terakhir, pada tahun 1988 sampai selanjutnya, istilah manajemen pendidikan berubah menjadi kepemimpinan kinerja (performance leadership). Pada awal abad ke-20 minat pada kepemimpinan dalam bidang pendidikan mulai terkumpul ketika teori ilmu manajemen (Scientific Management Theory) di perkenalkan dengan maksud untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil dalam bidang bisnis. Dengan kata lain, istilah untuk mendefenisikan administrasi pendidikan telah berubah dari “administrasi pendidikan” ke “manajemen pendidikan”, dan saat ini menjadi “kepemimpinan pendidikan”.
Kemudian, bidang tersebut dikembangkan pada akhir abad ke-19 lalu berkembang ke berbagai Negara. Di Indonesia kemajuan perkembangan manajemen pendidikan terjadi pada awal abad ke-20 setelah diimplementasikannya desentralisasi pendidikan dalam konteks pendidikan Indonesia. Pada saat itu, Manajemen pendidikan Indonesia mengalami perubahan signifikan setelah diberlakukannya konsep desentralisasi—pergantian dari sentralisasi. Desentralisasi pendidikan tersebut dibentuk secara resmi pada tahun 1999 atas dasar hukum Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah setelah tumbangnya rejim Suharto tahun 1998.
Dengan demikian, semenjak tahun 2001, administrasi pendidikan di Indonesia telah berubah secara dramatis. Tanggung jawab bidang manajemen dan keuangan untuk semua level pendidikan telah terdesentralisasi dari pemerintahan pusat, kebanyakan pada pemerintahan lokal—tingkat daerah. Sekolah Berbasis Manajemen (SBM) pun diperkenalkan secara nasional dan secara resmi diadopsi sebagai sebuah kebijakan [pendidikan] untuk semua sekolah negeri, swasta, dan madrasah di Indonesia dengan diluncurkannya Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.
Manajemen pendidikan Indonesia dalam konteks otonomi daerah (desentralisasi) harus diperhatikan secara serius. Terdapat enam permasalahan untuk diantisipasi pada paradigma manajemen pendidikan yang terdesentralisasi, yaitu (1) kepentingan nasional; (2) mutu pendidikan; (3) efisiensi pengelolaan; (4) perluasan dan pemerataan; (5) peran serta masyarakat; dan (6) akuntabilitas. Selain itu, permasalahan pendidikan di Indonesia juga berkaitan kurang efisiennya dalam manajemen [pendidikan] baik pada tingkat pemerintahan lokal maupun pada tingkat sekolah.
Timbulnya permasalah tersebut tidak terlepas dari minimnya pemahaman pemimpin dan steakholder pendidikan tentang bidang manajemen pendidikan. Oleh karena itu, bidang manajemen pendidikan masih perlu menjadi perhatian serius para pemimpin pendidikan— pengambil kebijakan dan praktisi pendidikan (kepala sekolah). Faktor utama yang menyebabkan rendahnya efisiensi manajemen pendidikan di Indonesia adalah dipengaruhi oleh kurangnya kajian dan penelitian tentang konsep manajemen pendidikan.
Konsep Manajemen Pendidikan
Empat konsep utama manajemen pendidikan,yaitu:
(1) sebagai bidang ilmu terapan dari manajemen yang dikontekstualkan dalam bidang pendidikan.
(2) berkaitan dengan pengelolaan berbagai sumber daya pendidikan
(3) praktik manajemen pendidikan harus dilaksanakan secara efisien dan efektif
(4) manajemen pendidikan harus diarahkan untuk pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
Kesimpulan
Perkembangan bidang manajemen pendidikan berawal di Amerika Serikat pada abad ke-19 dan selanjutnya menyebar ke berbagai Negara. Di Indonesia, bidang tersebut mulai dikenal pada penghujung abad ke-19 dan berkembang secara pesat pada tahun 2000-an setelah diberlakukannya desentralisasi pendidikan. Konsep manajemen pendidikan dapat dipahami dari empat aspek utama, yaitu: (1) sebuah bidang ilmu terapan dari manajemen yang dikontekstualisasikan pada bidang pendidikan; (2) berkaitan dengan pengelolaan berbagai sumber daya pendidikan; (3) praktik manajemen pendidikan yang harus efisien dan efektif; dan (4) manajemen pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
#managemen#manajemen#pendidikan#asalusul#sejarah
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.