Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mirhan Bandar Lampung

Digital dan Kontribusi Guru tanpa Batas Saat Pandemi

Guru Menulis | Tuesday, 12 Oct 2021, 14:57 WIB

HERIMIRHAN, S.Ag

SMP LAZUARDI HAURA GLOBAL COMPASSIONATE SCHOOL

BANDAR LAMPUNG

KONTRIBUSI DAN TANTANGAN GURU PAI DIMASA PANDEMI COVID 19

Munculnya wabah Covid-19 di belahan bumi, termasuk Indonesia sedikit banyak mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia. sistem pendidikan pun mulai mencari suatu inovasi untuk proses kegiatan belajar mengajar. Terlebih adanya Surat Edaran no. 4 tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh penyampaian materi akan disampaikan di rumah masing-masing secara daring dengan pemanfaataan aplikasi tehnologi seperti Zoom Meeting, Google Classroom, Google Form, Jamboard, Padlet, Kahoot, Quizizz dan tentunya masih banyak lagi aplikasi yang dapat digunakan pada saat pebelajaran sekarang. Proses inilah yang secara tidak langsung menuntut semua pihak harus mampu beradaptasi dengan kondisi di era serba digital.

Era digital merupakan kondisi dimana setiap orang dapat mengakses berbagai infomasi dalam jaringan (daring). Berbagai informasi di era ini tersedia secara bebas di dunia maya yang memudahkan siapa saja untuk mengaksesnya tanpa batas ruang dan waktu. Dunia menjadi tidak ada sekat sama sekali setalah ditemukannya sistem digital. Setiap orang terutama yang lahir sebagai digital native memiliki kecenderungan untuk mencari informasi melalui internet. Mereka lebih suka memanfaatkan fitur-fitur smartphone atau perangkat teknologi lain untuk berselancar di dunia maya baik untuk mencari hiburan atau untuk memenuhi kebutuhan primer. Musik dan dan film dapat dinikmati secara langsung atau diunduh terlebih dahulu secara gratis atau berbayar dengan tarif yang relative murah. Untuk kebutuhan keilmuan dan akses informasi, seseorang bisa medapatkan artikel dengan bebas tanpa persyaratan sama sekali dalam dunia digital yang dapat di browsing di google

Kemampuan literasi digital adalah hal yang paling mendasar dan paling krusial dalam menghadapi perkembangan teknologi saat ini. Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang tidak hanya mengenal teknologi namun juga cermat dalam menggunakan teknologi pada era disrupsi ini, Kemkominfo bersama Katadata melakukan survei status read literasi digital nasional mengacu kepada kerangka literasi digital UNESCO. Hasil kajian tersebut menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia ada pada angka 3,407 dari skala 1 sampai 4. “Itu menunjukkan bahwa indeks literasi digital guru hanya ada sedikit diatas sedang, namun belum mencapai tingkat baik. Untuk mencapai tingkat literasi yang baik pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Kementerian Kominfo bersama siberkreasi dan berbagai stakeholder terus berupaya mengadakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital masyarakat Indonesia,”

Adanya aplikasi yang digagas oleh Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPP AGPAII) yang terkenal dengan aplikasi KTA AGPAII DIGITAL yang juga menjadi bagian dari sistem/metode yang dapat digunakan oleh para guru Pendidikan islam dan para peseerta didik dalam menjawab tantangan zaman di era serba digital 4.0

Diantara aplikasi aplikasi yang menjadi kebanggaan, evident best bagi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia meliputi :

1. KTA AGPAII digital

Kartu Tanda Anggota AGPAII, sebih dikenal dengan sebutan KTA AGPAII merupakan sebuah instrumen yang menjadi syarat utama untuk mendaftar dalam AGPAII (Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia).

Adapun fitur fitur ysng bisa dimanfaatkan di aplikasi KTA AGPAII digital meliputi

a. Proses untuk mendaftar menjadi anggota yang akuntabilitas dan transparan

Pembayaran Otomatis langsung ke Sistem (Payment Gateway), Transfer ATM, Go-Pay, Mobile Banking, dll.

b. Aplikasi yang menyediakan untuk Sosial Media seperti Posting, Like, dan Komentar dan Like Komentar yang bisa diakses lebih dari 100 ribu guru agama islam yang ada di komunitas KTA AGPAII Digital.

c. Fitur yang menyediakan pembuatan acara berjadwal dan absensi menggunakan kamera yang men- scan barcode dari kartu anggota.

d. Fitur Chat real-time dapat digunakan untuk tempat komunikasi antar anggota.

Berbagai notifikasi seperti notifikasi chat baru masuk, notifikasi postingan baru, notifikasi

komentar baru, notifikasi like postingan masuk.

e. Sharinng Buku Digital, download dan baca buku digital kini dapat tertampung dalam satu aplikasi tanpa disibukan pergi ke perpustakaan dan bisa menjadi bahan literasi dan sumber informasi baggi guru yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun

f. Fitur murrotal hadir dengan berbagai sumber suara merdu yang dapat didengar kapan saja.

g. Fitur Doa harian dan lainnya telah disediakan dalam satu aplikasi ini.

Adapun untuk aplikasi yang terdapat Dalam KTA AGPAII digital terdapat empat menu utama, yaitu home atau beranda, acara, fitur, dan profile. Pada menu home, Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) se-Indonesia yang telah bergabung di KTA dapat berbagi postingan, baik tulisan, media pembelajaran, maupun video. Di menu home guru dapat melihat semua postingan GPAI. Guru dapat melike, mengomentari, dan menyimpannya jika diperlukan. Khusus berkaitan dengan postingan media dan video pembelajaran dapat diedit, dihapus, dan dibagikan ke aplikasi Siswa PAI.

Di menu ini ada sub menu live streaming, cari, notifikasi, dan chatting. Pada menu acara, guru dapat membuat sebuah acara dengan cara menuliskannya. Acara yang telah guru tulis dan posting terlihat oleh semua GPAI. Di samping memposting sebuah acara, guru juga dapat membuat absen kegiatan dengan men-Scan Barcode yang ada di KTA AGPAII digital. Di menu fitur, terdapat sembilan sub, yaitu Kartu Tanda Anggota, Buku Digital, Murottal, Doa Harian, RPP Digital, Penilaian Digital, Modul Digital, Marketplace, dan Hubungi Kami.

Menu terakhir dalam KTA adalah profile. Di menu ini terdapat informasi tentang foto, biodata profil guru, berapa banyak media, acara dan buku yang telah diposting guru. Ada informasi nomor anggota, alamat email, asal DPW, DPD dan DPC guru, lalu kumpulan dokumen serta media yang pernah guru posting. Ada juga sub menu profile khusus yang tanda titik tiga di pojok kanan atas yang terdiri dari informasi jumlah GPAI se-Indonesia yang telah bergabung di KTA, riwayat pembayaran, media yang disimpan, dibagikan ke Siswa PAI, postingan yang disukai, dapatkan survey terbaru, dan logout.

2. RPP DGITAL

Dalam aplkasi ini terdiri dari empat menu, yaitu home, membuat, cari, dan profil. Pada menu home guru dapat melihat postingan RPP semua GPAI, selain itu juga guru dapat memberikan like dan komen terhadap RPP tersebut. Pada menu home dapat mengklik tanda tanya di pojok kanan atas yang di dalamnya memuat informasi jumlah guru di RPP digital, jumlah RPP yang telah diposting guru, dan jumlah pengawas.

Menu kedua yaitu membuat RPP. Disinilah guru membuat, mengirim, dan menshare RPP buatan sendiri yang terdiri dari sampul, identitas, dan isi RPP (tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian). Di menu cari guru dapat menuliskan dan mencari sebuah judul RPP yang telah GPAI buat.

Di menu ketiga berupa profil yang terdapat informasi foto guru, jumlah RPP yang telah dibuat guru, jumlah RPP yang disukai dan jumlah RPP yang guru menyukainya. Di menu profile terdapat juga kumpulan semua RPP yang dibuat guru bersangkutan. RPP yang dibuat guru dapat didownload, edit, dilihat penilai, dan hapus.

3. PENILAIAN DIGITAL

Aplikasi Penilaian AGPAII digital, terdapat lima menu utama, yakni beranda, buat soal, rakit soal, hasil, dan profil. Pada menu beranda terdapat butir dan paket soal yang telah dibuat oleh GPAI se-Indonesia, serta ada notifikasi/pemberitahuan. Menu buat soal adalah guru membuat soal dengan terlebih dahulu mengisi kelas, kompetensi, kompetensi dasar, materi, dan indikator. Setelah itu baru lanjut membuat soal pilihan ganda, isian singkat atau essay, dan diterbitkan.

Menu selanjutnya adalah rakit soal. Merakit ini merupakan upaya guru dalam membuat paket soal yang dapat diambil dari soal buatan guru sendiri atau dari guru lain, dengan terlebih dahulu mengisi kolom kelas, kompetensi, nama kegiatan penilaian, topik, tahun pelajaran, dan semester, kemudian diterbitkan. Butir soal dan ragurunnya muncul secara otomatis di beranda dan profil guru.

Menu keempat adalah hasil. Paket soal yang telah dirakit guru dishare atau dibagikan ke aplikasi Siswa PAI, para siswa mengerjakannya, dan hasilnya dapat terlihat langsung di menu hasil. Hasil soal yang dikerjakan siswa yang terdiri dari jumlah siswa yang mengerjakan dan kumpulan nilainya dapat pula didownload dalam bentuk excel.

Di menu terakhir (profil) terdapat informasi jumlah butir soal yang dikerjakan, jumlah butir soal dan paket soal yang dibuat guru. Di profil ini pulalah guru dapat menghapus dan mengedit soal. Di pojok kanan atas terdapat tanda panah untuk logout

4. MODUL DIGITAL

Pada aplikasi modul AGPAII digital, terdapat tiga menu utama, yaitu home, membuat modul, dan profil. Menu home memuat cari judul modul yang dibuat guru, notifikasi/pemberitahuan nama yang menyukai dan mengomentari modul guru, modul terbaru yang dibuat guru, serta modul-modul yang dibuat guru pada semua jenjang (TK, SD, SMP, SMA, SLB, dan SMK). Menu membuat modul terdiri dari pemilihan sampul, identitas, ringkasan, daftar isi, dan isi modul. Setelah dipublish, maka modul akan terlihat pada menu home terbaru dan secara otomatis muncul pula di menu profil. Menu profil memuat informasi jumlah modul yang telah dibuat guru, jumlah yang menyukai dan disukai, serta modul terpublikasi dan draft. Di pojok kanan atas ada tanda titik tiga yang jika diklik itu menandakan guru logout.

5. SISWA DIGITAL

Aplikasi Siswa Digital berupa Siswa PAI. Aplikasi ini diperuntukkan khusus untuk siswa dan gratis yang dapat diakses oleh siswa yang sudah membuat akun untuk aplikasi di Siswa digital. Di aplikasi ini secara jelas integrasi pembelajaran PAI dengan koneksi KTA, Modul, dan Penilaian. Hal yang terpentinng di aplikasi ini adalah memastikan siswa menginstal terlebih dahulu yang dicari aplikasinya di playstore, lalu buat atau daftar akun dengan menuliskan alamat email dan passwordnya. Setelah registrasi, langsung dibawa pada tampilan beranda. Sebelum mengoperasikan menunya, siswa melengkapi profil.

Di aplikasi Siswa digital juga terdapat empat menu utama, yaitu kerjakan soal, latihan mandiri, diskusi, dan materi. Di beranda akan nampak keempat menu itu plus notifikasi, nama siswa, ranking, statistik, dan tantangan harian. Menu kerjakan soal terdiri dari dua sub, yakni belum selesai dan selesai. Di menu inilah siswa mengerjakan paket soal yang telah dibagikan guru melalui aplikasi penilaian. Setelah selesai mengerjakan, siswa dapat mengklik sub menu selesai dan akan kelihatan skor atau nilainya secara langsung. Menu latihan mandiri terdiri dari soal-soal yang telah dibagikan oleh GPAI se-Indonesia dan semua jenjang ke aplikasi Siswa PAI untuk dikerjakan secara mandiri oleh para siswa. Ini sebagai ajang latihan mengerjakan soal di saat siswa memiliki waktu senggang. Menu diskusi adalah ‘ruang’ bagi para siswa sudah terkoneksi pada aplikasi ini untuk saling bertukar pikiran dengan tanya jawab melalui postingan. Mereka bisa memposting, melike dan memberikan komentar.

Menu terakhir adalah materi yang terdiri dari dua sub menu, yakni modul dan media pembelajaran. Untuk sementara ini modul masih dalam tahap konstruksi, sedangkan media pembelajaran merupakan kumpulan media yang telah dibagikan GPAI dari aplikasi KTA ke aplikasi Siswa PAI. Siswa dapat membuka, membaca dan memahaminya. Untuk keluar/logout dari aplikasi ini, di pojok kiri atas ada tanda garis tiga, diklik dan pilih keluar.

Dari berbagai macam aplikasi yang terdapat di aplikasi KTA AGAPII Digital, maka sebagai guru pendidikan Agama Islam Indonesia harus berjibaku, berusaha untuk terus menggali potensi SDM dengan keterampilan digital yang sesuai untuk menghadapi perubahan ini, dapat membawa perubahan positif untuk Indonesia yang lebih baik. Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia mampu ciptakan inovasi-inovasi berkualitas dengan mengembangkan talenta dan memaksimalkan potensi masyarakat digital Indonesia. Bersama guru dapat melalui pandemi dengan menjadi lebih baik dari masalah sebelumnya,”

AGPAII sebagai organisasi profesional keguruan memiliki tanggung jawab, menjaga, memelihara serta mengembangkan profesi keguruan, khususnya Pendidikan Agama Islam. Makna Menjaga antara lain, berarti upaya upaya layanan pendidikan agama Islam dan mutunya dapat dipertanggungjawabkan secara profesional. Sementara Memelihara artinya mengupayakan profesi Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) dari pencemaran nama baik. Sedangkan Mengembangkan cara upaya meningkatkan kualifikasi dan kualitas kemampuan profesional tenaga Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI).

Disadari bahwa pelaksanaan sistem Pendidikan Agama Islam secara makro dan mikro tidak dapat dilakukan hanya oleh Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI), namun juga diperlukan tenaga-tenaga profesional dengan bidang lain, seperti ahli perencanaan kurikulum bimbingan dan penyuluhan, teknologi pembelajaran disamping tenaga peneliti yang diperlukan untuk perkembangan sistem pendidikan agama Islam.

Bravo Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia mari bersinergi, berkolaborasi serta jalin silaturahim untuk memberikan kontribusi bagi peserta didik yang berkualitas, berakhlak mulia dan berkarakter “Educate Your Children For A Time Not Yours”

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image