Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Chandra Aditya

Tukang Cukur DPR Yang Kian Menghilang Dari Indonesia

Gaya Hidup | 2022-06-09 06:31:54

Profesi tukang cukur memang tidak lepas dari kehidupan sehari hari, hingga saat ini sudah sangat banyak barbershop yang menjamur di seluruh kota di Indonesia. Mulai dari barbershop mewah dengan segala pelayanan dan harganya yang mahal, hingga barbershop sederhana dengan fasilitas seadanya. Tapi masih akrab kah telinga anda jika mendengar kata DPR? Bukan, bukan Dewan Perwakilan Rakyat. Tapi tukang cukur dengan sebutan DPR, bukan karena yang akan mencukur anda adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat, namun DPR adalah singkatan dari Di bawah Pohon Rindang. Disebut begitu karena tukang cukur DPR tidak memiliki tempat yang tetap untuk mencukur rambut orang, para tukang cukur DPR biasanya berkeliling untuk mencari pelanggan yang mau dicukur rambutnya. Bila sudah menemukan pelanggan, biasanya tukang cukur DPR akan mencukur pelanggannya di bawah sebuah pohon. Dengan cermin yang digantungkan di batang pohon dan kursi sederhana untuk pelanggannya duduk, tukang cukur DPR sudah bisa mencukur rambut pelanggannya sampai sesuai dengan keinginan pelanggannya.

Dengan bermodalkan alat cukur sederhana seperti gunting, sisir, semprotan air, alat cukur manual, kain dan bedak yang tersimpan rapih di dalam koper hasil cukuran tukang cukur DPR tidak bisa dibilang jelek bila mengingat harganya yang cukup jauh dengan tukang cukur yang lain terutama barbershop mewah, hanya cukup dengan uang Rp. 15,000 anda sudah dapat mencukur rambut anda.

Namun eksistensi tukang cukur DPR sudah mulai pudar tergerus semakin moderennya zaman. Seperti hamper punah, kini tukang cukur DPR sudah sangat langka dan sulit untuk dicari. Salah satu tempat yang masih ada tukang cukur DPR adalah di Jatinegara, Jakarta Timur. Tepat didepan gereja Koinia dulu ada sekitar 11 tukang cukur DPR yang menjajakan jasanya disana, namun sekarang hanya tersisa 1 dari 11 tukang cukur DPR yang ada di depan gereja Koinia. Orang orang zaman sekarang terutama anak anak muda sudah enggan untuk mencukur rambutnya di tukang cukur DPR, mereka lebih memilih untuk cukur di tempat lain yang dinilai lebih nyaman dan higienis bila mengingat lokasi tukang cukur DPR berada di pinggir jalan raya yang penuh dengan debu dan bising dari kendaraan yang lewat. Dengan segala keterbatasan di alat alat cukurnya, dan pelanggan nya yang kian sepi. Tukang cukur DPR hanya berharap mendapat pelanggan untuk biaya hidup keluarganya. Pelanggan tukang cukur di masa sekarang sudah sangat menurun drastis dibandingkan zaman dulu, pada zaman dulu tukang cukur DPR bisa mendapat 7-10 pelanggan dalam 1 hari, namun sekarang hanya 2-3 per hari pun sudah sangat bersyukur

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image