Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johanes Sutanto

4 Hal yang Sebaiknya Dicermati Sebelum Memutuskan Investasi ETF

Eduaksi | 2022-06-08 11:26:06

Investasi yang benar adalah investasi yang dilakukan atas dasar pengetahuan yang cukup yakni dengan mengenal jenis investasinya dengan baik. Pun dalam investasi Exchange Traded Fund (ETF), siapa pun yang ingin berinvestasi di dalamnya wajib tahu dan paham tentang seluk-beluk investasi ini.

Exchange Traded Fund (ETF) yang sudah ada sejak 2007 di Indonesia adalah jenis investasi reksa dana terbuka berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaanya dicatatkan dan diperdagangkan di bursa seperti layaknya saham.

ETF ini menggabungkan dua karakter sekaligus yakni reksa dana dan saham sekaligus. ETF dikelola seperti reksa dana pada umumnya, tetapi mekanisme jual-belinya sudah seperti saham. Dengan kata lain, ETF ini reksa dana rasa saham.

Pada umumnya mereka yang berinvestasi di ETF, entah investor institusi melalui pasar primer (primary market) atau investor retail melalui pasar sekunder (secondary market),ingin mengoptimalkan diversifikasi aset dalam satu portofolio investasi.

Semisal dengan memilih ETF dengan underlying saham seperti di LQ45 maka investor akan mendapatkan saham-saham terbaik dalam satu portofolio di LQ45 dengan mudah tanpa harus melakukan diversifikasi sahamnya satu per satu. Menariknya, ETF ini dapat meniru indeks secara sempurna dibandingkan dengan reksa dana indeks konvensional.

ETF cocok untuk investor yang ingin melakukan diversifikasi dengan mudah. Kendati demikian, calon investor sebaiknya memahami jenis investasi ini dengan seksama sebelum memutuskan untuk memilihnya. Berikut ini 4 tip yang sebaiknya dilakukan sebelum memilih investasi ETF:

1) Kenali Baik-baik Produk ETF

Mengenal produk ETF dengan baik menempati posisi pertama, sebelum sesorang ingin memilihnya. Pengenalan produk yang dimaksud merujuk pada indeks acuan, karakteristik, pengelolaan hingga biayanya. Kunci mengenal produk ETF dengan baik yakni membaca prospektusnya.

2) Kenali Manajer Investasinya

Mengenali Manajer Investasi di sini terkait dengan track record serta kepiawaiannya dalam mengembangkan fund. Peran sentral Manajer Investasi (MI) adalah dalam pengelolaannya. Karena itu calon investor wajib mencermati para pengelola dalam hal ini siapa saja manajemennya, pemegang sahamnya, manajer portofolionya hingga jumlah fund yang telah diterbitkan dan jumlah dana kelolaan. Semua ini perlu dicermati agar untuk menentukan kredibilitasnya. Kita tentu saja tidak bisa mempercayakan uang kita pada fund yang dikelola MI yang amburadul.

3) Kenali Dealer Partisipannya

Pihak lain yang terlibat dalam perdagangan ETF adalah Dealer Partisipan. Dealer Partisipan yang kredibel dan transparan tentu saja yang wajib dipilih. Dalam konteks ini Dealer Partisipan menjadi penentu likuiditas ETF di Pasar Primer maupun Sekunder. Di pasar primer (primary market) Dealer Partisipan membantu pemodal yang akan membeli dan menjual produk ETFnya, sedangkan di pasar sekunder (secondary market) berupaya menciptakan pasar agar likuid dengan memasukkan bid dan offer. Selain itu, Dealer Partisipan yang baik menyedikan informasi Nilai Aktiva Bersih secara transparan.

4) Lihat Baik-baik Kinerja Historis Indeks Acuan

Produk yang baik adalah produk dengan kinerja yang terus tumbuh. Oleh sebab itu calaon investor ETF wajib mencermati kinerja historis dari indeks acuan produk ETF. Hal ini penting dilakukan karena akan dalam mengenal risiko dan potensi keuntungan dari aset secara lebih baik. Kendati ada koreksi, namun pergerakan yang positif biasanya hanya dibarengi dengan koreksi yang bersifat positif.

Setelah paham keempat pilar di atas maka investor bisa memulai investasi ETF dengan tenang. Apalagi untuk saat ini, transaksinya sudah sangat mudah melalui dua mekanisme di pasar primer dan pasar sekunder, semisal dengan aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas yang sudah mengakomodir transaksi untuk investor institusi maupun investor retail yang memiliki modal terbatas.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image