MGMP Bahasa Indonesia SMP Provinsi DKI Jakarta Gelar Workshop Si Kuka
Info Terkini | 2022-06-08 11:22:13Implementasi Kurikulum Mandiri (Sikuka) semakin menggeliat. Berdasarkan data Kemendikbudristek, telah bergabung sebanyak 62.955 sekolah. Sementara jumlah Sekolah Penggerak mencapai 9.242 sekolah atau sebesar 4 persen dari populasi sekolah di Indonesia. Dalam proyeksi pemerintah, periode 2022 - 2023 diharapkan telah terbentuk 10 ribu Sekolah Penggerak, yang dan pada akhirnya diharapkan seluruh sekolah adalah Sekolah Penggerak.
Dalam perjalanannya, Sikuka dilaksanakan bertahap, tidak serentak dan tidak secara masif. Di antaranya dengan pembentukan Sekolah Penggerak dan Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK-PK). Pemerintah juga memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengadakan pembelajaran IKM secara mandiri. IKM Mandiri dibuat dalam tiga katagori, yaitu Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi.
Mandiri Belajar diartikan bahwa sekolah diberikan kebebasan menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka dengan tetap menggunakan Kurikulum 2013. Mandiri Berubah berarti sekolah diberikan keleluasaan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan. Mandiri Berbagi adalah sekolah mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar yang dibutuhkan.
Inisatif MGMP
Berbagai agenda pun menampak dalam bentuk gelar sosialisasi Kurikulum Merdeka. MGMP Bahasa Indonesia Provinsi DKI Jakarta, misalnya selama 4 hari, yakni 31 Mei hingga 3 Juni 2022 menggelar “Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka”. Bertempat di SMP Negeri 115 Jakarta, gelaran tersebut mengundang praktisi dari Kepala Sekolah Penggerak (Rien Hermawati, M.Hum) dan Guru Penggerak (Dra. Roro Lestaringsih, Dra. Sri Widiningsih, dan Raji Astuti, M.Pd).
Menurut Dra. Sri Masrifah, Ketua MGMP Bahasa Indonesia DKI Jakarta, kegiatan ini merupakan inisiatif MGMP dalam menyikapi diterbitkannya Kurikulum Merdeka yang diterbitkan pada 11 Februari 2022.
“Kegiatan ini merupakan programMGMP Bahasa Indonesia DKI Jakarta. Acara ini diikuti oleh 196 peserta perwakilan guru se-DKI Jakarta. Selain itu, workshop yang diselenggarakan dalam 4 x pertemuan: 2 x tatap muka, dan 2 x nontatapmuka. Workshop ini diselenggarakan dalam menyambut Kurikulum Merdeka” papar Rocmanta,M.Pd.
Sejumlah materi inti yang dibahas dalam pertemuan ilmiah tersebut mencakup: Pengenalan Kurikulum Merdeka (Kuka), Capaian Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, dan penyusunan Modul.
Acara ditutup dengan Halalbihalal, menghadirkan para pengurus awal MGMP Bahasa Indonesia DKI Jakarta.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.