Pengaruh Skincare pada Kesehatan Kulit Remaja
Gaya Hidup | 2022-06-05 22:04:37Skincare merupakan rangkaian aktivitas yang dilakukan untuk merawat wajah. Dalam penggunaan skincare ada baiknya harus memperhatikan terlebih dahulu jenis dan tipe kulit yang dimiliki. Saat ini tidak sedikit remaja yang menggunakan skincare. Umumnya, skincare dapat digunakan pada remaja yang sudah mulai pubertas, yakni pada usia 12 tahun yang tentunya harus diperhatikan komposisi dari skincare yang dipakai. Terdapat beberapa merk rekomendasi skincare yang cocok digunakan untuk para remaja, di antaranya adalah Viva, Pond’s, Emina, Wardah, Pigeon, dan Himalaya.
Tidak sedikit alasan para remaja menggunakan skincare adalah untuk menyehatkan kulit dan menutrisi kulit agar tidak kusam. Apalagi ditambah dengan kondisi bumi yang saat ini semakin memanas, remaja perlu menggunakan skincare untuk melindungi kulit wajah agar tetap sehat dan terhidrasi. Juga pada remaja kerap kali terjadi permasalahan kulit wajah yang disebabkan oleh masa pubertas. Hal ini dikarenakan skincare dapat menghidrasi kulit sehingga tingkat kelembaban pada wajah menjadi lebih seimbang. Menggunakan skincare tidak boleh asal-asalan karena setiap tipe kulit wajah setiap manusia berbeda. Ada beberapa hal positif yang dapat dirasakan saat menggunakan skincare dengan rajin, di antaranya adalah menyehatkan kulit, kulit menjadi lebih cerah, sehat dan kenyal, nutrisi kulit terpenuhi dan lembab.
Adapun urutan basic skincare untuk remaja adalah facial wash yang mana digunakan setiap dua kali sehari, yakni pada pagi dan malam hari sebelum tidur, yang kedua adalah toner wajah yakni berfungsi untuk mengangkat sisa kotoran yang masih menempel pada kulit dan sekaligus mengembalikan pH kulit yang hilang setelah mencuci muka. Urutan yang ketiga adalah pelembab wajah, menggunakan pelembab wajah berfungsi untuk menjaga kulit agar tetap sehat, terhidrasi, dan kenyal sekaligus mencegah munculnya tanda-tanda penuaan dini. Untuk remaja disarankan untuk menggunakan pelembab yang memiliki formula yang ringan dan tidak mengandung bahan aktif dikarenakan kulit remaja yang masih sensitive dan rentan mengalami iritasi. Basic skincare yang terakhir adalah menggunakan sunscreen yang mana sangat penting sekali karena berfungsi untuk mencegah wajah kusam dan sebagai pelindung dari paparan sinar matahari.
Dalam penggunaan skincare, harus memilah dan memperhatikan dengan baik disesuaikan dengan kondisi dan tipe kulit. Selain dampak positif yang ada, terdapat dampak negative dalam penggunaan skincare. Jika bahan yang terkandung dalam skincare tidak cocok dengan tipe kulit dapat menyebabkan iritasi dan akan berbahaya jika digunakan. Selain itu, sebelum memilih skincare hendaknya selalu memperhatikan kandungan yang ada dalam skincare. Penggunaan skincare yang berlebihan juga dapat menyebabkan rusaknya perlindungan kulit. Adapun ciri dari rusaknya pelindung kulit yakni ditandai dengan kulit yang mengelupas dan kering. Apabila pelindung kulit (skin barrier) rusak, maka kulit akan rentan mengalami iritasi, kemerahan, eksim, hingga penuaan dini.
Seorang dokter kecantikan, Dr. Mia Agustina menyatakan bahwa penggunaan skincare terhadap remaja sangat penting. Hal ini dikarenakan saat usia remaja tubuh mengalami pubertas yang mana telah terjadi lonjakan hormon yang dapat menyebabkan kulit berjerawat. Penggunaan skincare pada usia remaja tentunya aman dan sah-sah aja, namun tidak boleh berlebihan agar tidak merusak perlindungan kulit. Karena jika perlindungan kulit sudah rusak, maka akan sulit untuk sembuh dan kembali normal. Untuk itu perlunya edukasi kepada para remaja agar dapat mengenai dengan baik tipe kulit wajah dan juga memahami dengan baik apa saja kandungan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dalam skincare. Tentunya edukasi ini sangat penting untuk dilakukan agar para remaja paham mengenai kondisi kulit dan agar tidak salah dalam memilih produk skincare.
Oleh : Nita Nur Amelia (Mahasiswa D3 Keperawatan, Universitas Airlangga)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.