PROJECT BASED LEARNING EFEKTIF MEMPERKENALKAN ANGKA DAN HURUF PADA ANAK SECARA ONLINE
Guru Menulis | 2021-10-10 14:45:08Project Based Learning adalah salah satu metode pembelajaran untuk anak usia dini. Metode ini sangat efektif dan dapat diandalkan bukan saja untuk pembelajaran secara offline tetapi juga untuk pembelajaran secara online. Sehingga walaupun masa pandemi covid 19, memperkenalkan angka dan huruf masih bisa diberikan secara baik. Anak tidak akan kehilangan kesempatan untuk mengenal angka dan huruf. Project Based Learning sangat sesuai dengan prinsip dalam memperkenalkan angka dan huruf, karena untuk mengenal angka dan huruf membutuhkan ketepatan. Angka dan huruf adalah lambang dan symbol yang permanen dan tidak bisa berubah atau diubah. Contohnya huruf A, sampai kapanpun simbolnya adalah A. Dan berlaku bagi semua huruf alfabet A sampai Z. Untuk angka pun prinsipnya sama dengan mengenal huruf, dimana angka 1 selamanya lambangnya adalah 1 dan tidak mengalami perubahan. Project Based Learning merupakan metode yang membantu stimulasi anak dalam mengenal angka dan huruf yang lambang dan simbolnya tetap dan tidak akan berubah. Tujuan dari Project Based Learning adalah suatu proses pembelajaran yang hasil akhirnya harus sesuai dengan apa yang diajarkan. Sebagai contoh, jika proyek yang ditetapkan adalah menyusun huruf secara berurutan untuk kata MATA, maka hasil akhir dari proyek adalah anak mengenal kata MATA dengan urutan huruf yang benar dan tepat.
Dalam sebuah pembelajaran anak usia dini ada 3 bagian umum dalam rencana pembelajaran, yaitu Pembukaan, Kegiatan Inti dan Penutup. Project Based Learning diterapkan dalam Rencana Pembelajaran pada bagian Kegiatan Inti. Adapun tahapan dalam metode Project Based Learning adalah:
1. Menentukan Proyek
Pada tahap ini, Guru menentukan kegiatan (proyek) apa yang akan diberikan, contohnya seperti menyusun kartu huruf menjadi sebuah kata kaki dan mengurutkan angka 1 sampai 10.
2. Perancangan Langkah-langkah Penyelesaian Proyek
Pada tahap ini, Guru menjelaskan mengenai langkah-langkah melakukan kegiatan (proyek) dari awal sampai akhir kegiatan yang ditentukan, bagaimana caranya menyusun kartu huruf yang tersedia menjadi kata kaki dan bagaimana caranya mengurutkan kartu angka yang acak menjadi berurutan dari angka 1 sampai 10. Setelah menjelaskan secara lisan mengenai langka-langkah tersebut, maka harus diperkuat dengan video tutorial yang ditampilkan atau ditayangkan untuk disaksikan anak.
3. Penyusunan Jadwal
Setelah anak menyaksikan video tutorial tentang bagaimana melakukan kegiatan, hal berikutnya guru menyusun urutan kegiatan dari 2 kegiatan yang akan dilakukan oleh anak, yaitu yang pertama menyusun kartu huruf menjadi sebuah kata kaki dan sesudah itu yang kedua mengurutkan angka 1 sampai 10.
4. Menyelesaikan Proyek
Pada tahap ini, anak diberikan kesempatan untuk melakukan 2 kegiatan yang sudah ditentukan urutannya sesuai dengan video tutorial dan penjelasan dari guru sebelumnya. Pada tahap ini, guru mengamati semua anak yang sedang melakukan kegiatan serta membuka kesempatan jika ada anak yang hendak bertanya atau mengalami kendala dalam penyelesaian proyeknya. Kembali kepada prinsip dari metode Project Based Learning, bahwa hasil akhir dari proyek harus sesuai dengan penjelasan dan video tutorial penyelesaian proyek.
5. Melaporkan dan Presentasi Proyek
Inti dari metode Project Based Learning ada di tahap ini, dimana anak mampu menunjukkan hasil dan mempresentasikan hasil proyek mengenai bahan yang digunakan dan cara menyusun kartu huruf menjadi kata kaki serta cara mengurutkan angka 1-10 dengan tepat.
6. Evaluasi Proyek dan Refleksi
Setelah anak mempresentasikan proyeknya, maka anak secara bersama-sama akan menemukan hal-hal yang menjadi evaluasi dan refleksi mereka mengenai sejauh mana keberhasilan mereka dalam menyelesaikan proyek, apakah kartu huruf yang ada sudah tersusun dengan benar membentuk kata kaki dan angka juga sudah tersusun secara berurutan dari 1-10. Jika hasil proyek ternyata masih ada yang belum tepat, maka anak segera memperbaiki sesuai dengan ketentuan proyek yang ada dan hal ini harus menjadi latihan di waktu berikutnya bagi anak sampai anak mampu menyusun huruf menjadi kata kaki dan mengurutkan angka 1-10 dengan tepat. Pada tahap ini juga ditambahkan mengenai fungsi dan manfaat dari proyek yang sudah dilakukan dalam keseharian anak.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penyelesaian Project Based Learning untuk membantu anak mengenal angka dan huruf dapat ditemukan dan dipersiapkan dengan mudah, karena menggunakan bahan-bahan yang ada di rumah, seperti kertas/buku tulis, pensil, spidol dan alat tulis lainnya. Kartu huruf dan kartu angka dapat dibuat sendiri (dipersiapkan) oleh orang tua sebelum online learning dimulai. Itulah mengapa bahwa metode Project Based Learning masih memungkinkan dan cukup efektif diterapkan dalam memperkenalkan angka dan huruf pada anak secara pembelajaran daring (online learning). Metode Project Based Learning adalah metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam memperkenalkan angka dan huruf baik secara online ataupun offline learning. Metode ini bagus, fleksibel dan mudah.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.