Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image rahayu pawitri

Menyiapkan Dana Cadangan dengan Passive Income

Gaya Hidup | Sunday, 05 Jun 2022, 11:57 WIB
Sumber gambar: canva.com
Sumber gambar: canva.com

Sebagai seorang freelancer, sudahkah teman-teman menyiapkan dana cadangan? Bagaimana jika menyiapkannya dengan membangun passive income?

Seperti kita semua sudah sadari, salah satu syarat wajib seorang Freelancer adalah punya self management, terutama kemampuan mengatur waktu dan keuangan.

Sifat pekerjaan Freelancer yang “tidak pasti” menuntut Freelancer agar mempunyai cukup persiapan saat kondisi darurat dan masa depannya (saat pensiun). Karena itu, wajib bagi seorang Freelancer untuk memiliki dana darurat, dana kesehatan, dan tentu saja dana pensiun.

Menyiapkan ketiga dana tersebut tidak mudah, seringkali memaksa seorang Freelancer untuk bekerja lebih keras. Tapi kadang hal ini pun tidak mudah dilakukan. Bagaimanapun waktu kita terbatas, hanya 24 jam. Dan setiap jamnya, tidak mungkin diisi dengan kerja, kerja, dan kerja agar kebutuhan ketiga dana tersebut terpenuhi.

Salah satu cara yang bisa seorang Freelancer lakukan, adalah mulai membangun sumber pendapatan baru melalui passive income.

Cara membangun passive income untuk seorang Freelancer

Apa yang ada dibenak Sahabat Retizen bila mendengar tentang passive income, MLM?

Padahal membangun passive income enggak selalu harus dari MLM, lho. Ada banyak cara untuk mendapatkan pendapatan pasif, terlebih jika profesi Sahabat saat ini adalah seorang Freelancer. Passive income umumnya diartikan sebagai penghasilan sampingan. Tapi sebetulnya passive income adalah penghasilan yang diperoleh seseorang dengan melakukan aktivitas yang sedikit tapi memberikan hasil yang memuaskan

Tanggal 21 Mei kemarin, saya berkesempatan untuk mengikuti event Xpreneur Summit Indonesia 2022 dengan tema Wealth Automation.

Acara yang diisi oleh banyak ahli bisnis ini bertujuan untuk memberikan bimbingan kepada peserta,- karyawan, profesional, Business Owner, konsultan, dan Freelancer,- agar dapat menciptakan dan mengembangkan bisnisnya melalui pendapatan pasif.

Xpreneur Summit 2022 kali ini diisi oleh banyak pembicara, seperti

1. James Gwee, Sales Xpert & Indonesia’s Favorite Trainer & Seminar Speaker

2. Tom MC Ifle, Indonesia’s #1 Business Coach & CEO of Top Coach Indonesia

3. Sunil Tolani, Founder dari Mindset Merdeka & Calibreworks

4. Roy Shakti, Pakar Kartu Kredit No 1 di Indonesia

5. Hendra Hilman seorang FMCG Sales & Distribution Xpert

6. Anthony Sudarsono yang dikenal dengan juragan belasan kost eksekutif di usia 25 tahun.

Saya mendapat pencerahan passive income untuk freelancer dari pemaparan yang diberikan oleh bapak Joshua Tan praktisi bisnis, dan founder Xpreneur & Lightrees Group; tempat kolaborasi dan belajar bisnis online dengan bimbingan banyak pakar dan praktisi bisnis online.

Menurutnya, di zaman serba digital ini penting mendapatkan penghasilan yang konsisten. Dan akan lebih baik jika penghasilan tersebut kita hasilkan dengan mengeluarkan tenaga dan waktu yang sedikit.

Tidak berarti uang besar tidak baik, tapi kalau besar namun hanya sesekali dapatnya, maka kita akan kerepotan sendiri untuk memenuhi kebutuhan kita.

Sumber gambar: dokumen pribadi saat acara
Sumber gambar: dokumen pribadi saat acara

Caranya tentu saja dengan membangun wealth automation, mengubah pendapatan aktif, yang notabene kita "tukar" dengan tenaga dan waktu; menjadi pendapatan pasif. Hasilnya, kita akan tetap memiliki penghasilan, tapi waktu dan tenaga yang kita keluarkan tidak sebanyak saat mengusahakan pendapatan aktif.

Bagaimana cara mendapatkan passive income bagi Freelancer

Ada banyak cara kaya dengan pendapatan pasif bagi seorang Freelancer. Sahabat Retizen bisa membuat ebook misalnya.

Sebagai seorang praktisi bisnis online, bapak Joshua Tan menyarankan agar kita mengubah ketrampilan kita menjadi produk. Ini adalah salah satu cara membuat passive income. Misalnya dengan membuat automated seminar, online course, dan lain sebagainya.

Sebagai seorang praktisi bisnis online, bapak Joshua juga menyarankan agar kita tidak mencukupkan diri dengan membuat produk saja. kita juga perlu mengadaptasi strategi yang tepat agar produk yang kita buat bisa menjadi sumber penghasilan passive income terbaik. Pak Joshua menyebutnya dengan nama Value Ladder Funnel.

Sumber gambar: dokumen pribadi saat acara
Sumber gambar: dokumen pribadi saat acara

Saya penasaran dengan tips otomasi kekayaan Joshua Tan ini, karena ternyata setiap produk yang kita buat punya karakter berbeda untuk memasarkannya.

Untungnya, pak Joshua membuka kelas bisnis online yang bisa diikuti siapa saja, termasuk kita para Freelancer. Jika ingin mengikutinya, Sahabat dapat mengunjungi website kelas bisnis online dari Xpreneur.

Ya, memang sih kita bisa join di kelas belajar bisnis dimana saja tentang stream passive income ini, tapi berdasarkan pengalaman belajar mandiri selama ini, belajar dengan bimbingan ahlinya lebih menguntungkan. Kita tidak hanya akan mendapat lebih banyak ilmu, tapi juga bisa mempercepat keberhasilan dari aktivitas belajar yang bisa kita lakukan.

Coba bayangkan, jika belajar sendiri kita perlu menyusun silabus sendiri, belum lagi trial and error nya. Proses ini tentu berbeda jika kita belajar langsung pada ahlinya. Kita bisa menyerap ilmu dari berbagai sumber dalam satu waktu. Belum lagi Kelas Bisnis Xpreneur ini berisi pengalaman dari para mentor yang bisa kita jadikan tambahan pengetahuan juga.

Masuk akal bukan, jika belajar pada ahli itu seperti “shortcut” untuk sukses dengan wealth automation?

Jadi, yuk, jangan ragu lagi, mulai lah membangun passive income dengan mendaftar di kelas bisnis online yang tepat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image