Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sekar Puja Alya Maharani

Selflove is not Selfish

Eduaksi | Saturday, 04 Jun 2022, 07:47 WIB

Selflove dan selfish merupakan dua kata yang memiliki makna yang berbeda. Selflove adalah mencintai diri sendiri dengan menerima segala aspek dalam diri kita dengan apa adanya baik kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Memiliki sikap selflove merupakan hal yang sangat penting karena saat ini banyak orang yang kurang bisa menghargai diri sendiri, entah setelah melihat pencapaian orang lain atau sekadar melihat penampilan orang lain yang mengesankan. Mereka merasa insecure dan kurang percaya diri sehingga mereka merasa tidak layak untuk dibanggakan. Sikap tersebut dapat membuat seseorang mengalami gangguan kesehatan mental dan fisik. Untuk itu, diperlukan kasih sayang pada diri sendiri agar tidak menuntut diri terlalu keras.

Pentingnya kemampuan self love ini dipengaruhi oleh empat aspek yang saling berkaitan, antara lain:

1. Self-awareness

Self-awareness merupakan kesadaran diri seseorang dengan proses berpikirnya dan pengaruh emosi terhadap tindakannya.

Dengan memiliki kesadaran diri dapat membantu kita terhindar dari situasi yang kurang nyaman karena kita mengetahui cara menanggapi bermacam hal maupun situasi dengan efektif.

2. Self-worth

Self-worth adalah kepercayaan bahwa diri sendiri berharga, layak dicintai dan pantas untuk menikmati kehidupan.

3. Self-esteem

Self-esteem yaitu dimana seseorang merasa puas dan nyaman dengan dirinya sendiri, dimana dirinya berada, hingga hal-hal yang dimilikinya.

4. Self-care

Self-care merupakan tindakan yang dilakukan seseorang untuk menjaga kesehatan mental dan fisik.

sedangkan selfish sendiri adalah ketika kita lebih mementingkan suatu hal yang menguntungkan diri sendiri tanpa peduli dengan perasaan orang lain. Kebanyakan orang beranggapan bahwa selflove bisa membuat kita menjadi egois padahal hal tersebut adalah sebuah mitos belaka, nyatanya selflove akan membuat kita memandang segala sesuatu dengan lebih positif, percaya diri, dan menghargai diri sendiri dan juga orang lain.

Lalu, bagaimana ciri ciri egois sebenarnya? Sikap egois dapat dicirikan sebagai berikut:

1. Kepentingan pribadi yang harus dituruti

2. Tidak peduli dengan perasaan orang lain

3. Selalu ingin menang sendiri dalam segala hal

4. Si paling anti kritik meskipun kritikan yang bersifat membangun

5. Mengabaikan orang yang tidak sependapat dengan dirinya.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan selflove, antara lain:

1. Mengenali diri sendiri lebih dekat

2. Menerima kekurangan dan kelebihan diri sendiri karena pada dasarnya kita memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda-beda yang menjadikan diri kita unik dan spesial

3. Menjaga kesehatan fisik maupun mental

4. Membatasi diri dari pergaulan yang toxic

5. Memaafkan diri sendiri dan menjadikan kesalahan masa lalu sebagai pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa selflove dan selfish memiliki makna yang jelas berbeda. Mencintai diri sendiri itu bukan egois asal sesuai porsinya dan tidak berlebihan, dengan mencintai diri sendiri dapat membuat diri kita merasa lebih percaya diri, serta dapat menghargai diri sendiri dan orang lain juga pastinya.

“How you love yourself is how you teach others to love you” – Rupi Kaur

Referensi:

Heriyana, D., 2018. Self-Love vs Selfish : Apa Sih Bedanya?. [Online] Available at: 01mind.com/mindset/self-love-vs-selfish-apa-sih-bedanya/

Khoshaba, D., 2012. A Seven-Step Prescription for Self-Love. [Online] Available at: https://www.psychologytoday.com/us/blog/get-hardy/201203/seven-step-prescription-self-love

MutIwasekwa, S., 2019. Self-Love. [Online] Available at: https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-upside-things/201911/self-love

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image