Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nikmatun Naafiah

Menjaga Komitmen Guru di Masa Pandemi Covid-19 untuk Pendidikan Berkualitas

Guru Menulis | Saturday, 09 Oct 2021, 10:37 WIB
Komitmen guru dalam mengajar dan mendidik di masa pandemi, salah satu cara memuliakan profesinya.

Dalam situasi seperti apa pun, profesi guru tetaplah guru. Termasuk saat pandemi Covid-19. Seorang guru harus tetap menjalankan tugas mulia untuk mengajar walau sekolah ditutup sementara dan para siswa belajar dari rumah masing-masing. Guru harus tetap mengajar dengan sepenuh usaha dan sepenuh hati, tidak hanya untuk menggugurkan kewajiban.

Profesi guru adalah profesi penuh makna mendalam. Guru tidak sekadar menjadi pengajar, tetapi juga harus dapat mejadi katalisator, “penjaga gawang’, fasilitator, dan penghubung bagi peserta didik. Tugas guru dalam menyiapkan peserta didik agar dapat berpikir kritis dan analitis, kreatif dan inovatif, komunikatif, serta kolaboratif, juga masih ditambah tugas-tugas administrasi yang lain.

Hasil survei Bank Dunia pada 2020 menyebutkan bahwa kualitas guru di Indonesia dikategorikan masih rendah. Jika melihat data tersebut, sudah saatnya guru instrospeksi, mulai meningkatkan kemampuan diri dalam menjalani profesi mulia ini. Peningkatan kualitas guru merupakan salah satu faktor yang dapat menjamin sistem pendidikan bermutu dan berdaya saing. Secara tidak langsung kualitas guru akan menentukan tinggi rendahnya mutu pendidikan.

Guru harus memiliki komitmen kuat dan tak berbatas dalam menjalankan profesinya. Di masa pandemi Covid-19 ini, keterbatasan fisik untuk bertatap muka dengan siswa di sekolah bukanlah halangan bagi guru untuk tetap menjalankan kewajibannya, walau tak mudah mengajar pada kondisi pandemi Covid-19. Guru harus dapat melaksanakan berbagai macam tugas sekaligus, yaitu beradaptasi dengan kurikulum darurat, menjangkau dan memastikan seluruh siswa dapat belajar, serta mengembangkan partisipasi orang tua dalam proses pembelajaran. Guru harus dapat beradaptasi dalam segala situasi dan kondisi. Guru harus dapat berinovasi dan berkreativitas dengan segala keterbatasan.

Pemanfaatan teknologi dalam penyampaian materi ajar.

Menjaga komitmen guru dalam menjalankan profesinya di masa pandemi Covid-19 ini merupakan tantangan tersendiri bagi guru. Hal tersebut semakin menguatkan pijakan bahwa menjadi guru tidak ada kata berhenti untuk belajar. Mengikuti berbagai macam seminar dan pelatihan bukan sekadar untuk mengejar sertifikat dan angka, tapi untuk memotivasi dan memantaskan diri menjadi guru yang layak untuk mengajar, berkualitas, inovatif, dan kreatif. Di masa pandemi Covid-19 ini, sarana belajar guru semakin menjamur. Berbagai macam pelatihan mengajar berbasis teknologi dalam jaringan semakin memudahkan guru dalam menambah ilmu.

Tantangan lain yang dihadapi guru pada masa pandemi Covid-19 ini, guru harus melek teknologi. Tatap muka yang digantikan dengan tatap layar memerlukan kemampuan guru untuk memanfaatkan berbagai macam aplikasi. Kebutuhan dasar dalam mengajar saat ini wajib dimiliki guru. Meski pada kenyataannya, masih banyak guru yang enggan memanfaatkannya. Bukan karena alasan jaringan atau berada di daerah terpencil, namun karena ketidakinginan untuk belajar dan memanfaatkan teknologi sebagai media komunikasi dengan peserta didik. Di masa pandemi ini, masih ada guru yang mengajar hanya menggunakan whatapps, voicenote, atau metode lainnya dalam situasi belajar satu arah.

Selain harus dapat cakap memanfaatkan teknologi, yang harus selalu menjadi komitmen guru selain mengajar, juga mendidik. Dengan komitmen yang kuat, guru akan selalu mengedepankan etika berkomunikasi, walau hanya tatap layar. Interaksi dengan peserta didik harus komunikatif. Selain itu, guru juga harus mempunyai metode khusus agar materi tersampaikan maksimal. Bahan pembelajaran harus disusun kreatif dan interaktif untuk menarik perhatian peserta didik.

Seorang guru harus seirama dengan napasnya, berjalan searah dengan keyakinan pada profesinya. Tidak ada kata habis kesabaran atau lelah dalam mendidik. Menjalankan profesi mulia ini juga harus selaras untuk memuliakan diri sendiri demi kebaikan peserta didik, generasi muda yang akan menjadi calon pemimpin di negeri ini. Guru harus mengesamping rasa malas karena lingkungan mengajar yang tidak mendukung atau ruang gerak yang dibatasi pandemi. Masa pandemi dengan segala keterbatasan menjadi pemicu untuk selalu belajar, belajar, dan belajar. Hingga suatu saat akan terwujud guru hebat bangsa kuat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image