Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Manda Maulana

DAMPAK PANDEMI COVID-19 BAGI PEREKONOMIAN DI INDONESIA DAN STRATEGI PEMULIHANNYA

Politik | Thursday, 02 Jun 2022, 14:06 WIB

Manda Maulana

Program Studi Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Jakarta

1. Kondisi Perekonomian di Indonesia

Keputusan pemerintah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah sejak April 2020 berdampak luas dalam proses produksi, distribusi, dan kegiatan operasional lainnya yang pada akhirnya mengganggu kinerja perekonomian. Triwulan II merupakan puncak dari semua kelesuan ekonomi karena hampir seluruh sektor usaha ditutup untuk mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. PSBB sebagai langkah penanganan pandemi Covid-19 yang diterapkan pada sejumlah daerah di Indonesia merupakan faktor yang menyebabkan kontraksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2020. Kebijakan PSBB untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19 menyebabkan terbatasnya mobilitas dan aktivitas masyarakat yang berdampak pada penurunan permintaan domestik. Penghasilan masyarakat yang menurun karena pandemi menyebabkan sebagian besar sektor usaha mengurangi aktivitasnya atau tutup total. Angka pengangguran pun meningkat. Badan Pusat Statistik dalam Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2020 menunjukkan, Covid-19 berimbas pada sektor ketenagakerjaan. ( Kastrad Beraksi #2 : Kondisi Perekonomian Indonesia Di Tengah Pandemi Covid-19. Bem.fmipaunej.ac.id), (Sumber : KOMPASTV)

2. Dampak Covid-19 Bagi Perekonomian Seluruh Masyarakat

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang buruk bagi seluruh elemen masyarakat, baik masyarakat menengah keatas, maupun masyarakat menengah kebawah. Diantara contoh masyarakat yang merasakan dampaknya adalah;

Ojek online.

Sejak adanya Covid-19, ojek online merasakan dampak yang luar biasa, yang menyebabkan penghasilan mereka berkurang adalah mereka kehilangan konsumen dari kalangan siswa/mahasiswa dan karyawan, biasanya di jam berangkat sekolah/pulang sekolah, jam pulang/ berangkat ke kantor dan jam perkuliahan, mereka selalu kebanjiran orderan. tetapi saat ini mereka hanya mengandalkan orderan makanan atau kirim barang, karena seluruh elemen masyarakat di himbau untuk melakukan social distancing dan tidak bepergian apabila tidak terlalu penting. Hal inilah yang menyebabkan pendapatan ojek online berkurang.

Pedagang Kantin

Pandemi Covid-19 mengharuskan sekolah dan kampus di seluruh Indonesia untuk diliburkan dan beralih pada pembelajaran secara online, hal ini dikarenakan anakanak dinilai paling rawan untuk terjangkit virus. dengan adanya kebijakan ini, maka seluruh pedagang kantin di Indonesia kehilangan mata pencahariannya. para pedagang kantin harus banting setir memikirkan bagaimana mencukupi kebutuhan sehari-hari ditengah pandemi Covid-19. beberapa dari mereka memilih kerja serabutan dan berjualan dirumah.

Petani

Petani tak luput dari dampak adanya Covid-19, para petani sangat kesulitan menjual hasil pertaniannya karena beberapa wilayah di Indonesia melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), selain itu hasil pertanian mereka tidak bisa di import, sehingga produk-produk hasil pertanian tidak bisa dijual ke luar daerah dan berakibat anjloknya harga. Hal ini menyebabkan para petani mengalami kerugian, karena biaya yang mereka keluarkan tidak sebanding dengan harga yang ada di pasar.

Buruh

Sebagian besar buruh yang ada di Indonesia merasakan adanya Covid-19, diantara mereka harus rela di PHK, dirumahkan, dan gaji dibayar tidak utuh. Hal ini terjadi karena perusahaan sedang berada pada masa krisis. banyak perusahaan yang tidak mampu menjual produknya dengan baik karena daya beli masyarakat menurun, selain itu perusahaan tidak bisa import produknya keluar negeri, dikarenakan negara-negara di dunia membatasi proses ekspor impor.

Pedagang tradisional

Pedagang di pasar tradisional mengeluhkan bahwa pendapatan mereka berkurang drastis, hal ini dikarenakan pengunjung pasar tradisional mulai berkurang. Pasar tradisional dinilai menjadi tempat penyebaran virus yang paling ditakuti, sehingga para konsumen pasar tradisional beralih ke pasar modern dan pedagang keliling. Selain itu, bagi para pedagang pasar tradisional non kebutuhan pokok, mereka menyebutkan bahwa penghasilan mereka berkurang drastis karena daya beli masyarakat berkurang, misalnya sepatu, seragam, tas sekolah dan perlengkapan sekolah lainnya tidak menjadi perioritas karena sekolah dilakukan secara daring.

Seniman

Seniman merupakan salah satu profesi yang terdampak Covid-19. adanya Covid 19 mereka tidak bisa tampil di cafe, konser, hajatan dan acara-acara lain. Pada hari biasa, seniman biasanya akan tambil di cafe, terlebih pada weekend, namun karena pandemi pengunjung cafe sepi, dan pemilik cafe enggan menyewa para seniman ini, bahkan beberapa cafe memilih untuk menutup usahanya sementara waktu karena jumlah penghasilan mereka tidak mampu menutupi jumlah biaya operasional yang dikeluarkan.

MUA dan decoration

MUA (Make Up Artist) dan decoration juga sempat mati suri karena hajatan sebelum era new normal benar-benar dilarang oleh pemerintah. Meskipun saat ini Indonesia telah memasuki new normal, Profesi ini belum sepenuhnya bisa bangkit. karena new nomal mengharuskan para pelaku hajatan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, sehingga banyak dari mereka memilih untuk mengadakan acara besar. (beritasatu.com)

3. Data Perekonomian di Indonesia Tahun 2020

Indonesia di hadapkan dengan banyak masalah terkait aspek ekonomi akibat dari Covid-19. Ekonomi di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan tumbuh negatif, angka pengangguran dan kemiskinan meningkat. Berdasarkan perhitungan Year on Year pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama tahun 2020 menunjukkan adanya pelemahan dengan hanya mencapai 2,97% dibandingkan capaian triwulan pertama tahun 2019 yang sebesar 5.07%. Data pada triwulan kedua juga kurang bersahabat dengan menunjukkan kemunduran yang dalam sebesar -5,32%, terburuk sejak tahun 1999. Data pada triwulan ketiga mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,49 %, sedangkan pada triwulan keempat mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,19%. Dampak dari menurunnya persentase ekonomi di Indonesia, salah satunya adalah peningkatan angka pengangguran dan penduduk miskin yang disebabkan karena PHK selama masa pandemi Covid-19. (Sumber : Berita Resmi Statistik)

4. Kebijakan Pemerintah Dalam Pemulihan Ekonomi Di Indonesia

Sebagai penanggulangan dampak dari pandemi Covid-19, pemerintah Negara Indonesia mengeluarkan kebijakan – kebijakan guna mengupayakan pemulihan ekonomi. Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintanh Pengganti Undang-Undang (PERPPU) Nomer 1 Tahun 2000 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Covid-19 dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan. Perppu tersebut mengatur tentang kebijakan keuangan negara meliputi kebijakan pendapatan negara termasuk kebijakan di bidang perpajakan, kebijakan belanja negara termasuk kebijakan di bidang keuangan daerah, dan kebijakan pembiayaan. Sedangkan, kebijakan stabilitas sistem keuangan meliputi kebijakan untuk penanganan permasalahan lembaga keuangan yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan. Seiring penurunan kinerja ekonomi karena terganggunya belanja pemulihan kesehatan dan ekonomi, pemerintah mulai melakukan upaya pemulihan ekonomi nasional melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Tujuannya untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dari sektor riil dan sektor keuangan dalam menjalankan usahanya selama pandemi Covid-19. (hhtps://www.djkn.kemenkeu.go.id / ARTIKEL DJKN : Strategi Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ).

5. Upaya Pemerintah Dalam Menanggulangi Kemiskinan Akibat Covid-19

Pemerintah Indonesia telah bekerja sangat keras dalam menanggulangi kemiskinan masyarakat indonesia akibat covid-19. Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Organisasi, Birokrasi dan Teknologi Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sudarto menuturkan, pemerintah telah berupaya menanggulangi kemiskinan di era adaptasi kebiasaan baru akibat pandemi virus corona atau Covid-19. Cara pertama yang dilakukan yakni dengan menyalurkan bantuan sosial (bansos) dan bantuan pangan nontunai (BPNT) kepada masyarakat, cara kedua adalah dengan mendanai Kartu Prakerja sebesar Rp 20 triliun. Menurut Sudarto, melalui Kartu Prakerja masyarakat yang belum memiliki pekerjaan bisa mendapat pembinaan dan pelatihan. Cara ketiga adalah memberi subsidi listrik 100 persen bagi konsumen yang menggunakan daya 450 watt, selain itu pemerintah juga memberikan subsidi untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Serta penempatan dana pemerintah pada sektor perbankan sebagai bantuan untuk para pelaku usaha (Kompas.com). Upaya pemerintah dilakukan untuk mengatasi tingkat kemiskinan di Indonesia yang disebabkan oleh Covid-19 yang sebelumnya telah meningkat. Dengan upaya ini, pemerintah berharap tingkat kemiskinan di Indonesia segera berkurang. (Kompas.com)

6. Peran Masyarakat Dalam Membantu Pemulihan Ekonomi

Masyarakat merupakan elemen utama atau yang sangat penting untuk menentukan pemulihan perekonomian dalam masa pandemic covid-19 ini. Sejak tahun 2020 silam, dimana Indonesia terdampak pandemic Covid-19 yang sangat membuat sulit emerintah bahkan masyarakat didalamnya. Dimana banyak orang terpapar virus ini, alhasil banyak sektor sektor essensial dan on essensial yang terdampak. Dimuali dari adanya PSBB hingga saat ini pemerintah mengeluarkan aturan baru yaitu PPKM. Dimana sektor non essensial maupun essensial harus melaksanakan WFH ( Work From Home ) dan WFO ( Work From Office ) yang hanya beberapa persen saja. Dengan begitu, sektor perekonomian juga terkena imbas, apalagi masyarakat. asyarakat miskin semakin miskin, karna banyak perusahaan yang gulung tikar dan terpaksa harus PHK besar – besaran karyawannya. Dampak ini juga diraaskan oleh pemerintah, dimana anggaran untuk penanganan covid-19 ini semakin hari semakin besar nominalnya.

Dilansir pada januari lalu, pemerintah menegluarkan vaksinisasi covid-19 gratis untuk masyarakat. Dimana ini juga membutuhkan kerjasama yang baik antara masyarakat dengan pemerintah, masyarakat yang patuh akan protokol kesehatan dan juga bersedia untuk di vaksin akan mempercepat pemutusan rantai virus covid-19 dan juga akan mempercepat selesainya pandemic ini. Jika masyarakat aktif dan antusias terhada protocol kesehatan hal itu akan memperbaiki sistem Negara dan juga bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi Negara. Dan Negara akan berjalan normal. Melihat situasi tersebut, peran masyarakat sangat penting dan Negara juga bergantung pada masyarakat dalam penuntasan kasus pandemic ini, dimana pemerintah menargetkan perekonomian kita membaik pada triwulan II.

Dengan adanya kebijakan pemerintah yang baru yakin PPKM ( Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) ini akan mengurangi mobilitas masyarakat sehingga perekonomian juga akan turun. Jadi hendaknya kita sebagai masyarakat bisa membantu pemerintah untuk memutus penularan virus ini.

Karna jika dilihat, virus ini tersebar karna 2 hal, yaitu mobilitas masyarakat dan juga ketidakpatuhan terhadap protocol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh WHO. Dengan kita menurunkan mobilitas dan kegiatan atau aktivitas masyarakat diluar rumah mungkin perekonomian akan cepat menangani pandemic ini. Dan perekonomian di Indonesia akan kembali stabil. ( Leora Yolanda Felancia, 2021 )

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image