Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image SEMI YANRIT KLALI

PANDEMI DAN POTRET DUNIA PENDIDIKAN DI NTT

Guru Menulis | 2021-10-08 22:14:48

PANDEMI DAN POTRET DUNIA PENDIDIKAN DI NTT : INOVASI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DI SMA KRISTEN PANDHEGA JAYA

Semi Yanrit Klali

Indikator keberhasilan sekolah diukur dari mutu pendidikan yang ada di sekolah tersebut. Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses, dan output pendidikan (Depdiknas, 2001:5). Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Proses pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain dengan mengintegrasikan input sekolah sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning), mampu mendorong motivasi dan minat belajar, dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik. Output pendidikan adalah merupakan kinerja sekolah yang dapat diukur dari kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya, efisiensinya, inovasinya, dan moral kerjanya. Dalam konsep yang lebih luas, mutu pendidikan mempunyai makna sebagai suatu kadar proses dan hasil pendidikan secara keseluruhan yang ditetapkan sesuai dengan pendekatan dan kriteria tertentu (Surya, 2002:12).

Virus Corona

Saat ini dunia dikejutkan dengan mewabahnya suatu penyakit yang disebabkan oleh sebuah virus yang bernama corona atau dikenal dengan istilah covid-19 (Corona Virus diseases-19). Virus yang disinyalir mulai mewabah 31 Desember 2019 di kota Wuhan Propinsi Hubei Tiongkok, saat ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia dengan sangat cepat, sehingga WHO tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global. Ratusan ribu manusia terpapar virus ini di seluruh dunia, bahkan puluhan ribu menjadi korban meninggal. Tercatat negara-negara yang memiliki kasus tinggi terpapar covid-19 saat ini adalah Italia, Tiongkok, Spanyol, Amerika Serikat, dan Iran dengan tingkat kematian mencapai ribuan orang. Penularan yang sangat cepat dan sulitnya mendeteksi orang yang terpapar karena masa inkubinasi covid-19 kurang lebih dua minggu menjadi penyebab banyaknya korban berjatuhan.

Penularan lewat kontak antar manusia yang sulit diprediksi karena kegiatan sosial yang tidak bisa dihindari merupakan penyebab terbesar menyebarnya covid-19 ini. Obat penawar yang belum bisa ditemukan dan membludaknya jumlah pasien terpapar covid-19 menjadi penyebab kematian yang paling tinggi. Rumah sakit dan paramedis yang menagani merasa kewalahan sehingga banyak pasien yang tidak tertangani dengan baik. Sulitnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi paramedis menjadi penyebab pasien berjatuhan termasuk dokter dan paramedis lainnya yang juga terpapar covid-19 sehingga akhirnya meninggal.

Situasi ini tidak dapat dihindari dan bidang yang terdampak akibat pandemi ini salah satunya bidang pendidikan sehingga saat ini proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), nampaknya masih menjadi opsi win-win solution. Terlepas dari berbagai tantangan dalam melaksanakan PJJ, dibutuhkan strategi dan upaya dalam mengelola proses PJJ agar dapat mendukung siswa belajar secara optimal sekaligus melindungi mereka dari bahaya paparan Covid-19. Oleh sebab itu, kemampuan leadership sangatlah diperlukan untuk menjaga agar kegiatan berjalan lancar dan sesuai rencana sangat diperlukan dalam menghadapi situasi sulit ini.

Potret Pendidikan di Nusa Tenggara Timur

Minimnya Kualitas Pendidikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur

Saat ini dunia terus mengalami perubahan, dimana salah satunya terjadi dalam dunia pendidikan. Dengan adanya perkembangan teknologi yang begitu pesat, maka mutu pendidikan menjadi fokus utama pemerintah dengan topik “Indonesia Maju” ala Presiden Jokowi. Bicara soal mutu pendidikan, selalu menarik untuk dibahas, khususnya mutu pendidikan di daerah terdepan, terluar, dan terbelakang (3T). Sudahkah pemerataan pendidikan di daerah 3 T (terdepan, terluar, dan terbelakang)?.

Mutu pendidikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur selalu menjadi topik menarik untuk dibicarakan, sebab Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi yang kualitas pendidikan yang rendah. Bagaimana tidak? berdasarkan data Badan Pusat Statistik tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2010 sampai 2019, Provinsi Nusa Tenggara Timur selalu menempati rangking diatas 30 besar dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia.

Dari beberapa fakta ini tidak bisa dipungkiri bahwa rendahnya kualitas pendidikan di NTT disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya kualitas guru dan penataan aspek sarana prasarana. Selain itu, tingkat partisipasi pendidikan masih sangat rendah, hal itu terlihat dari masih tingginya angka berhenti sekolah. Menurut hemat saya, kendala rendahnya kualitas pendidikan di NTT bisa diselesaikan, jika seluruh komponen pendukung dunia pendidikan di NTT bisa lebih peduli terhadap masalah ini dan lebih meningkatkan kerja sama yang baik demi mewujudkan sumber daya manusia yang berjiwa saing tinggi.

Minimnya Kualitas Guru di Provinsi Nusa Tenggara Timur

Perlu kita sadari bersama bahwa setiap pergantian kepemimpinan selalu ada upaya peningkatan kualitas pendidikan, seperti saat ini pemerintah melalui Menteri Nadiem Anwar Makarim, terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui program "Merdeka Belajar". Program ini memiliki tujuan yang baik dan menurut hemat saya, program ini akan bisa berjalan dengan baik jika seluruh komponen pendidikan seperti kualitas guru, penyebaran guru yang merata, kurikulum, sarana dan prasarana yang memadai, suasana pembelajaran yang kondusif, dan kualitas guru yang meningkat, memiliki pandangan yang sama untuk bergerak bersama dalam mensukseskan program pemerintah.

Berkaitan dengan kualitas guru, terkhusus kami yang berada di pelosok timur Indonesia khususnya di Nusa Tenggara Timur, menyadari bahwa kualitas guru yang dimiliki NTT dinilai masih sangat rendah jika dibandingkan dengan rekan sejawat yang berada di kota-kota besar. Mengapa pentingnya kualitas seorang guru dalam memajukan pendidikan di Indonesia?. Tentu saja kompetensi guru yang rendah akan berdampak pada rendahnya mutu pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluasi dari pemerintah pusat untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur terkait uji kompetensi guru terbilang rendah dan masih di bawah rata-rata nasional sehingga mutu di NTT masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, hal ini menjadi pekerjaan rumah bersama yang perlu diperhatikan oleh seluruh guru dan stake holder.

Menjadi guru yang berkualitas bukanlah pekerjaan yang mudah. Guru memiliki tanggungjawab yang besar untuk menghasilkan generasi penerus bangsa yang mampu bersaing dalam industri yang terus berkembang pesat ini. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki filosofis Ki Hadjar Dewantara “Tut Wuri Handayani, Ing Karso Tulodo, Ing Madya Mangun Karso”. Artinya, guru harus mengayomi murid, menjadi contoh teladan bagi murid serta mendorong murid untuk lebih baik dan maju.

Kualitas seorang guru akan menentukan hasil belajar peserta didik, maka pengembangan dan peningkatan profesi guru harus dilakukan dalam rangka agar kompetensi keprofesiannya tetap sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, untuk menghasilkan guru yang berkualitas dan memiliki inovasi dalam bidang pendidikan maka dibutuhkan program pembinaan dan pengembangan profesi guru meliputi pembinaan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

SMA Kristen Pandhega Jaya

SMA Kristen Pandhega Jaya menggunakan konsep sekolah berasrama, dimana kami yakin bahwa lingkungan yang baik sangat berpengaruh bagi pertumbuhan karakter siswa. Oleh sebab itu mereka diwajibkan untuk tinggal di asrama selama 3 tahun masa pendidikan supaya proses pembelajaran dan pembentukan karakter dapat berlangsung lebih efektif. Adapun tujuan mereka tinggal di asrama adalah :

1.Memberikan lingkungan baru yang mampu memberi pengaruh positif terhadap perubahan

2. Proses pembimbingan yang lebih efektif, karena guru dapat mengamati aktifitas murid selama 24 jam

3.Guru memiliki fleksibilitas dalam memberikan tambahan pelajaran bagi siswa yang memiliki latar belakang pendidikan yang buruk

Siswa SMA Kristen Pandhega Jaya berasal dari seluruh Kabupaten yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Setiap tahun, guru-guru akan melakukan perekrutan kepada siswa yang benar-benar memiliki kerinduan untuk sekolah tetapi terkendala dengan biaya. Mereka yang terpilih melalui jalur seleksi akan disatukan dalam satu kehidupan di asrama dengan latar belakang yang berbeda-beda. Untuk dapat mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut mereka disatukan dalam kelompok kecil yang disebut click.

Click adalah kelompok kecil yang beranggotakan 3 sampai 7 siswa-siswi. Metode ini digunakan untuk melatih kepemimpinan siswa-siswi sejak dini, dimana dalam satu “Click” terdapat seorang kapten dan setiap kapten akan dibimbing oleh seorang mentor. Melalui “Click” setiap anggota akan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari, saling memperhatikan, saling membangun, bekerjasama, menerapkan nilai-nilai kepemimpinan, dan saling membantu dalam proses belajar.

Pemanfaatan Teknologi Dalam Meningkatkan Mutu Kualitas Pengajaran Guru Di SMA Kristen Pandhega Jaya Khususnya di Masa Pandemi

Seorang guru sebagai tenaga professional bertugas mencerdasakan kehidupan bangsa sesuai dengan amanat pembukaan undang-undang, maka selain memiliki kinerja yang baik, maka guru juga dituntut untuk memenuhi kualifikasi akademik dengan cara mengembangkan keprofesionalannya secara terus menerus. Untuk meningkatkan profesionalisme tersebut, guru dapat mengikuti berbagai kegiatan pengembangan diri melalui pemanfaatan teknologi. Perkembangan teknologi juga sangat mempengaruhi terhadap karakteristik dan cara pandang siswa di sekolah, dimana siswa menjadi lebih kritis, kreatif, dan diharapkan tidak mudah menerima informasi yang tidak sesuai. Oleh karena itu, peran guru pun cukup menantang, karena guru mempengaruhi keberhasilan sebuah pendidikan serta menjadi contoh bagi anak didiknya.

Dewasa ini, guru harus memahami benar bahwa peran pendidik di era digitalisasi ini telah mengalami pergeseran, dimana semula sebagai pusat pembelajaran, bergeser menjadi fasilitator dan desain pembelajaran. Perubahan itu menuntut pengembangan model pembelajaran inovatif, kreatif, berpusat pada peserta didik, sesuai kebutuhan peseta didik, dan yang terpenting dirancang dengan unsur kekinian. Untuk mencapai hal tersebut, maka guru dituntut agar mampu mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Saat ini dunia pendidikan sangat dipusingkan dengan masalah covid-19, dimana proses pembelajaran yang semula dilakukan secara tatap muka harus berganti dengan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh tentu membuat guru harus menyesuaikan dengan hal baru, seperti penggunaan media teknologi karena pembelajaran dilakukan secara online. Oleh karena itu maka guru harus belajar banyak hal seperti menggunakan google classroom, membuat absensi online, mengadakan ujian melalui google form, mengunakan whatsapp group untuk pembelajaran, cara menggunakan zoom, dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu, sebagai seorang guru, saya mengajak seluruh guru di Indonesia khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur marilah kita belajar dan mengajar menggunakan teknologi dalam pendidikan. Guru yang ingin dicintai dan peduli dengan peserta didik maka tidak ada kata berhenti untuk terus melakukan inovasi dalam pembelajarannya karena perkembangan teknologi industri mengharuskan guru senantiasa kreatif, mandiri, berinovasi, jika tidak maka akan tergerus oleh laju perkembangan zaman karena guru yang profesional dan berkualitas adalah jaminan kualitas pendidikan Indonesia. Tanpa perbaikan kualitas guru, kualitas pendidikan akan tetap jauh dari apa yang diharapkan.

Permasalahan apa yang dihadapi ?

Salah satu yang menjadi permasalahan utama dalam mendidik anak-anak di SMA Kristen Pandhega Jaya dengan konsep berasrama yaitu dimana mereka kesulitan dalam belajar karena sebagai besar dari mereka berasal dari daerah sehingga selama ini tidak mendapatkan akses pendidikan yang layak. Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi di mana siswa tidak dapat belajar dengan baik, disebabkan karena adanya gangguan, baik berasal dari faktor internal siswa dibatasi faktor intelegensi maupun faktor eksternal siswa. Faktor faktor ini menyebabkan siswa tidak mampu berkembang sesuai dengan kapasitasnya. Menurut Ahmadi dan Supriyono (2003:77) mengemukakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu keadaan di mana anak didik atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, hal ini tidak selalu disebabkan oleh faktor intelegensi, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor non intelegensi. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut maka pihak sekolah mengambil kebijakan untuk menerapkan metode tutor sebaya dalam proses belajar untuk seluruh mata pelajaran yang diterapkan di sekolah.

Apa dampak terhadap prestasi akademiknya?

SMA Kristen Pandhega Jaya merupakan sekolah yang menjalankan Kurikulum 2013. Kurikulum ini mengharuskan siswa-siswi yang diterima sudah harus dibagi dalam penjurusan. Pembagian jurusan di SMA Kristen Pandhega Jaya menggunakan sistem tes minat dan bakat oleh psikolog yang ahli dalam bidang tersebut sehingga siswa-siswi tidak bisa memilih jurusan mana yang mereka sukai dengan alasan ada mata pelajaran yang paling disukai dan atau ada mata pelajaran yang tidak sukai sehingga mereka bebas memilih jurusan.

Pandhega Jaya" />
Siswa SMA Kristen Pandhega Jaya

Kesulitan merupakan suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam kegiatan mencapai tujuan sehingga memerlukan usaha-usaha yang lebih giat lagi untuk dapat mengatasinya. Kesulitan belajar akan memberikan dampak yang besar bagi peserta didik, tidak hanya berdampak pada pertumbuhan dan perkembangannya saja, tetapi juga dapat mempengaruhi interaksi peserta didik dengan lingkungannya. Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi yang dilaksnaakan oleh guru dan mentor SMA Kr.Pandhega Jaya, adapun dampak kesulitan belajar terhadap prestasi akademik dan non akademik meliputi:

1. Berdasarkan hasil evaluasi bersama guru di tahun 2020, ditemukan kurang lebih 55 % siswa baru di SMA Kr.Pandhega Jaya mengalami kesulitan dalam belajar.

2. Peserta didik berkesulitan belajar cenderung pendiam, menutup diri dan tidak mau bergaul dengan teman lainnya

3. Peserta didik tampak sulit berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Hal ini menandakan terganggunya sistem harga diri anak. Kondisi ini merupakan sinyal bahwa anak membutuhkan pertolongan segera.

4. Peserta didik yang mengalami gangguan pemusatan perhatian atau tidak fokus.

5. Peserta didik menjadi frustasi.

6. Peserta didik yang kesulitan belajar menunjukkan gejala kurang mampu meyesuaikan diri dengan lingkungannya sekolah dan asrama.

7. Peserta didik berkesulitan belajar seringkali menuding dirinya adalah anak yang bodoh dan berbeda dengan teman lainnya, juga berdampak buruk pada kepercayaan diri

Strategi atau pendekatan apa yang anda terapkan sebagai sebagai upaya mengatasinya?

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka pihak sekolah mengambil kebijakan untuk menerapkan metode tutor sebaya dalam proses belajar untuk seluruh mata pelajaran yang diterapkan di sekolah. Tutor sebaya adalah seorang peserta didik atau beberapa orang di mana mereka dipilih oleh guru dan ditugaskan untuk membantu peserta didik lainnya yang memiliki kesulitan belajar. Tutor yang dipilih tersebut tentunya diambil dari kelompok yang memiliki prestasi lebih tinggi. Melalui pembelajaran dengan metode tutor sebaya ini tentu dengan adanya suasana hubungan yang lebih akrab dan dekat antara siswa yang dibantu dengan siswa sebagai tutor yang membantu, diharapkan siswa-siswi yang kurang paham tidak segan-segan untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.

Apa hasilnya? Adakah perubahan yang terjadi?

Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi yang dilaksnaakan oleh guru dan mentor SMA Kr.Pandhega Jaya, adapun hasil dari penerapan tutor sebaya baik itu prestasi akademik dan non akademik meliputi:

1. Berdasarkan hasil evaluasi bersama guru di tahun 2021, ditemukan siswa yang mengalami kesulitan belajar di awal mereka masuk, ternyata berhasil masuk ke Perguruan Tinggi Negeri dengan nilai yang sangat bagus.

2. Nilai akademik mengalami peningkatan dimana siswa telah mencapai nilai ketuntasan minimal walaupun masih ditemukan ada siswa yang mengalami kendala di beberapa mata pelajaran seperti Matematika dan Bahasa Inggris.

3. Peserta didik yang pendiam, menutup diri dan tidak mau bergaul dengan teman sekarang sudah berani untuk tampil di depan dan tidak menutup diri.

4. Peserta didik mulai berinteraksi dengan teman-teman sebayanya.

5. Peserta didik yang kesulitan belajar mulai meyesuaikan diri dengan lingkungannya sekolah dan asrama.

6. Peserta didik berkesulitan belajar telah menunjukan kepercayaan diri

Pesan apa yang bisa guru lain pelajari dari pengalaman anda ini?

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, guru, dan hasil observasi saat implementasi tutor sebaya di SMA Kristen Pandhega Jaya, maka ada beberapa manfaat yang didapatkan dari penerapan tutor sebaya tersebut. Adapun manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut, yaitu:

1. Setiap siswa bisa mengungkapkan apa yang menjadi kesulitan belajarnya langsung kepada tutor tanpa harus malu atau takut, karena ada perbedaan otoritas dengan guru.

2. Siswa saling berdiskusi untuk memberikan pendapat dari masing-masing yang di fasilitasi oleh tutor sebaya.

3. Siswa dapat belajar untuk saling memahami tentang sifat atau karakter satu siswa dengan siswa lainnya yang ada dalam kelompok.

4. Siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran, karena menggunakan bahasa setara yang mempermudah siswa untuk mengerti.

5. Siswa yang berperan sebagai tutor, belajar menjadi pemimpin dan membimbing teman sebaya untuk berdiskusi dalam kelompok.

6. Siswa memiliki keleluasaan untuk mengutarakan ide dan pendapat.

7. Siswa yang berperan sebagai tutor, akhirnya mampu mengambil keputusan sendiri, jika terjadi perbedaan pendapat diantara siswa.

8. Suasana pembelajaran menjadi sangat santai dan nyaman, karena siswa dapat berkomunikasi dengan teman sebaya tanpa ada batasan otoritas seperti guru dengan siswa.

Berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh oleh SMA Kristen Pandhega Jaya melalui penerapan metode tutor sebaya maka kami menyarankan kepada rekan-rekan guru yang dimana siswanya mengalami kesulitan belajar untuk mampu memfasilitasi siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengembangkan kemampuannya bersama teman sebayanya yang juga adalah tutornya. Metode ini mampu membawa siswa kepada proses pembelajaran yang nyaman, karena siswa mampu mengungkapkan pendapatnya ataupun kesulitannya tanpa ada rasa ragu ataupun malu. Metode tutor sebaya juga dapat mengajarkan kepada siswa untuk bisa saling berbagi dan saling menolong teman yang masih kesulitan memahami materi pelajaran. Hal ini membuat penyampaian materi lebih efesien untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami materi pembagian bersusun pendek.

Testimoni Kepala Sekolah SMA Kristen Pandhega Jaya

Mengemban amanah sebaga pemimpin di sekolah berasrama tentulah tidak mudah apalagi di masa-masa sulit seperti ini. Sebagai kepala sekolah, saya harus berani melakukan perubahan dan berani mengambil risiko dalam berinovasi untuk menjadi pemimpin pendidikan masa depan dan menjadi roda perubahan pada sistem pendidikan di Indonesia khususnya di SMA Kristen Pandhega Jaya. Oleh karena itu, saya selalu berkoordinasi dengan seluruh rekan guru agar mendapatkan rancangan yang baik dalam mendidik anak-anak yang berada di sekolah.

Prinsip dalam Menghadapai Tantangan Berat

Seorang pemimpin akan diuji kepiawaiannya ketika menghadapi situasi yang tidak familiar. Perubahan situasi ini akan membuat pemimpin ‘beranjak’ dari zona nyaman dan ‘dipaksa’ untuk menghadapi perubahan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Tantangan ini menimbulkan permasalahan dan bahkan bisa mengancam posisi pemimpin. Namun satu hal yang pasti, semua orang pasti bergantung pada pemimpinnya dan seorang pemimpin harus mencari cara agar memenuhi banyaknya ekspektasi terhadap dirinya. Termasuk ketika mengalami permasalahan seperti pandemi covid-19.

Rumitnya penanganan wabah ini membuat para pemimpin dunia menerapkan kebijakan yang super ketat untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Social distancing menjadi pilihan berat bagi setiap negara dalam menerapkan kebijakan untuk pencegahan penyebaran covid-19, karena kebijakan ini berdampak negatif terhadap segala aspek kehidupan. Pembatasan interaksi sosial masyarakat dapat menghambat laju pertumbuhan dan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, namun tidak ada pilihan lain, karena cara ini adalah yang paling efektif.

Kebijakan social distancing berakibat fatal terhadap roda kehidupan manusia, masalah ekonomi yang paling terasa dampaknya, karena hal ini menyentuh berbagai lapisan masyarakat, tersendatnya laju ekonomi mengakibatkan tertutupnya kebutuhan primer manusia untuk memenuhinya, karena negara akan sangat terbebani kalau harus menanggung segala kebutuhan pokok setiap penduduknya.

Tak terkecuali bidang pendidikan ikut juga terdampak kebijakan ini. Keputusan pemerintah yang mendadak dengan meliburkan atau memindahkan proses pembelajaran dari sekolah/madrasah menjadi di rumah, membuat kelimpungan banyak pihak. Ketidaksiapan stakeholder sekolah melaksanakan pembelajaran daring menjadi faktor utama kekacauan ini, walaupun sebenarnya pemerintah memberikan alternatif solusi dalam memberikan penilaian terhadap siswa sebagai syarat kenaikan atau kelulusan dari lembaga pendidikan disaat situasi darurat seperti saat ini.

Peralihan cara pembelajaran ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti alur yang sekiranya bisa ditempuh agar pembelajaran dapat berlangsung, dan yang menjadi pilihan adalah dengan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran daring. Penggunaan teknologi ini juga sebenarnya bukan tanpa masalah, banyak faktor yang menghambat terlaksananya efektifitas pembelajaran daring.

Pengalaman Pribadi saat Dihadapkan dengan Kondisi Pandemi

Perubahan situasi ini akan membuat kita untuk beranjak dari zona nyaman dan dipaksa’ untuk menghadapi perubahan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Sebagai kepala sekolah, saya menyadari bahwa perubahan yang terjadi saat ini harus ditanggapi dengan serius.

Adapun solusi yang diterapkan di SMA Kristen dalam menghadapi proses pembelajaran daring, meliputi :

1. Kepala sekolah berkoordinasi dengan seluruh stake holder seperti yayasan, guru, dan komite untuk mencarikan solusi yang terbaik dalam melaksanakan pembelajaran yang layak untuk peserta didik di SMA Kristen Pandhega Jaya yang akhirnya menggunakan metode blended learning.

2. Sekolah mengadakan pelatihan kepada guru-guru berkaitan dengan penggunaan teknologi seperti penggunaan google classroom.

3. Sekolah memberikan pelatihan kepada siswa tentang penggunaan google classroom.

4. Kepala sekolah memberikan ruang lebih kepada guru untuk berkreasi sesuai dengan kebutuhan anak-anak

5. Setiap akhir pekan kepala sekolah dan guru mengadakan evaluasi bersama berkaitan dengan proses pembelajaran daring. Tujuan pelaksanaan ini yaitu agar bisa mendengar dari guru-guru berkaitan dengan kendala yang dihadapi oleh guru dan siswa sehingga bisa diambil keputusan yang tepat.

6. Saat mendapati problem yang melibatkan setiap elemen sekolah, saya berusaha untuk selalu sigap. Sebagai contoh, tatkala mengetahui penyebab utama dari permasalahan yang dihadapi guru-guru, saya selalu merencanakan beberapa tindakan. Saya berprinsip untuk sesegera mungkin mengatasi setiap persoalan yang muncul agar tidak berlarut-larut.

Pada akhirnya, Situasi yang berbeda di era pandemi Covid-19 ini membawa kita memiliki sudut pandang yang berbeda dan melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda. Tujuannya bukan semata untuk mendorong anak mencapai lebih banyak hal, tetapi untuk bertahan di tengah situasi yang tidak mudah dan lebih menikmati proses pendidikan yang sesungguhnya untuk hasil yang bermakna bagi anak-anak Indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image