Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Indah Dwicahyani

Peranan Bahasa dalam Perkembangan Filsafat

Sastra | Tuesday, 31 May 2022, 21:25 WIB

Sebagaimana yang telah kita ketahui manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri pasti membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu, bahasa menjadi salah satu alat untuk berkomunikasi antar sesama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya bahasa interaksi sosial akan berjalan dengan baik, karena adanya komunikasi dan hubungan timbal balik satu sama lainnya. Tanpa bahasa kita akan sulit untuk berkomunikasi dan menyampaikan maksud ataupun tujuan kita kepada orang lain serta berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan dan pemahaman bahasa yang baik telah mewujudkan perkembangan ilmu pengetahuan dari segala bidang, tidak terkecuali filsafat. Bahasa juga menjadi salah satu objek kajian filsafat,bahkan bahasa juga menjadi alat untuk berfilsafat.

Sebelum saya membahas lebih lanjut tentang peranan bahasa dalam perkembangan filsafat saya akan membahas terlebih dahulu pengertian bahasa dan filsafat. Bahasa dalam bahasa inggris disebut language,yang memiliki pengertian suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran. Menurut Santoso juga, bahasa ialah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar. Bahasa dapat membantu manusia menjalankan berbagai tugas dan membuka gerbang ilmu pengetahuan. Bahasa dapat membantu manusia bersosialisasi serta menyatukan berbagai latar belakang baik secara regional maupun internasional. Sedangkan filsafat secara umum diartikan sebagai pandangan suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk memberikan suatu pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah.

Kemudian, semua ahli filsafat juga sependapat bahwa hubungan bahasa dengan filsafat sangat erat bahkan tidak bisa dipisahkan terutama dalam pengertian pokok bahwa tugas utama filsafat adalah analisis konsep-konsep yang mana konsep-konsep tersebut terungkapkan melalui bahasa yang dapat dimengerti secara jelas dan tidak salah dalam menafsirkannya. Oleh karena itu, bahasa sangat sensitif terhadap kekaburan serta kelemahan-kelemahan lainnya, sehingga banyak filosuf menarik perhatian untuk menyempurnakannya.

Secara sederhana filsafat bertujuan untuk mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin serta mengatur semua itu dalam bentuk sistematika. Perjalanan filsafat sebagai buah pikiran umat manusia berlangsung secara perlahan tetapi pasti, karena tujuan yang hendak dicapainya sudah jelas untuk menemukan suatu kebenaran hakiki.

Pada hakikatnya, sifat ilmu filsafat yang dinamis dan hakiki ini yang menyebabkan filsafat berkembang terus sesuai dengan perkembangan peradaban umat manusia.

Peranan bahasa dalam perkembangan filsafat secara garis besar fasenya terbagi empat;

Kosmosentris, yaitu fase pemikiran filsafat yang meletakan alam sebagai objek pemikiran terjadi pada zaman kuno. Pada zaman tersebut belum berkembang ilmu pengetahuan modern. Oleh karena itu bahasa juga menjadi objek pemecahan problem spekulatif para filsuf.

Teosentris, yaitu fase abad pertengahan, pada masa ini Tuhan menjadi objek kajian filsafat, sebab masa ini masa keemasan filsuf kristiani. Pada masa ini filsuf menaruh perhatian terhadap bahasa dalam mengklarifikasi konsep filosofis terutama kaitannya dengan religi.

Antroposentris, yaitu fase modern yang mana perhatian filsuf terhadap bahasa lebih mengarah kepada ilmu pengetahuan bahasa ( linguistik ).

Logosentris, yaitu fase setelah zaman modern sampai sekarang pemikiran filsafat yang meletakkan bahasa sebagai alat wacana filosofis. Pada zaman ini manusia tidak dilihat sebagai subjek bahasa, melainkan suatu objek yang dibicarakan oleh struktur-struktur bahasa dan dikendalikan oleh system.

Begitulah peranan bahasa dalam perkembangan filsafat diempat fase ini. Sikap kritis para filsuf didasari oleh analisis bahasa telah membawa mereka kepada pemahaman baru tanpa melepaskan konsep lama, tetapi berlangsung sesuai dengan perkembangan peradaban manusia. Sekian artikel ini dibuat mudah mudahan bermanfaat bagi kawan-kawan semua mohon maaf jika banyak kesalahan.sekian dan terimakasih.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image