Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Djoko Soegiyanto, S.Pi, S.Pd, M.Pd.I

Pekerjaan Mulia Jaminan Surga

Guru Menulis | 2021-10-06 07:54:05

Chapter VI

Tanpa terasa aku sudah memasuki tahun pertama mejadi seorang guru SD di SD Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin. Alhamdulillah kinerjaku dinilai oleh kepala sekolah dan yayasan saat itu sangat baik. Suatu ketika aku dipanggil ke ruang yayasan untuk sesuatu hal penting yang akan disampaikan. Aku pun bergegas meminta ijin kepada wali kelas di kelasku untuk menghadiri pertemuan tersebut. Sesampai disana ada ketua yayasan dan jajarannya duduk dikursi paling depan. Akhirnya aku masuk setelah mengucapkan salam dan dipersilahkan untuk duduk di kursi yang telah disediakan.

Setelah melakukan wawancara ringan, ketua yayasan langsung memanggil para guru satu persatu menuju meja beliau. Rata-rata guru yang dipanggil adalah laki-laki semua. Walaupun ada beberapa perempuan juga yang dipanggil. Kami dipanggil ustadz untuk guru laki-laki, dan ustadzah untuk guru perempuan.

Setelah dipanggil menuju meja barulah aku mengetahui bahwa yayasan menyampaikan ada dua tipe guru di SD Islam Terpadu Banjarmasin. Yang pertama adalah guru kontrak, artinya guru yang digaji berdasarkan kontrak kerja yang dibuat. Jadi selalu melakukan pembaharuan satu tahun sekali dan melihat kinerja guru tersebut dalam satu tahun. Nanti apabila kinerjanya baik maka kontrak dilanjutkan. Namun apabila kinerjanya kurang baik maka dengan berat hati kontrak kerja pun akan dihentikan atau tidak dilanjutkan. Cukup jelas dan sangat manusiawi bagi seorang guru kontrak.

Untuk guru yang kedua adalah guru tetap yayasan, artinya guru tersebut sudah permanen menjadi bagian utama dari yayasan dan tidak diperbolehkan lagi melamar kerja di instansi lainnya. Masa kerja sampai 50 tahun dengan penggajihan disesuaikan dengan gaji guru tetap yayasan, ada diberikan jaminan kesehatan untuk istri dan anak, anak bersekolah gratis di sekolah ini dan uang transport untuk menunjang aktivitas guru tersebut. Sungguh benefit yang luar biasa apabila mau menjadi guru tetap yayasan.

Alhamdulillah tawaran tersebut langsung aku jawab dengan yakin bahwa aku ingin menjadi guru tetap yayasan dengan segala konsekuensinya. Karena menurutku ini momen langka karena baru bekerja satu tahun, langsung diberikan tawaran untuk menjadi guru tetap yayasan. Dan alhamdulillah akhirnya aku pun resmi menjadi guru tetap yayasan pada tanggal 23 Maret 2008. Barakallahu fiikum batinku di dalam hati.

Perjuangan terberat mulai kumasuki di tahun kedua aku menjadi seorang guru, karena ternyata pihak manajemen dan kepala sekolah melihat bakatku kurang cocok untuk menjadi guru di kelas bawah. Karena mungkin latar belakang aku melamar kemarin juga menyertakan surat keterangan pengalaman pernah menjadi asisten dosen selama tiga tahun di Laboratorium Dasar Banjarbaru. Sehingga tepat di tahun ajaran baru aku pun dimutasi ke kelas IV untuk menjadi seorang wali kelas.

Wali kelas merupakan ujung tombak sebuah sekolah dalam memastikan proses belajar mengajar bisa dilaksanakan dengan baik dan efektif. Karena ditangan merekalah akan muncul kepuasan-kepuasan yang dirasakan oleh orangtua terhadap anak-anak mereka yang mereka titipkan di sekolah kami. Istilah kerennya adalah service excelent atau pelayanan yang memuaskan.

Pengalaman memang guru yang paling baik, di tempatku bekerja ada seorang guru yang sangat menginspirasi. Beliau sebenarnya guru Al Qur’an, namun karena keperluan manajemen SD beliau diangkat menjadi Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana. Orangnya humble dan tegas dalam kebenaran. Senang memimpin kami tadarus dan tilawah Al Qur’an bersama setiap Jum’at dan memberikan nasehat serta tausyiah sederhana untuk me-recharge niat dan keimanan kami selama kami menjadi guru di SD Islam Terpadu Banjarmasin. Nama beliau adalah ust Rahmatulllah, S.Pd.I, badan beliau agak rendah perawakannya postur tubuhnya agak gemuk, namun beliau humoris.

Sosok beliau memberikan teladan yang luar biasa bagaimana agar benar-benar menjadi seorang guru yang baik dan profesional di bidangnya. Luruskan niat, bulatkan tekad, jujur dan disiplin, senantiasa bersyukur dan ikhlas. Itulah nasehat beliau yang akan aku ingat sepanjang hidupku dalam menjadi seorang guru seperti beliau. Namun umur beliau tidak panjang, singatku pas sholat tarawih beliau menjadi imam, beliau terseang stroke dan akhirnya beliau meninggal di rumah sakit. Semoga segala amal kebaikan beliau diterima oleh Allah SWT .... aamiin yaa rabbal alamiin.

to be continued ....

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image