Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Djoko Soegiyanto, S.Pi, S.Pd, M.Pd.I

Pendidik Belajar Sepanjang Hayat

Guru Menulis | Wednesday, 06 Oct 2021, 07:41 WIB

Apabila kita berbicara masalah pendidik tentunya tidak terlepas dari dunia pendidikan baik yang berkecimpung di sekolah negeri, sekolah swasta. madrasah, lembaga pendidikan atau pesantren serta perguruan tinggi. Ada yang disebut guru, dai, mubaligh, dosen, asatizd dan sebagainya, dimana posisi mereka sebagai orang yang diberikan amanah untuk mentransfer ilmu pengetahuan, mengubah perilaku peserta didik serta menjadi teladan yang baik bagi mereka semua. Pendidik memiliki tanggung jawab moral karena mereka menjadi agen perubahan baik perubahan secara intelektual maupun perubahan dalam sikap dan perilaku.

Banyak kita melihat kenyataan di lapangan bahwa ada beberapa orang yang berperan sebagai pendidik hanya mentransfer ilmu pengetahuan, artinya mereka hanya terikat jam dinas dan jam mengajar setelah selesai jam tersebut mereka tidak memiliki kewajiban lagi untuk memberikan arahan dan tanggung jawab moral terhadap peserta didiknya. Mau seperti apa peserta didik di luar jam sekolah menurut mereka bukan tanggung jawab mereka lagi.

Tentunya hal tersebut perlu diberikan pemahaman kembali bahwa apabila kita sudah menjadi seorang pendidik maka tugas dan tanggung jawab kita sangat besar terhadap siswa maupun peserta didik yang ada sebuah sekolah, lembaga pendidikan, madrasah, pesantren maupun perguruan tinggi. Pendidik ibarat pewaris para nabi yang memiliki tanggung jawab moral terhadap keberhasilan peserta didiknya dalam menyelesaikan pendidikannya.

Oleh karena itu menjadi pendidik merupakan amanah yang berat karena dituntut untuk belajar sepanjang hayat, dimana proses belajar itu harus dia lakukan terus menerus dan kontinyu untuk peningkatan kompetensi pendidik agar menjadi pendidik yang profesional. Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain dengan mengikuti pendidikan dan latihan, MGMP, bimbingan teknologi, seminar ataupun in house trainning yang tujuannya untuk meng upgrade kemampuan pendidik agar bisa menjadi pendidik yang profesional di bidangnya.

Apabila seorang pendidik sudah mulai berhenti belajar sesungguhnya dia sudah merencanakan dunia pendidikan agar terpuruk, artinya di dalam proses tersebut hanya terjadi tahapan mentransfer ilmu tanpa disertai dengan adanya perubahan sikap, perilaku dan adab pada peserta didik kita di masa yang akan datang. Kita mengetahui bahwa tonggak sejarah akan dilanjutkan oleh generasi muda yang sekarang masih menuntut ilmu. Bagaimana mereka di masa yang akan datang, tentunya harus disiapkan baik dari pengetahuan, sikap dan adab mereka terhadap orang lain. Sehingga mereka bisa menjadi penerus bangsa bahkan menjadi seorang pemimpin di masa yang akan datang, tentunya harapan kita mereka akan menjadi pemimpin yang amanah dan mampu mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Sungguh sesuatu hal yang perlu kita khawatirkan apabila ada siswa kita membuang sampah sembarangan namun kita sebagai pendidik tidak mau menegur atau malah membiarkannya. Atau ada siswa kita yang senang membully temannya di kelas namun kita diam saja. Maka niat dan proses kita menjadi seorang pendidik perlu diperbaharui lagi. Seorang pendidik hendaknya lebih peka terhadap perubahan yang terjadi di sekitar lingkungannya. Karena apabila menemukan kondisi seperti hal tersebut hendaknya kita bisa langsung memberikan arahan, tindak lanjut serta penanganan agar siswa tersebut tidak berbuat seperti itu lagi.

Selain itu jangan segan untuk terus belajar dan memperbaiki kemampuan diri, belajar dengan siapa saja, belajar dengan rujukan terbaik semoga di masa yang akan datang kita secara bertahap menjadi seorang pendidik, pendidik yang profesional di bidangnya yang mampu mencetak generasi muda yang berakhlaq, berprestasi, mandiri dan berwawasan lingkungan sesuai dengan visi dan misi sekolah kita masing-masing.

Berbahagialah menjadi seorang pendidik, karena pendidik merupakan pewaris para nabi yang senantiasa akan mendapatkan kucuran pahala amal jariyah di akhirat kelak dengan syarat kita menjalani profesi kita sebagai seorang pendidik dengan penuh keikhlasan semata-mata hanya mengharap keridhoan dari Allah swt. Wallahua'lam Bisshowab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image