Efektivitas Model Pembelajaran Kombinasi (Hybrid)
Guru Menulis | 2021-10-05 03:41:42Efektifitas Model Pembelajaran Kombinasi (Hybrid)
Diyah Kartika Dewi
Email: [email protected]
Ig: @diyah_kartikadewi
Fb: Diyah Kartika
Twitter: @diyahkartika79
Kejadian satu setengah tahun yang lalu menjadi sejarah besar bagi bangsa Indonesia yang tidak pernah terlupakan, ketika semua yang terkait pelayanan sektor publik dihentikan karena banyak warga masyarakat yang terpapar virus Covid 19. Tak terkecuali dunia pendidikan, pemerintah saat itu mengambil kebijakan untuk menutup sementara pembelajaran tatap muka dan menggantikan dengan pembelajaran kelas daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kendala tentu banyak dihadapi oleh guru dalam menyampaikan ilmu dan pesan moral, demikian juga siswa dalam menerima materi pelajaran. Sumber daya yang ada belum semua mampu menghadapi perubahan situasi ini. Belum lagi kendala-kendala yang lain seperti jaringan internet.
Banyaknya hambatan ini tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Guru banyak mencoba berbagai strategi pembelajaran agar pembelajaran daring tetap dapat dipertahankan efektifitasnya. Kondisi ini memaksa guru untuk tanggap terhadap inovasi perkembangan teknologi. Para guru saling berkompetisi mempelajari berbagai aplikasi penunjang pembelajaran. Kebiasaan baru mulai diterapkan bahkan kegagalan sebagai hasil mencoba aplikasi teknologi sudah dianggap hal biasa.
Strategi pembelajaran yang dinilai sebagai pembelajaran dengan hasil efektif ialah pembelajaran daring dengan model hybrid atau model kombinasi. Model kombinasi merupakan kumpulan model-model pembelajaran yang diterapkan dalam waktu yang hampir bersamaan. Banyak orang salah memahami model pembelajaran kombinasi ini sehingga dianggap merepotkan dan tidak efektif. Padahal jika sumber daya guru mau dan mampu berperan sebagai guru pembelajar bahwa mengajar dengan model kombinasi akan mempermudah guru menyampaikan materi dan pesan moral. Apalagi dengan seiringnya pembaharuan kebijakan pemerintah dengan pembelajaran tatap muka terbatas yaitu 30% kehadiran siswa artinya dalam satu rombongan belajar sebagian siswa melaksanakan pembelajaran tatap muka dan sebagian lagi masih pembelajaran kelas daring.
Model pembelajaran kombinasi merupakan penggabungan model pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online. Model kombinasi dapat dilakukan dengan cara menyesuaikan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD). Rancangan model kombinasi dapat dilakukan dengan contoh pemanfaatan shoology atau google classroom sebagai sarana pengumpul tugas siswa, sedangkan google meet atau zoom digunakan untuk menampilkan kehadiran sosok guru dalam daring. Beberapa keunggulan dari pemilihan model pembelajaran kombinasi ini antara lain
1) Dapat meningkatkan kemampuan penggunaan teknologi.
Model kombinasi mampu mengajak guru dan siswa adaptif terhadap perkembangan teknologi. Pemanfaatan teknologi secara bijak dan dengan pengelolaan kelas selama pembelajaran yang baik akan memberikan hasil yang optimal.
2). Pembelajaran menjadi efektif
Saat siswa melakukan pembelajaran daring, materi dapat langsung disimpan dalam perangkat laptop/hp yang digunakan. Selain itu, banyaknya buku digital dapat menjadi sumber belajar yang mudah dicari. Hal ini mendorong kemampuan literasi belajar para siswa.
3). Terjadi interaksi daring
Terdapat interaksi secara daring antara guru dan siswa yang sedang belajar pada pembelajaran tatap muka terbatas dengan siswa yang berada di rumah masing-masing artinya materi pembelajaran yang dianggap sulit dapat diatasi dengan diskusi secara daring.
4). Mengurangi dampak psikososial siswa
Pembelajaran dengan penerapan kebijakan tatap muka terbatas sebagai bentuk pengembalian aktivitas pembelajaran seperti sedia kala. Dengan model kombinasi ini diharapkan dapat mengurangi dampak psikososial siswa, karena memang kehadiran guru secara tatap muka tidak pernah tergantikan oleh apapun.
Dengan demikan terdapat empat hal keefektifan penggunaan model pembelajaran hybrid atau model kombinasi. Diharapkan dengan penerapan yang sesuai dengan jenis materi dapat memperlancar proses belajar mengajar, pembelajaran menjadi bermakna, dan segera mengembalikan ruh pembelajaran guna mencerdaskan kehidupan bangsa.
#GuruHebatBangsaKuat
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.