Bangkok ke Korea, Negara Mana yang Paling Digemari di Asia
Wisata | 2022-05-27 17:41:02Dengar kata ‘Korea’ sekarang ini sangatlah sensitif. Demam Korea yang merajalela dunia menjadi faktor utama para oppa digemari. Bahkan, halusinasi penggemar Korea benar-benar sudah sampai taraf di luar nalar. Bayangkan, para fans fanatik menyebut idola mereka sebagai suamiku atau calon imamku!
Saya sih wajar-wajar saja. Toh, khayalan tingkat tinggi itu akan usang manakala cewek-cewek sedang naik daun kedewasaan ini telah menikah. Berani teriak, “Oppa!!!” bisa tidak dapat transferan dan jatah manja-manja di kamar. Eh, bagaimana ini?
Nah, begitulah panorama yang dilihat sendiri oleh masing-masing orang. Saya pernah dan bahkan masih berhalusinasi suatu saat bisa melancong ke Korea. Saya suka Korea mungkin sewaktu TVSQ jingkrak-jingkrak di panggung, lalu ke SNSD, dan sampai sekarang tak pernah melewatkan drama Korea yang asyik; tak ada seribuan episode untuk meraih rating tinggi.
Saya juga menilai wajar jika orang-orang berpaling ke Korea Selatan untuk liburan. Saya sendiri menilai Korea sebagai negara yang tak cuma digdaya berkat dunia hiburan, jauh sebelum itu Samsung sudah menguasai dunia melalui smartphone dan juga chip buatan mereka. Tak bisa dilupakan LG, Hyundai maupun merek teknologi lain yang berasal dari negeri ginseng.
Cukupkah segitu untuk ke Korea? Bisa saja tetapi langkah saya pertama kali ke luar negeri adalah Thailand!
Bangkok Bukan untuk Nonton Drama BL
Di tahun 2017, drama BL yang populer akhir-akhir ini bukanlah apa-apa. Manisan yang disukai remaja perempuan dan laki-laki ini jadi sebuah daya pikat Bangkok untuk menarik penggemar. Thailand yang tidak tabu dengan isu ini menggoreng sampai habis karena mengalahkan kekuasaan drama Korea sangat mustahil dengan ide ‘gila’ dan penggarapannya.
Baiklah. Saya diundang oleh salah satu start-up yang berbasis di Bangkok. Waktu itu, saya dan juga beberapa blogger lain ditantang untuk menulis dalam waktu sebulan lebih kemudian ditetapkan sebagai pemenang.
Dari Aceh saya berangkat sendiri, kami sudah disediakan hotel transit di dekat Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Saya tentu sudah terbiasa naik pesawat dan tidak lagi khawatir akan muntah atau jetlag lainnya.
Saya berangkat dengan penuh semangat. Tentu ini adalah pengalaman paling menarik setelah saya buat passport di tahun 2014. Semula saya ingin jalan-jalan ke Kuala Lumpur saja tetapi terus tertunda sampai akhirnya ada kesempatan jalan-jalan gratis ke Bangkok. Akhirnya!
Saya bertemu dengan Nurul, Vika, Annafi, Indah, Yogi, dan Juniawan di hotel transit dan kami langsung akrab. Cerita yang tak lama karena kami harus bersiap-siap esok pagi ke Bangkok. Saya sungguh tidak sabar. Perjalanan yang menyenangkan dari Bandara Soekarno Hatta ke Don Mueang.
Bangkok adalah keindahan yang tak terperi untuk romantisme segala urusan cinta. Kebebasan yang ada di sini terlihat dari indahnya sungai Chao Phraya. Senja yang melekat padanya dengan kuil-kuil, sangat berbanding terbalik dengan asmara muda-mudi di sini seperti kisah di drama BL.
Mungkin, kalau pergi dengan uang sendiri, saya memikirkan dua sampai tiga kali untuk makan malam romantis di atas Kapal Pesiar Chao Phraya. Saya merasakan angan-angan tingkat tinggi saat duduk manis, diiringi musik yang romantis, deru air sungai yang beriak perlahan, suara tawa di mana-mana, dan makanan yang mesti saya pilih betul agar tidak berimbas pada menu tidak halal.
Malam yang sangatlah melankolis di atas kapal pesiar. Sungguh banyak sekali kapal-kapal di sungai tengah kota Bangkok ini. Semua memiliki cita rasa sendiri, tergantung juga pada isi dompet. Kebetulan, kami mendapatkan kelas bisnis dengan kapal lebih besar, tinggi, dan juga musik dengan nada penuh cinta.
Selepas menikmati malam yang gemerlap, dengan pemandangan kuil-kuil bertahta emas dari terangnya lampu, dan juga gedung tinggi kota metropolitan. Kami tak mungkin melupakan belanja murah di Pasar Murah Thailand Asiatique.
Rupanya, pusat perbelanjaan Asiatique tak saja murah menjual oleh-oleh. Tetapi, banyak penjual bisa berbahasa Indonesia dan bisa membeli pakai rupiah. Sungguh menarik bukan? Itulah tanda ramainya wisatawan Indonesia yang berbelanja di sini.
Saya pikir Asiatique adalah pasar malam yang cuma gemerlap saja. Namun di beberapa tempat terdapat gajah yang menjadi ikon negara ini. Di malam itu juga terdapat anak muda dengan gaya tradisional memainkan tarian negara mereka. Tak lupa, durian khas Thailand yang dijual dengan harga yang entah mahal atau murah tetapi buahnya sangatlah besar dan bau sekali. Pasti lezat!
Di sisi Asiatique yang berhadapan dengan sungai Chao Phraya terdapat tempat yang memiliki nuansa penuh cinta. Gemerlap lampu dari tempat duduk dan ayunan di sana adalah tawaran yang tak mungkin lekang dari ingatan.
Asiatique terletak di 2194 Charoen Krung Rd, Khwaeng Wat Phraya Krai, Khet Bang Kho Laem, Krung Thep Maha Nakhon 10120, Thailand. Asiatique adalah sebuah pasar malam di dekat sungai Choa Phraya yang buka dari pukul 4 sore sampai pukul 12 malam.
Saya sempat menikmati beberapa jepretan di atas ayunan di sana sambil melihat-lihat kapal pesiar yang berlalu-lalang di atas tenangnya air sungai. Sungguh romantis sekali jika membawa pasangan ke sini!
Bangkok Sudah Dijejaki, Korea Mungkin Nanti
Impian saya masih tetap sama yaitu Korea. Asyik saja kalau masuk hotel pakai kunci dengan password. Nggak mungkin dihindari untuk berdiri di depan gedung SM Entertaiment atau YG Entertaiment, JYP Entertaiment mungkin juga, nggak ada yang tahu bisa lihat Jimin dari jauh di gedung HYPE.
Saya malah ikut-ikutan berhalusinasi ya. Begitulah nikmat promosi Korea terhadap negaranya. Pariwisata pulih begini mungkin menjadi alternatif saya menabung kembali, mencari tahu bagaimana membuat VISA dan bisa terbang ke Korea yang kita tahu sendiri internet stabil adalah di negeri ini.
Kata orang yang sudah pernah ke Korea, internet di sana lancar selancar-lancarnya dan gratis di mana-mana. Saya tidak tergoda untuk main internet cuma terpesona dengan kondisi negara yang dua tahun berselang merdeka dari negara kita.
Kalau ditanya kenapa Korea? Saya tertarik dengan performa negara ini yang maju dan disegani. Teknologi sudah mereka kuasai. Hiburan sudah dalam genggaman. Sekarang coba lihat bagaimana negara lain mencontoh gaya Korea dalam menghibur. Maka, tak bisa dipungkiri lagi kalau Korea menjadi anak emas pengejar mimpi menjadi artis.
Lisa BlackPink, Jackson Wang GOT7, Sakura Miyawaki Le Sserafim (Ex. Iz*One), atau Dita Karang Secret Number, adalah bukti kalau Thailand, Taiwan, Jepang, dan Indonesia bisa berada di bawah agensi Korea dengan nilai kontrak kerja fantastis.
Korea tidak saja mempromosikan dunia hiburan sebagai cara main-main saja tetapi memadukan budaya yang kentara. Saya ingin makan Kimchi, Bibimbap, Bulgogi maupun Kimbap yang semua dipromosikan secara apik dalam drama mereka.
Daya tarik Korea Selatan sangatlah kentara sekali. BTS yang kini merajalela dunia membawa pengaruh besar orang yang semula mencemooh menjadi suka negeri oppa. Korea tetap masuk list negara yang ingin saya kunjungi suatu saat nanti. Mimpi saja dulu seperti yang sudah-sudah!
Pariwisata pulih karena kita yang inginkan itu terjadi. Kita ingin jalan-jalan ke negeri-negeri terjauh, apalagi internet stabil untuk menikmati hiburan sepanjang waktu. Bangkit Bersama IndiHome dari TelkomGroup untuk jalan-jalan dunia di dunia maya sebelum ke dunia nyata!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.