Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image figo fatika

Kesalahan Berfikir Islamophobia

Agama | Tuesday, 24 May 2022, 15:58 WIB

Kesalahan Berpikir Islamophobia

Secara etimologi Islamophobia berarti ketakutan terhadap Islam. Ide ini muncul sebagai akibat dari adanya perang pemikiran antara kapitalisme dan Islam. Kapitalisme yang tidak menginginkan posisinya sebagai penguasa dunia digeser oleh ideologi lain akan senantiasa berupaya membendung setiap upaya ideologi lain untuk menghancurkannya. Keberadaan Islam di mata kapitalisme adalah ancaman besar bagi eksistensinya di dunia. Oleh karena itu ide Islamophobia dimunculkan dengan jalan menciptakan opini negatif terhadap Islam dan kaum muslimin agar Islam semakin dijauhi oleh pemeluknya.

Opini yang mereka munculkan sedikit banyak telah merasuki kaum muslimin. Banyak diantara kaum muslimin menerima opini mereka begitu saja tanpa mengkaji sedikitpun, padahal Allah telah memperingatkan dalam Quran Surah Al-Hujurat Ayat 6 ang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu" ayat ini telah memberikan peringatan kepada kita bahwa setiap pemikiran atau opini yang dilontarkan oleh orang-orang fasik haruslah senantiasa kita periksa dan teliti supaya tidak tersesat dan menyesal di kemudian hari.

Selama ini, Barat mempersepsikan Islam sebagai agama penuh kekerasan. Beragam cara dilakukan untuk memunculkan kesan ini, mulai dari pemberian simbol-simbol pedang dan Al-Quran sampai dengan rekayasa video kekerasan yang sama sekali tidak ada faktanya. Sehingga banyak orang yang kemudian takut akan keberadaan Islam dan menjadikan Islam sebagai ancaman bagi kehidupan mereka. Sedangkan opini yang dimunculkan terhadap kaum muslimin yang menentang barat adalah mereka termasuk kelompok fundamentalis, ekstremis, teroris dan label-label lain yang mengarah pada kelompok garis keras. Di era globalisasi ini banyak kajian membahas dan memahami Islam hanya sebatas agama atau (ad-din) saja bukan sebagai pandangan hidup. Akhirnya, Islam yang sempurna atau (Ad-din Al Kaamil) mencakup segala bentuk aspek kehidupan hanya dijadikan sebagai aspek ritual ibadah saja. Hal ini terjadi karena banyak masyarakat yang tidak menggunakan cara pandang Islam dalam diterapkan dalam kehidupan keseharianny, justru dari arah itu yang berkembang adalah islamophobia.

Jika ditelusuri lebih mendalam, maka kita akan menyimpulkan bahwasanya munculnya Islam phobia adalah kesalahan seseorang dalam berpikir atau dalam memandang agama. Karena setiap agama dan peradaban mempunyai worldview, vision atau mabda’ masing-masing. Sehingga istilah pandangan hidup itu ada pada agama dan semua peradaban di dunia ini seperti halnya Western Worldview, Christian worldview, Hindu Worldview dan lain-lain. Begitu pula dengan Islam ketika kata sifat Islam diletakkan di depan kata worldview vision atau mabda’ maka makna etimologis dan terminologis akan berubah.

Terdapat tiga perbedaan terkait pandangan hidup dalam suatu peradaban diantaranya adalah Islam Kristen dan Sekuler (barat). Pertama worldview Barat atau sekular lebih mengarah kepada sesuatu yang bersifat keduniaan dan lebih menekankan kepada hal-hal yang bersifat rasional serta dapat dirasakan oleh panca indra. Pernyataan komitmen mental, visi, konsep dan keyakinan yang ada dalam konsep worldview mereka hanya mengerucut pada aspek keduniaan saja. Kedua, Kristen lebih menekankan kepada doktrin atau ajaran atau dogma. Sedangkan Ketiga dalam perspektif Islam, terma worldview didefinisikan sebagai pandangan atau prinsip hidup yang sesuai dengan ajaran-ajaran Islam dengan mengintegrasikan secara komprehensif antara dunia dan akhirat baik yang berhubungan dengan Allah maupun manusia itu sendiri.

Ketika seseorang berbuat, bekerja, berfikir dan melakukan seluruh aktivitas kehidupannya cara pandang yang digunakan adalah cara pandang Islam. Ketika manusia berpikir, bagaimana ia berpikir yang Islami. Ketika manusia bekerja, bagaimana ia bekerja Islami sesuai dengan ajaran Islam. Ketika manusia menentukan sesuatu, bagaimana sesuatu itu sesuai dengan ajaran dan syariat Islam dan berdasarkan kepada nilai-nilai tauhid. Islamophobia sejatinya muncul pada diri seseorang muslim ketika ia salah dalam berpikir, kesalahan berpikir ini menimbulkan keraguan-keraguan yang timbul dari hatinya terhadap hakikat Islam itu sendiri. Padahal jika kita berpikir jernih dan Islam dijadikan sebagai pandangan hidup atau worldview, maka alangkah indahnya hidup kita dan juga Islam yang menaunginya tersebut. Islam iyalah agama yang paling sempurna yang mengatur segala bentuk kehidupan di dunia maupun di akhirat. Begitu pula sebaliknya jika seorang muslim memandang Islam itu radikal, teroris dan lain sebagainya, maka ia akan merasakan ketakutan yang luar biasa terhadap Islam itu sendiri, sehingga muncul dalam dirinya Islamophobia tersebut.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image