Curahan Hati Di Kala Pandemi, Akankah Pandemi Pergi?
Lomba | 2021-09-25 21:38:46Pandemi oh pandemi ! Kiranya engkau pergi, pasti lega hati ini tak terkira senangnya. Tak kasihankah engkau pada anak-anak sekolah yang rindu guru dan teman-temannya? Tak kasihankah engkau pada petani yang terus merugi? Tak kasihankah engkau pada dokter dan perawat ketika mereka pulang ke rumah khawatir akan menularkan virus berbahaya kepada keluarganya? Andai kiranya engkau pergi para pekerja pasti senang tak di rumahkan lagi. Andai kiranya engkau pergi tak ada lagi saut-sautan ambulance yang lalu lalang setiap hari.
Akankah pandemi pergi? Mungkin pertanyaan ini bagi sebagian orang sangat di nantikan jawabannya. Bagaimana tidak pandemi yang disebabkan oleh Coronavirus atau sering di sebut Covid 19 menjadi momok menakutkan sekaligus pembatas segala kegiatan di hampir seluruh sektor kehidupan. Bahkan situasi hari ini, dahulu hanya menjadi gurauan di dunia maya. Gurauan itu sekarang dapat kita lihat dengan jelas di depan mata. Kejadian itu salah satunya sekolah daring (dalam jaringan) yang menjadi topik pembahasan akhir-akhir ini.
Tak pernah terbayangkan proses belajar mengajar dipindahkan ke rumah atau pada tempat yang terbatas pergerakan manusia. Sekolah yang identik dengan ramainya lalu lalang siswa dan guru serta warga sekolah lainnya sekarang tinggalkan kenangan. Pandemi memaksa kegiatan belajar mengajar tak bisa dilakukan di sekolah. Pembelajaran tatap muka terbatas atau uji coba beberapa kali dilakukan. Namun hasilnya nihil sekolah terpaksa di tutup akibat kenaikan jumlah penderita covid yang merenggut korban jiwa tak sedikit.
Selain sekolah daring banyak kegiatan menjadi sulit dilakukan sebut saja beberapa di antaranya, rekreasi ke tempat-tempat wisata, makan di restoran, menonton film di bioskop, menonton pertunjukan atau pertandingan bahkan kegiatan pulang kampung atau mudik saat lebaran yang sudah menjadi tradisi tahunan di Indonesia dilarang pemerintah karena khawatir kegiatan bepergian ini dapat menyebabkan penyebaran virus corona dalam jumlah besar.
Tak hanya itu, demi untuk mencegah korban jiwa lebih banyak lagi pemerintah berupaya melakukan pencegahan dengan cara membuat peraturan pembatasan kegiatan masyarakat. Seperti penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). PSBB ini dilakukan pada daerah tertentu yang jumlah penderita covid kategori tinggi. Demi keamanan masyarakat dilarang datang dan pergi dari daerah yang memberlakukan PSBB. Setelah itu ada juga PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Pembatasan ini membuat banyak sekali pelaku usaha yang terpaksa gulung tikar akibatnya terjadi banyak PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). PHK terjadi karena perusahaan tidak dapat beroperasi sehingga tidak bisa menggaji karyawan.
Hampir 2 tahun berlalu, sekarang apa yang terjadi pada pandemi? Mungkinkah pandemi benar pergi? Entahlah jika saja itu telah terjadi mungkin hari ini sudah tidak ada lagi pembatasan kegiatan masyarakat. Masyarakat sudah mulai beraktifitas normal tanpa harus menerapkan protokol kesehatan sesuai standar WHO (World Health Organization). Para pekerja tidak lagi WFH (Work From Home) mereka dapat kembali bekerja di kantor. Begitupun pihak sekolah akan mengganti pembelajaran daring dengan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) di kelas. Namun faktanya PPKM masih diterapkan dipelbagai daerah terutama di kota besar yang penduduknya padat seperti Pulau Jawa, Bali dan Sulawesi. Hal ini menunjukkan pandemi belum usai.
Harapan pandemi Covid 19 akan segera pergi harus menjadi keyakinan setiap orang. Keyakinan ini tidak akan menjadi nyata bila tidak dibarengi dengan upaya pencegahan penyebaran virus corona. Masyarakat harus sadar pentingnya penerapan protokol kesehatan dengan melakukakan 5M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan dan Mengurangi mobilitas). Selain itu upaya lain dapat dilakukan dengan cara mengikuti gerakan vaksinasi nasional yang dicanangkan pemerintah. Vaksinasi akan menciptakan kekebalan dalam tubuh sehingga kita tidak mudah terserang virus corona.
Demi mewujudkan masyarakat sehat bebas pandemi diperlukan kerjasama semua pihak. Kerjasama harus dilakukan karena pandemi Covid 19 bukanlah masalah satu orang, oranisasi, daerah atau negara tertentu melainkan masalah global yang memerlukan penyelesaian bersama. Maka setiap individu harus berperan dan saling membantu untuk melawan Coronavirus sehingga pandemi segera berakhir. Pandemi pergi tinggallah bumi yang sehat bersama masyarakat dunia yang sehat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.