Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ade Sudaryat

Memori Ber-Ramadhan

Sastra | Thursday, 19 May 2022, 01:19 WIB

sebulan lamanya

atma imani melekat dalam jiwa

lisan selalu basah dengan desahan zikir

mata sering sembab, terperas deraian air mata

demi gugurnya dosa-dosa

sepanjang hari,

sepanjang masa lisan terkendali

agar peri tak menjadi duri

agar sucinya hati tak ternodai

langkah diatur pasti dan hati-hati

kemana pun hamba pergi

selalu merasa diawasi sang Ilahi,

sungguh setiap hamba berupaya suci,

usai bulan nan suci

derajat fitri melekat dalam sehari

laksana sang bayi nan baru menyapa bumi

senyuman murni menghiasi silaturahmi

tapi kini, semua mulai sirna kembali

bibit-bibit binal dan bebal mulai menyelimuti diri

mataku kembali mulai liar, lisanku mulai dugal

raga dan jiwa kembali mulai sundal

catatan :

atma = roh; semangat; jiwa

binal = bengal; tidak menurut; nakal

bebal = tidak cepat tanggap; bodoh

dugal = mual, menimbulkan rasa mual (menyakitkan )

peri = perbuatan, sikap

sundal = buruk; jelek; kasar

ilustrasi : bermain (sumber gambar : republika.co.id)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image