
Bagian (2)
"Di atas meja ini tentu Sasa tidak bisa mengejarku," pikir Cingku. Kini Cingku bersembunyi di balik ember berisi cairan lilin untuk membatik agar tidak kelihatan temannya.
Sebaliknya Sasa hanya mondari-mandir ke sana kemari di bawah meja sambil menunggu Cingku turun. "Sialan, Sasa tidak segera pergi juga!" gerutu Cingku. "Bikin aku tidak tenang saja menikmati ikan ini."
Cingku berpikir untuk mencari cara agar Sasa segera pergi jauh-jauh. Tiba-tiba dia mengambil ember berisi cairan lilin dan perlahan-lahan ia menyiramkannya ke tubuh Sasa. "Aughhh....panas...panas....dasar Cingku sialan! Awas...awas...awas kamu ya....," teriak Sasa sambil lari tunggang langgang mencari air untuk menghilangkan cairan lilin dari tubuhnya. Sementara Cingku menjauh menghindari ancaman Sasa.

Sejak saat itu setiap kali Sasa, si Angsabertemu air selalu membenamkan tubuhnya ke dalam air sambil mengepak-ngepakkan sayapnya untuk menghilangkan cairan lilin dari tubuhnya. Cingku, si Kucing selalu ketakutan dan menghindar dari air, sebab ia takut bulu-bulunya terkena limbah cairan lilin di air yang digunakan Sasa mandi.
(Habis)
