Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad yazid Islam

Lamanya Pandemi, negeri ini harapkan ia berakhir

Lomba | Thursday, 23 Sep 2021, 13:09 WIB

Desember 2019 merupakan awal dari pandemi melanda negeri ini. awal merasa tenang dengan kegiatan rutinitas yang berjalan dengan normal, menikmati hari-hari yang tenang. Namun setelah berjalan beberapa waktu berita-berita terpapar covid terus bertambah. Menimbulkan kekhawatiran dimana mana dan timbulnya banyak masalah-masalah di negeri ini.

Masalah-masalahpun bermunculan dari ketakutan yang melanda negeri ini, menurunnya penghasilan serta aktifitasnya itulah yang disampaikan dari salah satu web berita ternama. penutupan tempat belajar yang dicanangkan oleh pemerintah hingga saat ini, Menurunnya aktifitas perkantoran dan berbagai tempat lainnya itu semua sudah dicanangkan oleh pemerintah negara ini dengan canangan ppkm bertinggkat-tingkat. Hiruk piruk ketenangan mulai sirna berubah menjadi kehawatiran. Melihat keadaan ini wajar jika berbagai pihak tidak tinggal diam dalam menghadapi keadaan ini.

Sebagian pihak membuat kebijakan mengatasi masalah pandemi, sebagian lain melaksanakan kebijakan dengan baik, sebagian lain mengabaikan kebijakan, sabagian lain menentang, dan sampai waktu hampir dua tahun pandemi belum berakhir. Rasa lelah dengan persoalan yang ada mengharapkan andai pandemi berakhir dan menikmati hari hari ini dengan normal. Begitulah kiranya gambaran keadaan negara ini ketika menghadapi pandemi hampir 2 tahun namun harapan untuk bangkit dari keadaan sekarang terus berusaha disiratkan kedalam tulisan kecil ini.

@@@

Harapan akan selalu ada bagai setetes embun di padang gersang menawarkan kesejukan dan kedamaian. Wajarlah harapan pandemi berakhir merupakan hal yang di diinginkan negeri ini akibat masalah yang ditimbulkannya. Namun tidakkah kita berfikir mengapa pandemi ini terjadi ?. mengapa wabah ini belum berakhir ?.

Memang Perlu kita renungkan Pendemi terjadi tidak lain adalah ulah tanggan kita sendiri. Tidak sang pencipta menghadirkan musibah, kecuali kalau bukan kesalahan yang kita lakukan sendiri. firman Allah “ dan apa saja musibah yang menimpa kamu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan allah memaafkan sebagian besar “(QS Asy Syura ayat 30)

Harapan dan ampunan solusi bagi kekeliruan yang telah diperbuat, seperti hak hak rakyat yang dirampas, penipuan , pergaulan bebas yang dianggap biasa, mencuri, menuduh, dan kekeliruan serta kerusakan yang kita anggap remeh lainnya melahirkan musibah pandemi ini. Tidakkah sepatutunya kita bertaubat ?, tidak berputus asa dan berharap dengan ampunan agar pandemi ini cepat berakhir. Firman Allah “ Katakanlah ‘ Wahai hamba hamba ku yang melampai batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat allah. Sesungguhnya allah mengampuni dosa dosa semuanya. Sungguh, dialah maha pengampun maha penyayang’.”(QS. Az Zumar ayat 53)

Harapan dan doa dipanjatkan agar kiranya pemilik musibah pandemi ini semoga bekenan mengangkatnya didalam doa bermohon “ Jika ia ini dosaku maka hindarkanlah ia dari orang lain dan angkatlah ia, Jika ia dosa kami maka ampunilah kami, perbaiki urusan kami, dan angkatlah pandemi ini, maka ampunilah kami, perbaiki urusan kami, dan berikan petunjuk kepada pemimpin kami amiin “ doa tidaklah ada kerugian kecuali manfaat sebagai firman allah “Berdoalah kepada ku, niscaya aku perkenankan bagimu “ (QS. Gafir ayat 60)

Harapan dan usaha keduanya haruslah saling berdampingan. Harapan yang dikuti dengan usaha hingga berkenan allah mengangkat pandemi , dengan sebab sebab yang kita lakukan dimulai dari diri sendiri, keluarga lain, dan masyarakat dinegara . Firman allah “ sesungguhnya allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka sendiri mengubah keadaan mereka”(QS. Ar Rad Ayat 11)

Kiranya tak dapat melukiskan harapan masing masing dari kita yang begitu banyak. namun teruslah berharap semoga ia menjadi penenang hati, “Janganlah menitipkan harapan dihati orang lain. Melainkan, titipkanlah ke muasal semua harapan”.

Berharaplah bahwa pandemi ini akan berakhir dengan memohon ampunan dengan kesalahan yang telah diperbuat, Berdoa kepada pemilik segala sesuatu, dan berusaha agar kiranya pandemi ini berakhir. Inilah kiranya yang perlu kita harapkan dari negeri ini. semoga pandemi ini berakhir agar bisa melaksanakan aktifitas secara normal dan tanpa kekhawatiran lagi.

@@@

Masalah masalah dari kekhwatiran yang melanda negari ini, menurunnya pendapatan, penutupan tempat belajar, perkantoran dan berbagai tempat lainnya. Hiruk piruk ketentraman mulai hilang dari negeri ini. Pihak pihak yang membuat kebijakan untuk mengatasi masalah pandemi, melihat hal itu ada yang mendukung, ada pula yang mengabaikannya, hingga ada yang menentang, dan sampai waktu hampir dua tahun pandemi belum berakhir.

Harapan akan selalu ada bagai setetes embun di padang gersang menawarkan kesejukan dan kedamaian . Memang Perlu kita pikirkan keadaan ini terjadi tidak lain adalah perbuatan kita sendiri.tidaklah sang pencipta menghadirkan musibah, kecuali kalau bukan dari kesalahan yang kita lakukan sendiri. Memohon ampunan dengan kesalahan yang telah diperbuat, Berdoa dan mengharap kepada pemilik bencana, dan berusaha agar pandemi ini berakhir. Inilah kiranya harapan dan solusi dari negari ini. semoga pandemi ini berakhir agar bisa melaksanakan aktifitas secara normal dan tanpa kekhawatiran lagi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image