Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hamdani

Tahukah Siapa Mereka yang Menyantap Bangkai Keledai Busuk?

Agama | Sunday, 19 Sep 2021, 10:06 WIB
Penyembelihan hewan kurban oleh Panitia, BKM Babul Maghfirah, Idul Adha, 1442 H/2021. Foto: WUM

Terdapat Firman Allah SWT yang menerangkan tentang perumpamaan orang-orang yang memakan bangkai saudaranya sendiri sebagai akibat buruk dari perbuatan ghibah. Maka dalam hadits yang lain Rasulullah Saw juga memberikan sebuah perumpamaan orang-orang yang seperti menyantap bangkai keledai busuk.

Hal itu dikatakan oleh Tgk H.Tamlicha Hasan, Lc, saat menjadi khatib Jumat di Masjid Babul Maghfirah Gampong Tanjung Selamat, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh, Jumat, (17/9/2021) bertepatan 10 Shafar 1443 H.

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang," (QS, Al-Hujarat: 12).

Mengapa Rasulullah Saw memberikan perumpamaan semacam itu? Apakah dosa yang dilakukan hingga mereka seperti sedang memakai bangkai busuk?

Dari Jabir bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Tidaklah satu kaum duduk kemudian berpisah tanpa bershalawat kepada Nabi SAW kecuali keadaan mereka lebih busuk dari pada bangkai," (HR An-Nasa'i).

Adakalanya untuk menenangkan hati yang sedang gundah gulana, kita mencari tempat untuk bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan berzikir dan bermunajat kepada Nya secara khusyuk membuat perasaan merasa damai.

Berzikir merupakan amalan yang sangat baik dan penting didalam beribadah kepada Allah. Berzikir artinya mengingat Allah didalam hati dan menyebutnya dengan lisan secara sungguh-sungguh.

Secara istilah, dzikir merupakan pembersihan dari kealpaan dan kelupaan atau dosa, melalui ucapan-ucapan Ma'ruf menyebut nama Allah dengan menghadirkan qalbu dan lisan menuju padang musyahadah (penyaksian kepada-Nya).

Umat Islam sangat dianjurkan untuk menghadiri majelis-majelis zikir. Karena berzikir memiliki banyak manfaat dan pahala yang besar dari sisi Allah.

Rasullullah Saw bersabda:

“Maukah kamu aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Raja-mu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infak emas atau perak, Para Sahabat yang hadir berkata: “Mau (wahai Rasulullah)!” Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah Yang Mahatinggi.” (HR. At-Tirmidzi).

Diantara manfaat zikir, selain memberikan ketenangan (sakinah), berzikir --yang didalamnya-- juga kita mengucapkan selawat kepada Baginda Rasulullah Saw, maka Insya Allah kelak kita akan memperoleh syafaat nabi.

“ Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28).

Dengan selalu mengingat Allah dalam setiap aktivitas (zikir boleh sambil bekerja, atau berkendara), maka akan mendapatkan perlindungan Allah SWT. Para malaikat akan membentangkan sayapnya untuk memberikan naungan pada sebuah majelis zikir.

Sebuah majelis yang bermanfaat di sisi Allah SWT yaitu majelis yang mengajarkan tauhid, iman, dan taqwa. Majelis yang didalamnya menyebut nama Allah dan selawat kepada nabi.

Oleh karena itu jika dalam sebuah majelis yang didalamnya bukan diadakan untuk mengingat Allah, apalagi tidak sedikit pun menyebut nama Allah rasul-Nya dalam pertemuan tersebut, maka itulah yang dimaksud orang-orang yang seperti usai menghadiri pesta namun makanannya adalah bangkai busuk.

Tgk H. Tamlicha Hasan, Lc juga mengatakan, Allah pasti akan menyeru nama-nama siapa saja yang menyebut nama-Nya. Allah senantiasa akan mengingat hamba-Nya yang mereka itu juga selalu ingat kepada Rabb Nya, didalam lisan dan qalbu mereka.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 152).

Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu diingat oleh Allah SWT. Sebab itu perbanyaklah berzikir agar Allah tidak melupakannya.

Tidak ada ruginya banyak berzikir. Apalagi disaat kita sedang kelimpahan rezeki yang banyak. Selalulah bersyukur dan menghadiri majelis zikir (dalam arti luas), agar hati kita selalu terpaut kepada Nya.

Ingatlah Allah dalam keadaan sempit maupun lapang.

Semoga ada manfaatnya. Wallahu'alam. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image