Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Meliana Aryuni

Pandemi Adalah Cobaan Bagi Kami, Pengajar Taman Pendidikan Alquran

Guru Menulis | Saturday, 18 Sep 2021, 22:54 WIB

Baru sebulan ini proses pembelajaran tatap muka kami lakukan kembali di Taman Pendidikan Alquran (TPA) Darussalam Warkuk Ranau Selatan. TPA Darussalam yang terletak di salah satu desa di OKU Selatan ini belum lama dibentuk, tepatnya setahun sebelum pandemi muncul. Artinya, tahun ini memasuki tahun ketiga TPA kami. Dengan keterbatasan yang ada, akhirnya berjalanlah kegiatan di dalamnya.

Sumber: republika.co.id

Kendati sarana dan prasarana yang kurang memadai, perlahan TPA ini mulai memperbaiki dirinya. Keterbatasan guru, yang sampai sekarang menjadi salah satu kendala tersendiri. Namun, melihat para siswa yang rajin datang untuk menuntut ilmu, kendala itu seolah mengajak para guru untuk tetap bersemangat dalam mengajar.

Kegiatan TPA kami dilakukan hampir setiap hari, kecuali Jumat dan Minggu. Hal ini dikarenakan hari Jumat ada pengajian para ibu di mushola, sedangkan hari Minggu banyak acara di kampung. Kadang, beberapa siswa sangat antusias sekali untuk mengaji. Mereka menginginkan hari Minggu pun dilakukan pengajian. Namun, semua itu belum bisa diwujudkan

Seperti di sebuah TPA, kegiatan yang dilakukan di sini bukan sekadar membaca dan menulis iqro atau alquran saja. Para siswa dibimbing untuk mengerjakan sholat dengan baik, belajar berakhlak yang baik, mengenal nabi dan rosul, serta sahabat beliau. Anak-anak juga diperkenalkan dengan bahasa Arab yang sederhana, seperti mengenal anggota tubuh.

Setelah setahun berjalan, ada terkumpulan sekitar 20 siswa di TPA ini. Rentang usia siswa di sini pun bervariasi, mulai dari usia 2 tahun sampai usia kelas 2 SMP. Di tahun pertama itu, hanya ada 3 orang yang sudah bisa membaca Alquran. Yang lainnya, berkisar antara iqro 1-4. Ada juga yang hanya ikutan karena usia yang belum memadai.

Setelah TPA ini diadakan, beberapa donatur menyumbangkan meja untuk belajar. Sumbangan sederhana itu begitu berarti bagi kami. Kami menganggap itu adalah bentuk perhatian dan penerimaan yang baik untuk TPA ini. Beberapa bulan yang lalu, beberapa pemuda dari kota pun mewakafkan 38 Alquran untuk mushola ini. Sebulan yang lalu, seorang donatur dari pulau yang berbeda dengan telah menyumbangkan Alquran, buku iqro', dan buku dzikir pagi-petang untuk para siswa dan beberapa mushola desa di sini.

Betapa Maha Kuasanya Allah yang terus bersama dalam perjalanan TPA ini. Saya jadi ingat kenangan di awal merintis TPA, lalu saya sadar bahwa tanpa Allah, TPA ini mungkin tidak bisa bertahan sampai sekarang.

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.“ (QS. Al Insyirah: 5-6).

Ayat itu menjadi tamparan bagi saya bahwa pertolongan Allah itu begitu dekat dan nyata. Saya tahu bahwa diawal pembentukan TPA, banyak sekali kendala. Apalagi saat melihat hanya ada 3 siswa yang datang untuk mengaji.

Perlahan, nama-nama guru yang mengajar pun dimasukkan ke daftar pengajar di Depag. Itulah salah satu bentuk kemudahan yang Allah berikan. Seiiring perjalanan waktu, semua tantangan itu mulai teratasi. Para warga banyak yang menitipkan anak-anaknya di TPA ini.

Sayangnya, pandemi ini sempat membuat bingung para pengajar di TPA ini. Dilema hendak meliburkan atau terus mengaji adalah bentuk kekhawatiran dari para pengajar. Namun, aturan untuk menghentikan kegiatan tatap muka dari pemerintah harus dijalankan. Hingga akhirnya, perpisahan dengan para siswa terjadi tanpa batas waktu yang pasti.

Pandemi tidak membuat kami malas untuk mengajar. Setahun kami menghentikan kegiatan. Itu pun dengan berbagai pertimbangan. Rasa kangen para siswa untuk pergi mengaji dengan terus menghubungi para guru membuat mushola Darussalam yang terletak di pinggir jalan terlihat ramai kembali.

Anak-anak menyambut pembukaan kembali TPA sebagai sesuatu yang menyenangkan. Bahkan sebelum waktu belajar, mereka sudah datang untuk membereskan meja. Mereka memberi jarak untuk masing-masing meja. Secara tidak langsung mereka menyambut gembira TPA ini.

Ketika melihat antusias para siswa, tentu saja para pengajar pun tidak mau kalah dong dari mereka. Dengan menyiapkan materi, kartu bacaan, TPA pun dimulai. Para guru berharap sekali TPA ini berkembang terus.

Pandemi tidak akan bisa menjadi halangan untuk tetap berbuat baik, mencari ilmu, dan mencari amal. Meskipun kegiatan TPA sempat terhenti karenanya, anak-anak tetap memiliki semangat yang besar untuk terus mengaji. Bahkan ada beberapa siswa yang sudah bertambah bacaannya.

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al Baqarah: 214).

Ayat tersebut menjadi tamparan bagi kita agar tetap berpegang teguh pada tali Allah. Pandemi adalah cobaan untuk semua bangsa. Jadi, jangan ada kata putus asa untuk mendidik siswa kita karena pertolongan Allah begitu dekat. Kita hanya berusaha dan bersabar menghadapinya.

Tidak boleh ada kata menyerah menghadapi cobaan Allah. Yakinlah bahwa cobaan itu akan segera teratasi. Seperti awal pembentukan TPA ini, saya yakin kami pun bisa melaluinya.

Sumber:

Nasrullah, Nashih. 27 Agustus 2020. 7 Ayat Berikut Jelaskan Mengapa Ada Kesulitan dalam Hidup. Republika.co.id.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image