Inilah Orang-Orang Yang Didoakan Para Malaikat
Agama | 2022-05-14 05:57:09Selain bepenampilan gagah dengan sayap dua, tiga, dan empat (Q. S. Fathir : 1), bahkan sampai ada malaikat yang sayapnya mencapai ratusan seperti malaikat Jibril, para malaikat merupakan makhluk yang taat kepada Allah dan tak pernah berbuat maksiat.
Mereka selain mendapatkan tugas khusus dari Allah seperti malaikat Izrail sebagai pencabut nyawa, malaikat Jibril penyampai wahyu, dan lain sebagainya, mereka pun diberi tugas mendoakan manusia yang berbuat kebaikan. Perlu diyakini, Allah pasti mendengar dan mengabulkan doa para Malaikat.
Terdapat beberapa orang yang melakukan perbuatan yang nampak sederhana, namun menarik perhatian para malaikat dan mereka mendoakan kebaikan bagi orang-orang tersebut. Adapun amal-amal sederhana tersebut adalah orang yang tidur dalam keadaan bersuci (berwudhu sebelum tidur); orang yang duduk menunggu datangnya waktu shalat fardhu; orang-orang yang berada di shaf pertama dalam shalat berjamaah.
Amal berikutnya adalah orang yang meyambung shaf shalat berjamaah (tidak membiarkan kekosongan dalam shalat berjamaah); para malaikat turut membaca aamin ketika imam selesai membaca surat Al-Fatihah; orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melaksanakan ibadah shalat; orang yang melaksanakan shalat shubuh dan ashar berjamaah.
Orang yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan; orang yang berinfak; orang yang makan sahur; orang yang menjenguk orang sakit; dan orang-orang yang senantiasa mengajarkan kebaikan kepada orang lain juga merupakan orang-orang yang senantiasa didoakan para malaikat.
Itulah beberapa amal sederhana, namun pahala dan balasannya begitu besar dan mulia. Sudah selayaknya apabila kita melakukannya (diolah dari berbagai sumber).
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.