Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aditya Putra

Amalan Bulan Syawal yang Baik Dilakukan

Agama | Friday, 13 May 2022, 10:46 WIB

1.Puasa 6 hari di awal bulan Syawal

Amalan bulan syawal sehabis berpuasa sepanjang sebulan penuh di bulan Ramadan, di dini bulan Syawal kita disarankan buat melanjutkan puasa sepanjang 6 hari dengan ganjaran pahala yang amat besar. Keistimewaan puasa Syawal dipaparkan dalam hadis riwayat Muslim Abu Ayyub Al Anshori yang sempat mendengar sabda Nabi Muhammad SAW.

"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR Muslim).

Cek Info Selanjutnya Disini

Niat yang ikhlas buat berpuasa 6 hari di dini bulan Syawal membuat kalian memperoleh pahala setara dengan berpuasa sepanjang setahun penuh. Tetapi ingat ya, pada 1 Syawal/ Idul Fitri kita diharamkan buat berpuasa, jadi kalian baru dapat menunaikan ibadah puasa sunnah 6 hari sehabis Idul Fitri. Memandang keistimewaan puasa sunnah di dini bulan Syawal ini, selaku umat Muslim kita wajib dapat menggunakan bulan Syawal buat menaikkan pundi- pundi pahala.

2. Meningkatkan silaturahmi

Amalan bulan syawal berikutnya yang baik dicoba di bulan Syawal merupakan bersilaturahmi. Silaturahmi dalam atmosfer Idul Fitri ataupun yang diketahui oleh warga Indonesia halal bi halal memiliki keistimewaan pula di bulan Syawal. Kita diwajibkan buat melindungi keakraban antar sesama kerabat Muslim serta sama- sama bermaafan atas seluruh kekhilafan yang sempat dilakukan.

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh,” (QS. Al-A’raf:199)

Rasulullah SAW pula berkata, barang siapa yang melindungi silaturahmi ganjarannya yakni ekspansi rezeki. Perihal itu sebagaimana dipaparkan dalam HR Al- Bukhari serta Muslim kalau Nabi Muhammad SAW bersabda siapa saja yang mau diluaskan rezeki serta dipanjangkan pengaruhnya, hingga sambunglah tali persaudaraan.

3. Itikaf di Masjid

Amalan bulan syawal yakni I’tikaf atau berdiam diri di dalam masjid juga jadi salah satu keutamaan di bulan Syawal. Berdiam diri di masjid bukan berarti tidak melaksanakan apa- apa ya, melainkan dengan melakukan shalat 5 waktu, shalat sunah ataupun membaca Al- Quran. Tujuannya yakni buat mendekatkan diri kepada Allah SWT serta menyempurnakan pahala Ramadan lebih dahulu.

4. Melakukan Pernikahan

Amalan bulan syawal yang ke empat tidak jauh dari lingkungan sekitar kita pasti ada saja setelah hari raya Idul Fitri banyak umat Islam yang melaksanakan pernikahan. Menikah pada tanggal berapapun dan pada hari apapun di bulan Syawal merupakan suatu kebaikan bagi yang melaksanakannya.

Seperti yang dikisahkan dalam hadits muslim dari istri rasul Aisyah RA.“Rasulullah SAW menikahiku saat bulan Syawal dan mengadakan malam pertama dengan aku di bulan Syawal. Manakah istri beliau yang lebih mendapatkan perhatian selain aku?,” (HR. Muslim, An Nasa’i).

Menikah di bulan Syawal merupakan salah satu sunah rasul, dimana Nabi Muhammad SAW menikah pada bulan Syawal. Amalan penting di bulan Syawal ini tentunya harus kita sesuaikan dengan keadaan saat ini, terutama saat pandemi.

5. Perbanyak Sedekah

Amalan bulan syawal selanjutnya ialah dengan perbanyak bersedekah di bulan Syawal. Dengan kita melaksanakan amalan ini maka kita akan mendapatkan pahala yang berlimpah, dapat meningkatkan rasa empati seseorang, membukakan pintu rezeki dari arah manapun, terhindar dari sifat kikir dan selalu bersyukur.

Selain itu, harta atau bahkan barang apa pun yang kita sedekahkan dapat membantu saudara kita yang sedang kesulitan, apalagi di masa pandemi covid-19 pada saat ini. Semoga Allah balas kebaikan kita semua.

Cek Info Selanjutnya disini

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image