Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Iqbal Wahdan Salsabil

Mahasiswa UGM Ciptakan Prototipe Smart Feeder Berbasis Piezoelektrik Ramah Lingkungan

Eduaksi | Wednesday, 15 Sep 2021, 14:30 WIB

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), tim mahasiswa UGM yang terdiri atas Reginald Jerian Pratama dan Luthfan Darmawan (Teknik), Iqbal Wahdan Salsabil (Peternakan), Rindi Eliza Arta (FMIPA), serta Rhiza Perdana Aldeansyah (Sekolah Vokasi) dengan dosen pendamping Ir. Bambang Sugiyantoro, M.T. berhasil menciptakan prototipe pemberi pakan pintar untuk ayam broiler. Alat ini dinamakan Smart Feeder Based on Piezoelectric System, suatu alat pemberi pakan otomatis yang terintegrasi sensor suhu dan kelembapan ramah lingkungan.

Smart Feeder Based on Piezoelectric System merupakan alat pemberi pakan ayam broiler otomatis yang mampu mengatur kuantitas pakan sesuai jadwal yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Alat ini juga dilengkapi oleh sensor suhu dan kelembapan, sensor kualitas udara dan sensor sisa pakan yang dapat ditampilkan langsung oleh gawai karena telah mengadopsi teknologi wireless. Semua energi yang digunakan berasal dari tranduser piezoelektrik yang mampu mengubah pijakan kaki ayam broiler menjadi listrik. Alat ini berfungsi untuk memberi kemudahan bagi peternak lokal ayam broiler dalam mengurangi biaya operasional produksi guna bersaing dengan industri ayam broiler asing.

“Lebih dari 90 persen pangsa pasar ayam broiler didominasi oleh asing, Biaya operasional yang sangat tinggi menyebabkan peternak nasional hanya mampu bermain di ayam kampung. Padahal tingkat konsumsi daging ayam di Indonesia makin tahun kian meningkat. Diperlukan inovasi teknologi tepat guna dalam mengurangi besarnya operasional pemeliharaan”, ujar Iqbal Wahdan Salsabil, di Kampus UGM, Senin (13/9).

Ia menerangkan bahwa biaya operasional terbesar dalam pemeliharaan ayam broiler adalah penggunaan listrik dalam pendistribusian pakan setiap harinya. Inovasi Smart Feeder Based on Piezoelectric System hadir sebagai solusi pendistribusian pakan yang murah namun tetap fungsional karena sepenuhnya menggunakan sumber energi ramah lingkungan dan didukung oleh otomatisasi teknologi yang tersemat dalam alat.

Hingga sampai saat ini, belum terdapat alat pendistribusian pakan ayam broiler yang mampu menghasilkan tingkat keefisienan yang tinggi namun tetap bernilai ekonomis. Upaya pendistribusian pakan pada ayam broiler saat ini cenderung mengandalkan pan feeder yang menggunakan beban listrik yang tinggi dan hanya peternak dengan modal besarlah yang mampu menjalankan industri perunggasan di bidang ayam broiler.

Di era pandemi COVID-19 saat ini semua orang gemar mengkonsumsi makanan yang praktis namun tetap bernilai gizi tinggi. Salah satu bahan olahan yang paling banyak dikonsumsi adalah daging ayam. Hal inilah yang menyebabkan potensi ayam broiler sebagai ayam pedaging semakin tahun kian meningkat. Oleh karena itulah diperlukan suatu terobosan teknologi yang murah dan efektif dalam menekan biaya operasional pemeliharaan ayam broiler. Dengan begitu, peternak lokal mampu bersaing dengan perusahaan asing dalam memainkan pasar daging ayam nasional.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image