Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhamad Abror

Beribadah pun tidak Boleh Berlebihan

Agama | Monday, 13 Sep 2021, 12:50 WIB
Ilustrasi orang beribadah. Sumber Freepik
Ilustrasi orang beribadah. Sumber Freepik

Salah satu ajaran Islam yang yang sering digaungkan adalah bersikap moderat. Ini merupakan prinsip dasar yang bisa kita terapkan dalam persoalan apa saja. Termasuk dalam beribadah kepada Allah SWT.

Jangan sampai terlalu semangat beribadah, siang dan malam, justru hak-hak pribadi sebagai manusia yang butuh sitirahat, makan yang cukup, dan lain sebagainya, malah terabaikan.

Terlalu sibuk mengurusi dunia, tetapi akhirat diabaikan, sama saja mencelakakan diri. Pun sebaliknya, jika hari-hari kita hanya dihabiskan untuk beribadah, tetapi mengabaikan urusan-urusan duniawi, malah menyiksa diri. Allah SWT berfirman,

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka". (QS. Al-Baqarah [2]: 201)

Ayat di atas juga biasa kenal dengan doa Sapu Jagat¸ karena meskipun lafalnya singkat, tetapi kandungannya luas: meminta seluruh kebaikan di dunia dan akhirat. Bukan akhirat saja atau dunia saja. Ini menunjukkan bahwa antara urusan akhirat dan dunia juga harus seimbang.

Dalam doanya, Rasulullah SAW pernah bersabda,

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا

“Ya Allah. Perbaikilah bagiku agamaku sebabagai benteng urusanku, perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku, perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku.” (HR Abu Hurairah)

Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dikisahkan, sahabat Nabi yang bernama Salman telah beliau persaudarakan dengan Abu Darda’. Salman melihat kondisi Abu Darda’ yang terlalu berlebihan dalam beribadah. Jika siang hari selalu berpusa, jika malam pun jarang tidur untuk bertahajjud.

Tidak hanya itu, pakaian istri Abu Darda, Hujaimah binti Huyayy, juga terlihat serba kusut. “Abu Darda sudah tidak lagi berkepentingan dengan urusan dunia,” tutur Hujaimah suatu hari.

Melihat semua ini, Salman menasihati Abu Darda’, “Sesungguhnya bagi Rabb-mu ada hak, bagi dirimu pun ada hak, dan bagi keluargamu juga ada hak. Maka penuhilah masing-masing hak tersebut.”

Kemudian Abu Darda’ mendatangi Nabi SAW dan menceritakan apa yang baru saja dikatakan Salman. Rasulullah lantas bersabda, “Salman itu benar.” (HR. Bukhari)

Kisah ini diperkuat dengan hadits lain yang juga menegaskan pentingnya sikap moderat dalam beribadah. Rasulullah SAW bersabda,

أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لأَخْشَاكُمْ لِلَّهِ وَأَتْقَاكُمْ ، وَلَكِنِّي أُصَلِّي وَأَنَامُ , وَأَصُوْمُ وَأفْطِرُ وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِى فَلَيْسَ مِنِّى

“Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut dan paling bertakwa kepada Allah SWT. Meski begitu, aku bangun malam dan kadang tidur, berpuasa dan berbuka, serta menikahi para wanita. Barangsiapa tidak mengikuti sunnahku, maka bukanlah termasuk golonganku.” (HR. Bukahri).

Secara tegas, sabda Nabi di atas menegaskan, bersikap moderat adalah bagian dari sunnah Rasul. Termasuk dalam persoalan ibadah. Jangan sampai alih-alih berlomba mendapat pahala, justru mencelakakan diri sendiri dan tidak dianggap mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image