Tidak Hanya Berdzikir, tetapi juga Berpikir
Agama | 2024-03-17 17:20:38Di masa Rasulullah, pernah ada kejadian di mana Rasulullah SAW tidak juga datang untuk shalat berjamaah di masjid. Padahal biasanya beliau hadir ketika Bilal mengumandangkan adzan. Ketidakhadiran Rasulullah itu memunculkan pertanyaan, mengapa beliau sampai tidak menjalankan shalat berjamaah seperti biasanya. Akhirnya Bilal mendatangi rumah Rasulullah. Alangkah terkejutnya ketika Bilal melihat mata Rasulullah sembab oleh air mata. Bilal menanyakan penyebabnya kepada Rasulullah.
Rasulullah bersabda bahwa Allah memberikan amanah yang sangat besar sehingga membuat beliau merasa berat. Rupanya beliau mendapatkan perintah melalui Qur'an Surat Ali Imran ayat 190-191 di mana ayat ini berisi tentang penciptaan langit dan bumi, di sana ada tanda-tanda kebesaran Allah. Tanda kebesaran itu patut direnungkan dan dipikirkan manusia.
Memang tantangan besar bagi umat adalah minimnya mereka dalam hal berpikir. Mereka lebih banyak berdzikir dibandingkan berpikir. Padahal dengan berpikir, maka akan membuat hati dan pikiran terasah dan semakin merasa kecil di hadapan Allah SWT.
Rasulullah saja menangisi karena hal tersebut. Tetapi umatnya masih banyak yang kurang dalam merenungkan apa yang ada di langit dan bumi. Kurang meneliti alam yang bisa membawa kemajuan ilmu pengetahuan.
Qur'an Surat Ali Imran 190-191 memberikan inspirasi bagi umat untuk berpikir ilmu pengetahuan. Membedah alam sehingga didapatkan ilmu baru yang berguna bagi kehidupan manusia. Apalagi untuk masa globalisasi seperti sekarang ini. Untuk bisa berpartisipasi dan bersaing dengan dunia maka harus bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jangan sampai umat Islam tertinggal dari umat lain karena Islam mengajarkan untuk selalu belajar dari tanda-tanda kekuasaan Allah.
____
Branjang, 7 Ramadan 1445 H/ 17 Maret 2024
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.