Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ade Setiawan

Peternak Diimbau Segera Lapor Jika Temukan Gejala Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan

Eduaksi | 2022-05-11 18:44:27
Petugas Paramedik Veteriner Puskeswan Pandeglang melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kerbau di lokasi Rumah Potong Hewan Kampung Laba Desa Cigandang Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang (Foto Dok. Puskeswan pandeglang)***

Menyikapi perkembangan kejadian luar biasa penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di sejumlah provinsi di Indonesia, Puskeswan Pandeglang mengimbau warga khususnya para peternak untuk mewaspadai potensi penyakit yang mudah cepat menular tersebut.

Kepala UPT Puskeswan Pandeglang Ade Setiawan mengatakan, sejauh ini berdasarkan data penyakit hewan yang ditangani Puskeswan Pandeglang tidak ada tidak ada gejala penyakit hewan ternak seperti domba/kambing kerbau maupun sapi yang mengarah kepada tanda-tanda penyakit mulut dan kuku.

Namun demikian Ade berharap apabila warga masyarakat mengetahui atau menemukan hewan ternak dengan tanda dan gejala mengarah kepada penyakit mulut dan kuku untuk segera melapor.

“Masyarakat dimohon segera melaporkan kepada petugas kesehatan hewan terdekat atau petugas penyuluh lapangan (PPL) kecamatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang, atau bisa melaporkan melalui call center Puskeswan Pandeglang 0877-7335-7422 (WhtsApp) atau layanan telepon Dokter Hewan 0823-1160-0897 agar segera kami tindaklanjuti,” kata Ade Setiawan didampingi Medik Veteriner Puskeswan Pandeglang drh. Anisah Nur Fitriana, Rabu (11/05/2022).

Ade memastikan pihaknya akan menindaklanjuti apabila ada laporan penyakit yang mengarah kepada tanda-tanda PMK diantaranya hewan ternak demam (suhu 39-41 derajat celcius), hewan lemah, lesu, napsu makan menurun, timbul lepuh/sariawan pada area rongga mulut dan lidah, timbul lepuh sekitar puting pada betina dan penurunan produksi susu, hipersalivasi (air liur berlebihan menggantung dan berbusa) serta kepincangan bersifat akut .

Dijelaskan, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease adalah penyakit hewan yang cepat menular menyerang hewan berkuku belah (cloven hoop), seperti sapi, kerbau, domba, kambing, babi, rusa/kijang, onta dan gajah.

Tingginya tingkat penularan PMK melalui kontak langsung dari hewan sakit ke hewan sehat lain maupun melalui berbagai media lainnya yakni material yang terkontaminasi seperti jerami, pakan ternak, air, susu, air kencing dan lainnya, bisa melalui pakaian/baju dan peralatan yang kotor, bangunan/kandang dan juga kendaraan untuk mengangkut hewan yang terkontaminasi. “Pada kondisi cuaca tertentu virus ini bisa menyebar melalui angin disekitar peternakan,” imbuhnya.

Berita terkait : Waspada Suspek Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Ternak

Ade menegaskan, penyakit mulut dan kuku bukan merupakan penyakit biasa, melainkan penyakit yang luar biasa karena penyebaran virusnya sangat cepat pada hewan hingga tingkat kesakitan 100 persen.

Disamping itu, karena PMK adalah penyakit virus yang tidak dapat diobati, maka upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan adalah dengan meningkatkan kondisi kesehatan ternak melalui pemberian vitamin dan menjaga kebersihan kandang ternak.

“Dengan SDM teknis kesehatan hewan yang ada di Puskeswan saat ini kami terus melakukan pembinaan kepada para peternak sambil memberikan pelayanan kesehatan hewan keliling dengan mengunjungi peternak –peternak yang ada di Kabupaten Pandeglang,” ungkapnya

Menurutnya, saat ini tenaga teknis Puskeswan ada 4 orang yaitu 2 orang dokter hewan dan 2 orang mantri hewan dengan wilayah kerja 35 kecamatan yang ada di Pandeglang.

Ade menambahkan, jumlah tersebut dirasakan masih harus ditambah, mengingat luasnya cakupan pelayanan kesehatan hewan di Kabupaten Pandeglang.

Puskeswan Ujung Tombak Pelayanan Kesehatan Hewan

Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Provinsi Banten drh. Rina Herviana yang dihubungi melalui sambungan telepon mengatakan, fungsi Puskeswan sangat penting dan strategis dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran penyakit hewan. Oleh karena itu Dinas Pertanian Provinsi Banten mendorong peran Puskeswan diseluruh kabupaten/kota di Provinsi Banten untuk secara aktif melakukan pencegahan dan pengendalian penyebaran penyakit mulut dan kuku yang diakibatkan infeksi virus PMK tersebut.

“Puskeswan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan hewan diharapkan mampu mendeteksi adanya penyakit hewan yang mengarah kepada PMK sehingga dapat sesegera memberikan informasi ke pemerintah daerah dan otoritas kesehatan hewan baik di kabupaten/kota maupun provinsi sehingga dapat dilaksanakan tindakan aksi yang cepat agar tidak terjadi penyebaran penyakit yang meluas,” tuturnya.

Dia meminta petugas Puskeswan kabupaten/kota untuk terus memantau perkembangan hewan ternak di wilayah kerja masing-masing dalam rangka pengendalian PMK yang sangat menular tersebut.

“Untuk pengendalian penyakit hewan, petugas di lapangan diharapkan menerapkan langkah-langkah kegiatan terukur seperti melakukan pembinaan kepada peternak dalam upaya peningkatan disinfeksi kandang dan seluruh peralatan peternakan yang digunakan, karantina hewan yang sakit, tidak menjual hewan sakit atau kontak dengan hewan yang sakit serta tidak menjual hasil limbah dari area kandang hewan sakit,” tandasnya.

Video terkait : Waspada Suspek Penyakit Mulut & Kuku pada Hewan Ternak II Subtitle Indonesia

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image