Lanjut Puasa Syawal, Apakah Perlu Ngabuburit Juga?
Gaya Hidup | 2022-05-09 13:47:29Tak terasa kita sudah memasuki tanggal 8 bulan Syawal. Padahal baru kemarin kita menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Nah bisa nih kita lanjutkan berpuasanya di bulan Syawal ini, apakah kamu sudah melakukannya?
Puasa di bulan Syawal yang bisa kita kerjakan sebanyak 6 hari. Ibadah yang bermanfaat ini, sangat dianjurkan, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ yang terjemahannya adalah:
“Siapa saja yang melakukan puasa Ramadhan kemudian ia lanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh.” (Hadits Riwayat Muslim, No: 1164).
Kita bisa mengerjakan puasa 6 di bulan Syawal, entah itu berturut-turut melaksanakannya selama 6 hari, atau 3 kali di hari Senin dan Kamis, atau lainnya yang penting puasanya selama di bulan ke-10 kalender Hijriyah ini dengan total 6 hari.
Tata caranya sama dengan puasa di bulan Ramadhan pada umumnya, hanya berbeda pada niatnya saja. Nah bila di bulan Ramadhan kita terbiasa ngabuburit menunggu waktu berbuka, apakah di bulan Syawal perlu juga melakukan itu?
Ya itu kembali kepada masing-masing diri saja. Tidak perlu memaksakan diri. Bila mau ngabuburit silakan, guna menunggu datangnya waktu maghrib. Bisa dengan melakukan kegiatan bermanfaat atau ngabuburit yang minim biaya seperti membaca Al-Quran, berdzikir, atau membaca buku di perpustkaan, dan sebagainya.
Namun jika tidak ingin ngabuburit pun juga gak apa-apa, karena yang dipentingkan adalah manfaat dan keberkahan dari puasa 6-nya kan, hehe. Jadi santai tapi berkesan.
Baiklah, selamat menjalankan ibadah puasa 6 di bulan Syawal, semoga segala niat baik yang direncanakan dapat terwujud, kita istiqomah beribadah dan dipertemukan kembali dengan bulan penuh berkah, Ramadhan, aamiin.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.