Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rudisa Putra

WIZ, IIMF dan IDI Sukses Gelar Seminar Kesehatan Integratif

Info Terkini | 2021-08-07 07:26:51

JAKARTA -- Pengetahuan masyarakat tentang pentingnya terapi herbal dalam pengobatan penyakit disamping pengobatan medis terus meningkat sejalan dengan sering diadakannya seminar-seminar yang membahas tentang terapi tradisional komplementer, herbal maupun bekam. Pada Ahad (1/8/2021), IIMF (International Islamic Medicine Forum), IDI (Ikatan Dokter Indonesia), dan WIZ (Wahdah Inspirasi Zakat) selaku sponsor utama sukses menyelenggarakan Seminar Kesehatan Integratif melalui aplikasi Zoom.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Seminar ini, Ns.Yugi Haricandra, M.Si berharap dengan diadakannya seminar ini bisa memperkuat ukhuwah islamiyah dan mengajak para cendikiawan muslim khususnya di bidang kedokteran dan kesehatan untuk berperan aktif dalam pengembangan terapi tradisional komplementer. Selain itu ia juga berharap dari seminar ini dapat memberikan informasi mengenai pemanfaatan herbal.

"Kami mengangkat tema tersebut bertujuan untuk mensyiarkan IIMF sebagai organisasi dakwah untuk orang Islam juga di sini salah satunya memperkuat ukhuwah islamiyah dan mengajak para cendekiawan muslim khususnya di bidang kedokteran dan kesehatan untuk berperan aktif dalam pengembangan terapi tradisional komplementer dan integratif dan juga kami berharap acara ini dapat memberi informasi terkait dengan pemanfaatran herbal", ucap Yugi.

Setidaknya Kesuksesan seminar ini ditandai dengan 3 hal :

1. Kehadiran para pemateri yang memang dikenal memiliki kapasitas mumpuni di bidang yang disajikan .

2. Jumlah peserta di luar dugaan, melebihi kapasitas ruang zoom yang awalnya hanya disediakan 100 seat.

3. Keaktifan para peserta selama acara, sehingga banyak pertanyaan yang tidak dapat dijawab langsung Pengamatan tim WIZ yang juga mengikuti acara, peserta yang bergabung di Zoom ada sekitar 100 lebih, ditambah mereka yang menonton live di Youtube.

Menurut MC, peserta berasal hampir dari seluruh daerah Indonesia seperti dari Makassar, Magelang, Jakarta, Depok Tangerang, Bekasi, Lamongan, Medan, dan daerah lainnya. Tema Seminar termasuk tema besar yang urgent saat ini, di mana membutuhkan aplikasi formal di layanan kesehatan masyarakat yaitu "Terapi Tradisional, Komplementer dan Integratif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Menuju Indonesia Sehat dengan Pelayanan Aman, Bermanfaat, dan Bermartabat.

Ada 4 sub tema yang dibawakan oleh 6 narasumber yang berkompetan di bidangnya, yaitu :

1. Tema Pertama "Update Terkini Penggunaan Terapi Herbal di Klinik" yang dibawakan oleh dr. Dian Elco Nora, M.Si (Herb)., seorang dokter yang banyak berkecimpung di dunia herbal, diantaranya anggota Tim Uji Klinis Percepatan Fitofarmaka (BPPT).

2. Tema Kedua dilanjutkan dengan "Tantangan dan Peluang Dalam Penelitian Terapi Komplementer Islami" oleh Prof. dr. H. Veni Hadju, M.Sc, Ph.D. yang merupakan seorang Guru Besar di Fak. Keokteran UnHas Makassar.

3. Selanjutnya tema Ketiga tentang "Keamanan dan Kualitas Terapi Bekam" dibawakan oleh dr.Riska M Siregar, M.ScPH., yang merupakan seorang peneliti IIMF.

4. Tema keempat berkaitan dengan "Studi Kasus Aplikasi Layanan Kesehatan Integratif di RS Nur Hidayah Yogyakarta", yang dibawakan oleh 3 narasumber sekaligus yaitu Dr.dr.Sagiran, Sp.B (K) KL,M.Kes, yang menyampaikan ikhtiar layanan kesehatan integratif secara aplikatif di RS Nur Hifayah. Selanjutjya Dr. Wahyudi Widada, S.Kp, Ns, M.Ked., yang menyampaikan praktek bekam di dalam layanan kesehatan yang selama ini beliau praktekkan dan terkahir DR.Apt.Kintoko, M.Sc. yang menyelesaikan Doktor Phamacology Herbal dari Ghuangxi Medical University - China, menyampaikan bagaimana ikhtiar praktek layanan herbal yang telah beliau coba praktekkan bersama di RS Nur Hidayah, berikut berbagai persiapan dalam rangka menghadapi berbagai tantangan yang ada. (rsp/yd)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image