Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Falah habib nurrohman

Senjata Api Para Pejuang Kemerdekaan

Sejarah | 2021-08-04 07:58:55
Tentara TNI era kemerdekaan sedang berbaris dengan Senapan Lee enfield SMLE buatan Inggris. Senapan Lee enfield sendiri sudah diproduksi Inggris sejak tahun 1890 - an dan masih bertugas sampai sekarang di beberapa instansi paramiliter dunia

Perang memepertahankan kemerdekaan, adalah salah satu fase yang sangat bersejarah bagi Indonesia. Bagi kita para Rakyat Indonesia, perang ini adalah salah satu pembuktiaan bahwa bangsa kita tidak akan mau dijajah lagi!. Karena kita adalah bangsa yang merdeka dan bebas. Dala perang ini, instansi seperti TNI dan polisi dipesenjatai banyak sekali senjata buatan barat yang biasanya sudah dipakai pula dalam Perang Dunia ke 2. Bahkan ada yang sudah dipakai sejak penghujung abad ke 19. Senapan apa saja itu, disini penulis telah merangkum lima senjata yang dipakai di era perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

M1 Garand

Seorang tentara Korps Marinir Amerika dengan senapan M1 Garand. Foto ini kemungkinan diambil saat pertempuran di Papua ( teater pasifik )

Mungkin bagi yang suka membaca literatur tentang PD II pasti tidak asing dengan senapan yang satu ini. Benar, M1 Garand adalah salah satu nama senapan yang amat legendaris. Senapan semi auto yang cukup canggih dimasanya. Bagaimana tidak?, senapan ini adalah senapan laras panjang dengan sistem semi automatic pertama di dunia. Senapan yang memakai kaliber .30-06 inchi ini adalah salah satu senapan terbaik di dunia, dengan dipakai di banyak pertempuran, baik di PD II maupun non PD II ( seperti Perang Korea, Perang Vietnam, dll ). Senapan ini begitu andal, sangat akurat, dan cukup mudah didapatkan, mengingat industri senjata Amerika yang luar biasa besar bisa mengakomodasi permintaan lapangan. Namun senapan ini memiliki kekurangan yang menurut banyak orang aneh dan konyol. Senapan ini bisa menjepit jari penggunanya saat memasukkan peluru ke dalam chamber ( kamar peluru ). Ini diakibatkan penembak harus memasukkan peluru ke dalam chamber secara manual, sehingga ketika pengguna memasukkan magazine ( kotak peluru ) ke dalam chamber. Ada kemungkinan pengguna terjepit sistem yang dipakai untuk mendorong peluru masuk ke dalam. Hal inilah kekurangan yang dianggap aneh dan konyol, karena itu banyak penembak yang tidak mempermasalahkan bobotnya yang berat, tapi mempermasalahkan jari tangannya yang terjepit di chamber. Meskipun begitu, senapan ini sangat battle proven dan sangat praktis. Perpaduan kaliber yang besar dan sistem semi automatic yang canggih, membuat senapan ini memiliki segalanya untuk mencabut nyawa musuh yang datang menantang.

Dalam sejarah di Indonesia, Inggris dan Belanda adalah yang paling awal membawa senapan ini ke Indonesia. Dan sesuai perkiraan, tentara kita merampas senapan itu dan memakainya. Sebelum ahkirnya kita mendapatkannya secara gratis dalam jumlah yang besar saat Belanda mundur. Hal ini sesuai kebijakan yang diterapkan saat itu bahwa Belanda harus mundur dengan meninggalkan senjata mereka ( beberapa orang menyebut Belanda "menghibahkan" senjata mereka ke Indonesia ), dan yang tertinggal di Indonesia dalam jumlah besar adalah M1 Garand ini.

Bren LMG

Salah satu senapan mesin ringan yang legendaris adalah senapan Bren ini. Senapan yang praktis dan sangat populer di beberapa angkatan bersenjata. Siapa sangka, Inggris tidak membuat senapan ini. Melainkan melisensinya dari pabrik senjata yang ada di Ceko

Senapan mesin ringan ( LMG / light machine gun ). Sifatnya yang mudah dan mampu membabat musuh dalam waktu yang singkat adalah salah satu keunggulan senapan jenis ini. Dalam Perang Dunia II dan Perang Mempertahankan Kemerdekaan, Bren LMG adalah senapan yang paling dominan dalam pertempuran. Senapan mesin ini adalah senapan yang unik. Dengan magazine yang ditaruh di bagian atas membuat senapan mudah dikenali. Senapan ini tidak bisa ditembakkan oleh penembak kidal, karena senapan ini memiliki pisir dan pejera yang ada di sebelah kanan. Dalam sejarahnya, Inggris memproduksi senjata ini atas lisensi dari sebuah pabrik senjata di Ceko. Senapan ini dilisensi dari senapan ZB vz 26 buatan Ceko. Karena itulah senapan mesin ini diberi nama Bren, yang diadopsi dari nama kota di Ceko, yang menjadi kota asal senapan ini. Latar belakang Inggris yang "terpaksa" melisensi senapan ini adalah karena kebutuhan untuk mengganti senapan mesin berat " Vickers" yang sebentar lagi tidak akan relevan dipakai di pertempuran modern. Hingga ahkirnya Inggris memilih mengadopsi senapan ZB vz 26 ini.

Sejarah telah membuktikan senapan ini sangat mumpuni untuk dipakai di pertempuran. Senapan ini tidak kalah bila disandingkan dengan senapan seperti MG 42, BAR ( Browning automatic rifle ), dll. Sehingga membuatnya masih dipakai di banyak angkatan bersenjata hingga tahun 1992!. Senjata ini juga menawarkan banyak kaliber, seperti .303 inchi British, 7,62 x 51 mm NATO, dll. Senapan ini di Indonesia memulai debutnya saat Pertempuran 10 November di Surabaya, senapan ini dipakai Inggris dan berhasil direbut BKR. Senapan ini diduga masih dipakai sampai sekarang oleh beberapa instansi termasuk POLRI. Sehingga membuatnya terbukti sebagai senapan yang tidak hanya battle proven tapi juga combat proven.

M 1928 Thompson

Seorang Tentara airborne Amerika dengan senapan M 1928 Thompson. Foto ini diambil di Normandia. Saat terjadinya serangan D - Day

Bagi yang penggemar mafia pasti tahu senapan ini. Benar, inilah senapan dulunya dipakai para gangster dan mafia di Amerika serikat. Untuk mengetahui sejarah senapan ini, kita harus kembali ke era PD I. Saat itu, Jerman mulai menemukan senjata yang disebut sebagai Machinen pistolen MP 18 ( Pistol mesin / SMG ), AS berusaha membuat MP / SMG mereka sendiri dan lahirlah Thommy gun. Namun sial bagi Thommy gun, senjata itu telat masuk kancah pertempuran, sehingga tidak bisa unjuk gigi di medan PD I. Karena itu, manufaktur senjata tersebut, Auto - ordnance ahkirnya menjual senjata tersebut ke pasar sipil. Karena itulah mafia memilih senjata ini, kalibernya yang sama dengan pistol ( .45 acp ) dan juga kemampuannya yang ganas membuat senjata ini digemari banyak penggunanya. Namun sayang, kualitasnya yang bagus harus ditebus harga yang mahal, sehingga membuat senapan ini sering terlihat dipakai mafia namun jarang dipakai para penegak hukum.

Pada saat PD II berlangsung, AS langsung membeli senapan ini. Senapan ini langsung menjadi bintang di kancah peperangan. Sehingga membuat banyak negara memakainya. Pada saat sekutu hadir di Indonesia, mereka memakai senjata ini. Dan berujung pada perampasan yang dilakukan tentara dan laskar Pejuang Indonesia. Membuat senjata ini juga dipakai oleh negara kita. Sampai ahkirnya senjata ini dimuseumkan karena mulai terjadinya kelangkaan suku cadang dan mulai munculnya senjata yang lebih modern.

Arisaka

Seorang Tentara Jepang membawa Senapan Arisaka dengan dipasangi bayonet

Di sekolah, kita tentu belajar tentang sejarah bangsa kita yang pernah dijajah oleh Jepang. Indonesia memang pernah dijajah oleh negara matahari terbit tersebut selama 3,5 tahun. Singkat, namun brutal dan kejam. Jepang benar - benar berupaya memanfaatkan semua sumber daya yang ada, baik sumber daya alam ( SDA ) maupun sumber daya manusia ( SDM ). Mungkin untuk pemanfaatan SDM, kita mengetahui Romusha. Tapi selain Romusha, ada juga yang beruntung menjadi tentara. Jepang memfasilitasi para pribumi ( inlader ) untuk menjadi tentara. Banyak kesatuan tentara pribumi yang dibentuk Jepang, seperti PETA, Heiho, dll.

Tentu, bilamana anda menjadi tentara, anda akan dipersenjatai. Jepang mempersenjatai tentara mereka ( baik yang asli Jepang maupun pribumi ) dengan senjata Arisaka ini. Senapan standar Jepang yang memakai sistem Bolt action ( sekali kokang tembak ) yang menggunakan kaliber 6.5x50 mm ( meskipun beberapa varian juga memakai kaliber lain seperti kaliber 7.7x58mm ). senapan ini didesain oleh perancang yang bernama Arisaka Nariakira ( yang diadopsi menjadi nama senapan ini ). Senapan ini memiliki banyak tipe dengan perincian sebagai berikut :

Type 30

Type 30 carbine

Type 35

Type 38

Type 38 carbine

Type 38 sniper rifle

Type 44 carbine

Type 97 sniper rifle

Type 99

Type 99 sniper rifle

TERA.

Senapan ini diproduksi didesain pertama kali tahun 1897 dan kemudian memulai debutnya di Perang China - Jepang pertama. Senjata ini juga menjadi saksi beringasnya Jepang ketika menghadapi Rusia di Perang Russo - japanese war di tahun 1905. Jepang menggunakan senapan ini sampai era PD I dan PD II ( Jepang adalah satu - satunya negara Asia yang berpartisipasi dalam PD I dan PD II sebagai kekuatan besar yang mendominasi ). Uniknya, ketika PD II berakhir, senapan ini tidak lantas punah. Begitu Jepang kalah. Banyak orang lokal di daerah jajahan Jepang yang melucuti Tentara Jepang ( termasuk di Indonesia, Malaya, Burma, dll yang dilakukan oleh simpatisan pro kemerdekaan ). Senapan yang harusnya jatuh ke tangan sekutu sebagai pemenang perang, justru jatuh di tangan warga lokal. Akibatnya fatal, senjata tersebut malah dipakai untuk melawan sekutu ( untuk kesekian kalinya ). Hal inilah yang terjadi di Indonesia. Ketika sekutu mulai melakukan tindakan provokatif di Surabaya. Para simpatisan pro kemerdekaan lantas berjuang melawan sekutu. Yang tentu memakai Senjata Arisaka ini. Membuat senjata ini dipakai sejak ahkir abad ke 19 sampai pertengahan abad ke 20 ( tahun 1960 - an ) dengan beragam fungsi. Senjata ini resmi dihentikan produksinya setelah Jepang menyatakan kalah tanpa syarat dan tidak akan melakukan tindakan perlawanan pada 14 agustus 1945. Senjata ini cukup familiar di mata para penggemar, pengamat, dan ahli sejarah perang. Karena meskipun bentuknya hampir mirip dengan yang dibuat oleh negara barat. Namun senjata ini sangat sering dipasangi bayonet. Sehingga memiliki ciri khas tersendiri saat muncul di medan perang.

Sten Gun

Seorang Tentara Belanda sedang menikmati rokok sambil menenteng Sten gun. Sten gun, SMG Inggris yang sederhana. Namun begitu penting kehadirannya bagi Inggris di saat harus berjuang melawan Jerman seorang diri di Eropa

Sebagai negara yang kontra dengan Jerman. Inggris adalah negara yang sangat khawatir akan pergerakan Jerman di Eropa. Sebagai negara yang memiliki kekuasaan di Asia, ketakutan Inggris akan serangan Jerman yang dialami oleh banyak negara di Eropa lain seperti Prancis, Belanda, Belgia, Polandia, dll akan membuat kelumpuhan total bagi ekonomi Inggris yang sangat bergantung pada negara jajahan. Disisi lain, Inggris sangat takut diduduki Jerman yang salah - salah, bisa membuat seluruh Eropa jatuh di tangan Jerman yang bisa direfleksikan sebagai kekalahan Inggris di Eropa. Hal ini adalah mimpi buruk bagi Inggris. Tambahkan, militer Inggris mengalami krisis senjata, hal ini dikarenakan Inggris hanya memproduksi senapan mesin ringan dan senapan standar ( rifle ) seperti Lee Enfield SMLE tanpa memproduksi SMG ( sub machine gun ). Inggris mengimpor SMG Thompson dari AS, sehingga menyebabkan senjata sekelas SMG menjadi jarang di tubuh militer Inggris. Ini bencana, SMG sangat dibutuhkan era itu. Karena ringan, rate of fire yang ganas dan efektifitasnya dalam pertempuran jarak dekat. Ini membuat Inggris khawatir luar biasa. Apalagi setelah banyak Tentara Inggris mengalami kejadian tidak mengenakan di Dunkrik yang membuat Inggris kehilangan banyak SMG Thompson. Bencana yang benar - benar menghawatirkan.

Sebagai solusi. Inggris lantas memilih membuatnya sendiri. Meskipun Inggris khawatir waktu yang dibutuhkan akan lama. Namun nyatanya mereka bisa membuat SMG dengan sangat cepat. Mereka ahkirnya mampu membuat SMG sendiri yang diberi nama Sten gun. Inggris lantas memproduksinya di banyak tempat. Mulai dari Inggris, Kanada, Australia, dll. Senapan Sten gun yang paling halus cara pembuatannya adalah yang dibuat di Kanada, pengelasan yang halus dan plat baja yang berkualitas membuat Sten dari Kanada menjadi amat terkenal.

Dalam sejarah, beberapa variasi Sten banyak bermunculan. Mulai dari Austen ( Australian sten ), Sten yang dibuat di Australia dengan sentuhan khas Negeri Kangguru berupa hand grip sampai Sten gun dengan kearifan lokal Indonesia, yang diberi nama Preng gun yang diproduksi oleh TGP ( Tentara genie pelajar ). Memang, Sten gun adalah senjata super yang mudah untuk dibuat. Bayangkan saja, satu pabrik rumahan dengan sepuluh orang pekerja mampu menciptakan sepuluh Sten dalam lima jam ( ini artinya satu pekerja satu Sten dalam lima jam ). Disisi lain, kemudahan dalam merawat senjata serta kalibernya yang mudah didapatkan ( 9x19mm Parabellum ) membuatnya digemari banyak penembak.

Senjata tentu saja hanya buatan manusia yang memiliki banyak kekurangan. Senjata ini memiliki satu kekurangan yang cukup fatal, yaitu kemampuannya yang rendah serta jarak tembak yang pendek seaslinya tidak cocok untuk dipakai di medan perang terbuka, dan lebih cocok untuk urban warfare alias pertempuran kota. Hal ini dikarenakan penggunaan kaliber yang kecil serta pengerjaan senjatanya yang terkesan terburu - buru membuat senjata sedikit kurang akurat. Namun karena jumlahnya yang banyak, membuat senjata tetap populer dengan kekurangannya, karena kekurangan itu bisa ditutupi dengan keterampilan penembak. Senjata ini ahkirnya dipensiunkan di era 1980 dan digantikan senapan yang lebih modern seperti L1A1 SLR atau M16.

Nah, itulah lima senapan yang dipakai di era kemerdekaan. Menarik bukan, karena itu kita harus mengetahui sejarah, agar kita bisa belajar tentang kesalahan dan kebaikan di masa lalu agar tidak terulang lagi kesalahannya terjadi kembali kesuksesannya.

STAY SAFE AND STAY AT HOME

FALAH HABIB NURROHMAN

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image